Ni’matul Ulya
Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Pelayanan Antenatal Care Terpadu pada Bidan di Puskesmas Kota Pekalongan Ana Setyowati; Ni’matul Ulya; Ummi Sa’adah
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Vol 4 (2018): Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Publisher : LPPM Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.81 KB) | DOI: 10.37402/jurbidhip.vol4.iss0.3

Abstract

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan yang diterima wanita selama kehamilan dan sangat penting dalam membantu memastikan bahwa ibu dan janin selamat selama kehamilan dan persalinan. Pendekatan pelayanan antenatal ditekankan pada kualitas bukan kuantitas pada saat kunjungan. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tingginya angka kematian ibu adalah sikap dan perilaku ibu itu sendiri selama hamil dan didukung oleh pengetahuan ibu terhadap kehamilannya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan ANC terpadu oleh bidan di Puskesmas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Informasi dalam penelitian kualitatif dikumpulkan dengan menggunakan pedoman wawancara yang tidak dapat dianalisis menggunakan teknik statistic. Sampel dalam penelitian ini bukan dinamakan responden, tetapi sebagai subyek atau informan dalam penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah bidan koordinator di Puskesmas Kota Pekalongan Prosedur pengambilan subyek dalam penelitian ini menggunakan cara atau metode purposive yaitu didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu tanpa mengandalkan kriteria-kriteria statistik Hasil wawancara mendalam terhadap 4 informan utama dan 4 informan triangulasi dapat disimpulkan bahwa sebagian bidan mengetahui tujuan dan manfaat dari standar pelayanan antenatal. Adapun tujuan dari standar pelayanan antenatal adalah memudahkan pelayanan antenatal, bekerja sesuai aturan dan standar sedangkan manfaat dari standar pelayanan antenatal adalah kerja dapat terlindungi, ibu dan janin dapat terdeteksi secara dini bila ada kelainan, pelayanan lebih berkualitas, meningkatkan pelayanan dan pelayanan menjadi aman Diharapkan seluruh Puskesmas melaksanakan pelayanan ANC Terpadu yang dilakukan oleh bidan dan dapat memanfaatkan alat yang telah tersedia untuk meningkatkan pelayanan ANC terpadu sesuai dengan standar Pelaksanaan Pelayanan ANC
Perbedaan Pemberian Penyuluhan Kesehatan terhadap Pengetahuan dan Sikap (PHBS) pada Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskemas Pekalongan Selatan Sudaryanta Sudaryanta; Swasti Artanti; Ni’matul Ulya
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Vol 1 (2017): Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Publisher : LPPM Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.671 KB) | DOI: 10.37402/jurbidhip.vol1.iss1.12

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasamemperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Mengingat pentingnya PHBS pada tatananrumah tangga, perlu perhatian dengan cara memberikan penyuluhan kesehatan tentang PHBS pada Ibu Rumah Tangga. Ibu mempunyai peran yang sangat besar dalam memberi teladan, pendidikan di suatu keluarga untuk menanamkan PHBS. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan Pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah Tangga sebelum dan setelah diberi Penyuluhan Kesehatan tentang PHBS di Wilayah Kerja Puskesmas Pekalongan Selatan Kota Pekalongan. Jenis penelitian menggunakan Metode Pra Eksperimen. Pengumpulan data dengan kuesioner kepada ibu rumah tangga yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Pekalongan Selatan Kota Pekalongan, data diolah dan dianalisa menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian diperoleh pengetahuan sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan dengan presentase tertinggi adalah 44 responden (46.8%) berpengetahuan cukup, sedangkan tingkat pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan kesehatan 75 responden (79.8%) berpengetahuan baik. Dari uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan niali ρ value 0.000 <0.050 artinya bahwa adanya perbedaan pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga sebelum dan setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Hubungan Pengetahuan dengan Kesiapan dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 pada Mahasiswa DIII Kesehatan Semester IV di Wilayah Kota Pekalongan Intan Muthia Yuliandhiny; Moh Projo Angkasa; Ni’matul Ulya
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Vol 2 (2017): Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Publisher : LPPM Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.664 KB) | DOI: 10.37402/jurbidhip.vol2.iss2.21

