As'ad Munawir
Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH LERENG PASIR DR 88% MENGGUNAKAN PERKUATAN DOUBLE ROW PILE VARIASI POSISI DENGAN DIAMETER BARIS KEDUA D2 = 2 CM Yunita Listiana Putri; As'ad Munawir; Yulvi Zaika
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan dilakukan pada lereng menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi keterbatasan lahan pada tanah datar. Pergerakan massa tanah lereng yang cukup besarmengakibatkan ketidakstabilan bangunan yang terletak di lereng dan penurunan dayadukung yang akhirnya menyebabkan kegagalan superstruktur. Salah satu upaya yangdilakukan untuk stabilitas lereng adalah dengan memberi pile sebagai perkuatan tanah. Padapenelitian ini, dilakukan analisis pemodelan lereng dengan variasi posisi perkuatan pile bariskedua menggunakan metode FEM pada program PLAXIS dan ABAQUS untuk memperolehbesarnya penurunan tanah dan nilai daya dukung yang terjadi sehingga didapatkanpeningkatan kapasitas daya dukung tanah BCI dan membandingkan dengan hasileksperimen. Hasil akhir penelitian diperoleh bahwa terjadi peningkatan kapasitas dayadukung lereng antara tanpa perkuatan dengan adanya perkuatan double row pile, dimanaposisi pile sebagai perkuatan lereng mempengaruhi peningkatan nilai daya dukung tanahlereng. Posisi pile optimum yang dapat menghasilkan kapasitas daya dukung lerengmaksimum berada ketika rasio posisi pile Lx1/L = 0,9 dan Lx2/L = 0,6. Nilai BCI palingtinggi diperoleh sebesar 56,2% dan peningkatan BCI paling kecil sebesar 25,7%. Kata kunci : BCI, Lereng Pasir, Perkuatan Pile Dua Baris, FEM.
ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH LERENG PASIR DR 88% MENGGUNAKAN PERKUATAN DOUBLE ROW PILE DENGAN VARIASI DIAMETER PADA POSISI BARIS KEDUA LX2/L = 0,7 Meriza Putri Ardhani; As'ad Munawir; Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondasi tidak hanya dibangun pada permukaan datar melainkan harus dapat dibangun di daerah yang tidak rata seperti di atas lereng. Permasalahan yang akan timbul ketika pondasi dibangun di atas lereng adalah menurunnya daya dukung tanah yang mengakibatkan penurunan pada tanah atau bahkan terjadinya longsor. Sehingga diperlukan adanya tindakan preventif untuk mengurangi penyebab terjadinya tanah longsor, salah satunya dengan meningkatkan daya dukung lereng menggunakan pile. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variasi diameter pile baris kedua terhadap peningkatan daya dukung (Bearing Capacity Improvement, BCI) pada lereng tanpa perkuatan dengan lereng yang menggunakan perkuatan double row-pile. Metode penentuan daya dukung tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode 0,1B. Metode 0,1B atau penurunan izin 0,1B merupakan metode untuk menentukan besar tegangan maksimum atau daya dukung tanah dengan membatasi penurunan pondasi sebesar 10% dari lebar pondasi (B). Dari hasil nilai daya dukung ultimit yang diperoleh dari software FEM akan dianalisis untuk mengetahui nilai rasio BCI kemudian dibandingkan untuk tiap software FEM dengan hasil eksperimen. Dari hasil analisis didapatkan bahwa terjadi peningkatan kapasitas daya dukung lereng antara tanpa perkuatan dengan adanya perkuatan double row-pile, dimana diameter pile baris kedua pada perkuatan lereng mempengaruhi peningkatan nilai daya dukung lereng. Semakin besar diameter pile maka semakin besar pula kapasitas daya dukung tanah yang terjadi pada lereng tersebut. Diameter pile optimum baris kedua yang dapat menghasilkan kapasitas daya dukung lereng maksimum berada pada diameter terbesar (D = 3,2 cm). Selain itu juga diperoleh bahwa dengan adanya penambahan perkuatan double row-pile pada lereng menghasilkan nilai BCI yang cukup signifikan. Peningkatan BCI paling tinggi sebesar 55% dan peningkatan BCI paling kecil sebesar 22%. Kata Kunci : Lereng, Longsor, Pile, Daya dukung, FEM.
