Ermis Suryana
UIN Raden Fatah Palembang, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implikasi Teori Belajar Kognitivistik Jerome S Bruner dalam Pembelajaran PAI Dimas Assyakurrohim; Agung Mandala Putra; Ermis Suryana; Abdurrahmansyah Abdurrahmansyah
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 6 No. 9 (2023): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/jiip.v6i9.2249

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk membahas serta menganalisis tentang teori belajar Kognitivistik mulai dari pengertian, proses belajar mengajar, tahapan belajar mengajar, alat-alat mengajar, implikasinya serta kelebihan dan kekurangan dari teori kognitivistik. Teori ini menjelaskan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu aturan (termasuk konsep, teori, definisi, dsb) melalui contoh-contoh yang menggambarkan (mewakili) aturan yang menjadi sumber. Dalam mengkaji artikel ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) dengan mengkaji kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan dengan materi makalah seperti buku dan jurnal yang layak dijadikan referensi. Implikasi Teori Bruner dalam Proses Pembelajaran adalah menghadapkan anak pada suatu situasi yang membingungkan atau suatu masalah. Dengan demikian Teori kognitif juga menekankan  bagian-bagian  dari  situasi  yang saling berhubungan  dengan  seluruh  kontek  situasi  tersebut.
Perkembangan Masa Dewasa Dini dan Madya dalam Implikasinya pada Pendidikan Rahmat Fadli; Dwi Wahyu; Ermis Suryana; Abdurrahmansyah Abdurrahmansyah
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 6 No. 9 (2023): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/jiip.v6i9.2793

Abstract

Perkembangan masa dewasa dini adalah periode transisi dari masa remaja ke dewasa, yang biasanya dimulai pada usia 18 hingga 25 tahun. Pada masa ini, individu mulai membangun identitas diri, mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan kognitif, serta mencari tujuan hidup. Sementara itu, masa dewasa madya adalah periode di mana seseorang telah mencapai kedewasaan dan memasuki fase tengah kehidupannya. Masa ini biasanya dimulai pada usia 35 hingga 55 tahun. Pada masa dewasa madya, individu telah mencapai stabilitas finansial dan karir, serta mulai memfokuskan pada pertumbuhan pribadi dan pembelajaran seumur hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implikasi perkembangan masa dewasa dini dan madya pada pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, di mana data diperoleh dari sumber-sumber yang terkait dengan perkembangan masa dewasa dan pendidikan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan masa dewasa dini dan madya memiliki implikasi yang berbeda pada pendidikan. Pendidikan untuk masa dewasa dini perlu berfokus pada pengembangan keterampilan sosial, emosional, kognitif, kepercayaan diri, dan identitas diri. Sedangkan pada masa dewasa madya, pendidikan perlu menekankan pada pembelajaran seumur hidup, pembelajaran yang relevan, pembelajaran berbasis masalah, pengembangan keterampilan khusus, dan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Dalam kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa institusi pendidikan perlu mempertimbangkan karakteristik perkembangan masa dewasa dini dan madya dalam merancang kurikulum dan strategi pembelajaran yang sesuai. Hal ini dapat meningkatkan efektivitas pendidikan dalam membantu individu mencapai potensi penuhnya pada kedua masa dewasa tersebut.