Ai Devitasari
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan keterampilan komunikasi antar pribadi (KAP) pada kader sebagai strategi menurunkan perilaku merokok Fitri Kurnia Rahim; Bibit Nasrokhatun Diniah; Icca Stella Amalia; Ahmad Ropii; Firda Ainul Zahra; Abdillah Ahsan; Ai Devitasari; Widia Rindi Antika
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 6 No 3 (2023): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v6i3.19336

Abstract

Masalah merokok menjadi perhatian di Indonesia. Risiko yang ditimbulkan rokok perlu diminimalisir dengan regulasi. Sejalan dengan hal tersebut, Kabupaten Kuningan memiliki Perda No 1 Tahun 2021 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Pengawasan dan Pengendalian KTR. Desa Karang Tengah di Kabupaten Kuningan memiliki inovasi penanggulangan rokok yaitu Saung Ririungan Bapak-Bapak (SARIPA). Tujuan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kapasitas kader. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu dengan pendekatan participatory learning and action (PLA). Sasaran kegiatan ini adalah 32 orang kader. Pengabdian Masyarakat dilakukan dalam 3 kegiatan. Pertama, penyuluhan penanggulangan perilaku merokok dan sosialisasi Perda KTR. Kedua, pelatihan komunikasi perubahan perilaku. Kegiatan ketiga, pengukuran kadar CO. Hasil kegiatan pengabdian menunjukan adanya peningkatan pengetahuan kader yang baik sebanyak 17%. Kader juga memiliki keterampilan komunikasi perubahan perilaku untuk masyarakat. Berdasarkan hasil pengukuran kadar CO paru menunjukkan bahwa kadar CO tertinggi pada perokok aktif. Setelah pelatihan, Kader yang sudah dilatih, harus menyampaikan pengetahuan dan memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar lingkungan rumah mereka, terutama mengedukasi para ibu rumah tangga untuk edukasinya untuk merokok diluar rumah.
GERAKAN CEGAH STUNTING MELALUI PERBAIKAN POLA ASUH DAN KONSUMSI SEHAT SATU TELUR (GASPOL DULUR) “BOLA-BOLA TAHU TELUR” DAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PUDING BANANA SEHAT (PUNAS) Icca Stella Amalia; Hamdan Hamdan; Ai Devitasari
Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan Vol. 3 No. 01 (2023): Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jppk.v3i01.977

Abstract

Masalah anak pendek (stunting) menjadi permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko kesakitan dan kematian, perkembangan otak suboptimal sehingga perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan mental. Metode yang digunakan dalam melakukan Intervensi Stunting tahun 2023 di Desa Jabranti yaitu metode kualitatif dengan cara mengisi kuesioner yang ditujukan langsung kepada responden sesuai dengan data sekunder yang telah diperoleh dari Puskesmas Karangkancana, serta variabel yang ditanyakn pada saat wawancara. Selain melakukan wawancara kami juga melakukan observasi mengenai Pola Makan/Food Recall kepada ibu dari balita dengan kejadian Stunting.  Berdasarkan hasil dari kegiatan Pengabdian Masyarakat “GASPOL DULUR” mengenai Stunting yang telah dilaksanakan di Desa Jabranti tahun 2023 setelah diberikan Edukasi mengenai Stunting, Demonstrasi PMT dan Pemberian PMT, Masyarakat Desa Jabranti Khususnya Ibu dari balita dengan kejadian Stunting sangat antusias mengikuti Progres dari kami, mulai dari tahapan berkunjung ke rumah, pemberian edukasi sampai ke pemberian PMT. Setelah adanya PBL dari Mahasiswa Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan khususnya menciptakan suatu inovasi dari makanan tambahan kepada balita yang stunting semoga dapat diaplikasiakan dirumah dan semoga kedepannya bisa terus berjalan mengenai Pendemonstrasian PMT stunting khususnya Pola Asuh yang sehat dan ingat Gizi Seimbang kepada setiap anak-anaknya. Semoga dengan adanya Intervensi ini dapat menjadi salah satu program untuk ibu kader posyandu khususnya di Desa Jabranti.