Abstract

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan sebuah kerjasama antar negara yang tergabung dalam organisasi Association of Southeast Asian Nations(ASEAN) yang bertujuan agar terciptanya aliran bebas barang, jasa, tenaga kerja terlatih dan investasi. Adanya MEA bagi mahasiswa dapat menjadi peluang sekaligus tantangan setelah mahasiswa tersebut lulus dan terjun di dunia pekerjaan, oleh karena itu mahasiswa perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi MEA sehingga mampu bersaing dengan tenaga kesehatan asing. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan dengan kesiapan dalam menghadapi MEA pada mahasiswa D III kesehatan semester IV di wilayah Kota Pekalongan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik, dengan sampel mahasiswa DIII kesehatan semester IV di wilayah Kota Pekalongan sejumlah 151 reponden dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan Spearman Rank. Hasil menunjukkan bahwa kategori pengetahuan mahasiswa sebagian besar Cukup (47,7%), dengan kategori kesiapan mahasiswa yaitu Siap (90,7%). Berdasarkan uji analisa data didapatkan p value 0,003 (α ≤ 0,05) dengan keeratan hubungan 0,239 yang termasuk kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi MEA meskipun tidak terlalu erat dikarenakan kurangnya informasi yang didapat. Disarankan untuk mahasiswa lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi MEA.
Efektifitas Kelengkapan Pendokumentasian Buku KIA untuk Deteksi Resiko Tinggi Kehamilan Pedvin Ratna Meikawati; Ana Setyowati; Ni’matul Ulya
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Publisher : LPPM Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.102 KB) | DOI: 10.37402/jurbidhip.vol7.iss2.109

Abstract

The Maternal and Child Health Book (KIA) is a form of family and community active participation in the field of maternal and child health. The successful application of the MCH Handbook as a tool to increase the coverage of MCH services is inseparable from the role of the parties related to the health of pregnant women, mothers in labor, newborns, infants and toddlers. The MCH Handbook has several uses, among others, as a guide for mothers and children to contain information and records on maternal and child health, and the MCH handbook serves as the only means of recording maternal and child health. This study aims to analyze the completeness of documenting pregnant women data from the MCH Handbook at the Pekalongan City Health Center. This research was conducted using a combination of quantitative and qualitative research methods (mixed methodology). Quantitative research uses survey research methods and a cross sectional approach, where the variables are measured at the same time. The population in this study was the KIA book, while the samples in this study were midwives who were serving at the Puskesmas with a minimum work period of 1 year and pregnant women who were having their pregnancies examined, the sample size was determined by the incidental sampling method and purposive sampling based on the health center used. The test results with logistic regression obtained p value <0.05 and the value of Exp (B) ≥ 2 is the variable of tenure. The working period variable has a p value of 0.095, the value of Exp (B) is 10.0 (OR ≥ 2), while the history variable does not have a p value <0.05, namely with a p value of 0.341, the value of Exp (B) is 3.0. So it can be concluded that there is no effect of working period and history together on the completeness of the MCH book documentation for early detection of high risk in pregnancy. Midwives at the Pekalongan City Health Center are advised to further improve the completeness of the MCH Handbook in the early detection of high-risk pregnant women. Increase motivation to midwives by rewarding midwives who have performed their duties well.
Kesiapan Wanita Usia 45-55 Tahun dalam Menghadapi Perubahan Masa Menopause Ni’matul Ulya; Putri Andanawarih
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Publisher : LPPM Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.179 KB) | DOI: 10.37402/jurbidhip.vol8.iss1.115

Abstract

Menopause is a process of transition from the productive period to the nonproductive period due to the reduction in the hormones estrogen and progesterone. The average age of most women going through menopause is between the ages of 45 and 55. Some women consider menopause to be a frightening thing, this worry comes from the thought that they will become unhealthy so that they feel anxious. In Indonesia, by 2025 it is estimated that there will be 60 million menopausal women. Readiness to face menopause is a condition for mothers to prepare themselves for menopause both physically, mentally and psychologically. The purpose of this study was to determine the readiness of women aged 45-55 years in facing menopause changes in Kuripan Yosorejo Village. This research is a quantitative study with a cross sectional study design and using the chi square statistical test. The results obtained p value 0.01 <α (0.05), which means that there is a relationship between knowledge of menopause and readiness to face changes in menopause. With this research, it is hoped that menopausal mothers can increase their knowledge about reproductive health, especially about menopause by reading many books about menopause or through other information media so that it can increase understanding of how to deal with menopause and reduce complaints before menopause, especially for menopausal mothers at a level lack of knowledge.