Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Beban Emisi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Kendaraan Bermotor di Jalan Keude Cunda, Kota Lhokseumawe Nanda Savira Ersa; Said Jalalul Akbar; Fadhliani Fadhliani; Teuku Ilhami Surya Akbar; Muhammad Faisi Ikhwali
TERAS JURNAL : Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 2 (2023): Volume 13 Nomor 2, September 2023
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v13i2.898

Abstract

Abstrak Sektor transportasi salah satu penyumbang emisi udara terbesar di Indonesia. Selain berkontribusi terhadap pemanasan global, pencemaran udara juga dapat menurunkan kualitas kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi beban pencemaran udara dari aktivitas transportasi di ruas Jalan Keude Cunda, Kota Lhokseumawe. Penelitian diawali dengan survey lapangan untuk menentukan jumlah kendaraan yang melintas pada jam puncak selama 7 hari sepanjang 400 meter. Kendaraan diklasifikasikan menjadi sepeda motor, mobil pertalite dan mobil solar. Selanjutnya, dilakukan estimasi beban emisi pencemaran dengan metode Tier-1 dan Tier-2. Melalui metode Tier-1, untuk jenis BBM pertalite dan solar diestimasi menghasilkan beban emisi CO2 sebesar 99.178 ton/tahun, CH4 28,8 ton/tahun dan N2O 9,2 ton/tahun. Sedangkan dengan metode Tier-2, beban emisi CO sebesar 13,8 ton/tahun, HC 4 ton/tahun, NOx 0,7 ton/tahun, PM10 0,2 ton/tahun dan SO2 0,04 ton/tahun. Aksi mitigasi dengan program Car Free Day diestimasi dapat menurunkan beban emisi sebesar 6% setiap tahunnya. Kata kunci: Bahan bakar, beban emisi, jumlah kendaraan, pencemaran udara Abstract The transportation sector is one of the largest contributors to air emissions in Indonesia. Besides contributing to global warming, air pollution can also reduce the public health quality. This study aims to estimate the air pollution load from transportation activities on Jalan Keude Cunda, Lhokseumawe City. First, a field survey was conducted to determine the number of vehicles passing during peak hours for 7 days with mileage 400 meters. Vehicles are classified into motorcycles, gasoline cars and diesel cars. Secondly, estimation of pollution emission loads is carried out using the Tier-1 and Tier-2 methods. Lastly, emission load reduction is predicted through a program mitigation, namely the Car Free Day. Through the Tier-1 method, gasoline and diesel fuel are estimated to produce a CO2 emission load of 99,178 tons/year, CH4 28.8 tons/year and N2O 9.2 tons/year. Whereas with the Tier-2 method, the CO emission load is 13.8 tons/year, HC 4 tons/year, NOx 0.7 tons/year, PM10 0.2 tons/year and SO2 0.04 tons/year. The Car Free Day mitigation actions will contribute to reducing the emission load by 6% annually. Keywords: fuel, emission load, vehicle number, air pollution
PEMBUATAN KECAP IKAN MENGGUNAKAN ENZIM BROMELIN BUAH NANAS DI DESA KUALA LANGSA Fadhliani Fadhliani; Fitriani Fitriani; Suri Purnama Febri
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023): Volume 4 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i3.16732

Abstract

Produksi kecap ikan masih terbatas pada wilayah sentra produksi perikanan laut tertentu, karena tidak semua masyarakat di sentra perikanan memproduksi kecap ikan. Semua jenis ikan dapat digunakan sebagai bahan baku kecap ikan, namun untuk bahan baku kecap ikan adalah jenis ikan yang memiliki nilai ekonomi rendah, sehingga tidak bersaing dengan penggunaan ikan untuk konsumsi segar yang dijual di pasaran. Produk kecap ikan mempunyai peluang pasar untuk berkembang sekalipun kegunaannya terbatas hanya sebagai penyedap rasa atau tambahan pada berbagai jenis makanan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan menghasilkan produk kecap ikan bagi kelompok PKK di Desa Kuala Langsa. Desa ini merupakan kawasan pesisir di Kota Langsa dengan sumber bahan baku ikan melimpah dan belum dimanfaatkan secara maksimal selain dijual dipasaran. Kegiatan yang dilaksanakan adalah pelatihan pembuatan kecap ikan menggunakan ikan jenis tongkol serta pembinaan wirausaha mandiri untuk produksi kecap ikan skala industri rumahan. Pada akhir kegiatan masyarakat dapat membuat produk kecap ikan untuk diproduksi skala rumahan dan dapat digunakan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Kuala Langsa
PENDAMPINGAN KEGIATAN PEKARANGAN PANGAN LESTARI (P2L) DI LINGKUNGAN POLSEK MEURAH MULIA Cut Rozana Sari; Ade Firmansyah Tanjung; Fadhliani Fadhliani; Septiarini Zuliati; Anis Nugrahawati; Sakral Hasby Puarada
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 10 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i10.3658-3664

Abstract

Setiap warga negara mempunyai hak untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan bukan menjadi kekhawatiran terkait dengan kedaulatan atau ketersediaan pangan. Pemerintah harus mempunyai rencana untuk menjamin ketahanan, kemandirian, dan kecukupan pangannya sendiri dan meramalkan perubahan yang akan terjadi baik secara domestik maupun global. Pangan berkembang seiring dengan kesempatan dan pergantian peristiwa secara mekanis. Tujuan kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Polsek Meurah Mulia di Kabupaten Aceh Utara adalah untuk meningkatkan produktivitas pekarangan dan pemanfaatan tanaman pangan, khususnya tanaman cabai dan brokoli. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2023. Alat yang digunakan adalah cangkul, garpu, gunting, dan polibag. Kegiatan P2L diikuti oleh anggota kepolisian di Polsek Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara sehingga anggota kepolisian di Polsek Meurah Mulia dapat memahami teknik budidaya pertanian, khususnya tanaman cabai yang merupakan komoditas andalan Indonesia. Tahapan kegiatan meliputi (1) memberikan pemaparan tentang program P2L terhadap ketahanan pangan dan (2) memberikan demonstrasi dan pelatihan P2L. Peserta sangat antusias dan berperan aktif ketika mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pengabdian. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan edukasi memanfaatkan lahan pekarangan menjadi pekarangan pangan lestari demi mewujudkan ketahanan pangan di masyarakat.