Pengaruh Perkuatan Double Row Pile Variasi Diameter pada Posisi Baris Kedua (Lx2/L = 0,6) terhadap Daya Dukung Tanah pada Lereng Pasir Dr 88% Gracius Teguh Imananto; Yulvi Zaika; As'ad Munawir
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Struktur pondasi merupakan bagian penting dalam suatu konstruksi. Struktur pondasi yang dibangun dekat dengan puncak lereng akan menghasilkan daya dukung relatif lebih kecil dan stabilitas lereng yang rendah. Salah satu metode yang dapat digunakan sebagai struktur perkuatan lereng yaitu perkuatan tiang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perkuatan dua baris tiang variasi diameter pada baris kedua (Lx2/L = 0,6) terhadap peningkatan daya dukung tanah pada lereng pasir. Pendekatan analisis menggunakan pendekatan numerik berupa metode elemen hingga (MEH). Data pada penelitian ini berupa data sekunder yang diperoleh dari penelitian sebelumnya. Analisis MEH menggunakan perangkat lunak PLAXIS 2D, PLAXIS 3D, dan ABAQUS 3D. Hasil dari analisis MEH yaitu nilai tegangan dan penurunan tanah. Data tersebut kemudian diolah untuk memperoleh nilai daya dukung ultimit dengan metode 0,1B. Metode 0,1B merupakan metode dalam menentukan nilai daya dukung ultimit dengan membatasi penurunan pondasi sebesar 10% dari lebar pondasi (B). Daya dukung ultimit dianalisis kembali untuk memperoleh nilai bearing capacity improvement (BCI). Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi peningkatan daya dukung ultimit dengan menggunakan perkuatan dua baris tiang variasi diameter pada baris kedua (Lx2/L = 0,6). Peningkatan berbanding lurus dengan ukuran diameter tiang yang digunakan. Daya dukung optimum diperoleh dengan kondisi rasio D2/D1 = 0,68 (Dpile = 3,2 cm). Nilai bearing capacity improvement yang diperoleh pada masing-masing perangkat lunak yaitu PLAXIS 2D sebesar 28,42%, PLAXIS 3D sebesar 53,3%, dan ABAQUS sebesar 27,9%.
Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Perkuatan Double Row Pile dengan Variasi Diameter dan Jarak Antar Pile pada Ruas Jalan Nasional, Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali Kamila Amalia; As'ad Munawir; Eko Andi Suryo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akibat ketidakseimbangan gaya yang bekerja pada lereng ruas Jalan Nasional km 39+900, Baturiti, Tabanan, Bali, terjadi bencana longsor. Untuk menghindari terjadinya kembali kelongsoran pada lereng, diperlukan perkuatan, salah satunya dengan menggunakan pile sebanyak dua baris. Untuk mengetahui perkuatan yang optimum, diperlukan simulasi pemodelan akan pengaruh variasi diameter dan jarak pemasangan antar pile yang digunakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi diameter dan jarak antar pile baris kedua dalam sistem perkuatan pile dua baris. Diameter yang digunakan adalah 0,3 m; 0,4 m; 0,5 m dan jarak antar pile yang digunakan adalah S/D=3 (1,8 m); S/D=4 (2,4 m); S/D=5 (3 m); S/D=6 (3,6 m). Analisis dilakukan dengan bantuan program metode elemen hingga yaitu software PLAXIS 2D dan PLAXIS 3D untuk mengetahui angka keamanan lereng. Lereng dimodelkan sesuai dengan keadaan lapangan yang meliputi geometri lereng, lapisan tanah, dan parameter tanah. Pembebanan pada model lereng meliputi beban vertikal pada puncak lereng yang mewakili beban lalu lintas dan beban gempa. Berdasarkan analisis yang dilakukan, didapatkan bahwa tipe keruntuhan lereng tanpa perkuatan adalah toe failure (keruntuhan pada kaki lereng). Variasi yang diterapkan pada baris kedua pile berpengaruh pada nilai angka keamanan pada lereng. Semakin besar diameter pile yang digunakan maka semakin besar nilai angka keamanan yang didapatkan. Analisis variasi jarak antar pile pada baris kedua memiliki hasil yang berbeda berdasarkan software yang digunakan. Pada PLAXIS 2D angka keamanan lereng semakin besar dengan mengecilnya jarak antar pile, namun tidak pada PLAXIS 3D karena adanya pengaruh soil arching antara pile baris pertama dengan pile baris kedua yang tidak terdeteksi pada PLAXIS 2D. Sistem perkuatan lereng menggunakan dua baris tiang berhasil meningkatkan nilai angka keamanan lereng hingga 36.174% (PLAXIS 2D) dan 34,393% (PLAXIS 3D) dibandingkan dengan lereng tanpa perkuatan. Peningkatan terbesar didapatkan dengan menggunakan variasi diameter 0,6 m dan jarak antar tiang S/D = 3 (1,8 m). Kata kunci : lereng, longsor, angka keamanan, perkuatan lereng, tiang