Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Sumber Nilai dan Pola Pewarisan Kebudayaan Masyarakat Meratus di Kalimantan Selatan Sumasno Hadi; Suwarjiya Suwarjiya
Pelataran Seni Vol 4, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v4i2.8991

Abstract

Analisis kepuasan mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Tari terhadap pelayanan akademik STKIP PGRI Banjarmasin Suwarjiya Suwarjiya
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 13 No 1
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.15 KB) | DOI: 10.33654/jpl.v13i1.351

Abstract

Berdasarkan survei (2010) oleh pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Tari STKIP PGRI Banjarmasin sebagian mahasiswa merasa ada dosen yang kehadiran dalam perkuliahannya kurang tanpa sebab yang jelas, pengumuman nilai hasil ujian tidak tepat waktu, penggunaan jam mengajar tidak optimal, dosen kurang memberikan umpan balik atas tugas mahasiswa .Berdasarkan hasil survei inilah perlu kiranya diadakan penelitian pada seluruh mahasiswa agar diperoleh gambaran yang lengkap tentang kepuasan mahasiswa program studi Pendidikan Seni Tari karena survei yang dilakukan tersebut belum dijelaskan jumlah sampel, teknik pengambilan sampel, dan instrumen penelitiannya. Pengetahuan tentang kepuasan mahasiswa akan memberikan banyak manfaat. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan 1) harapan mahasiswa atas layanan akademik STKIP PGRI Banjarmasin, 2) persepsi realisasi performa layanan menurut pandangan mahasiswa, 3) untuk mengetahui gap atau kesenjangan antara tingkat ekspektasi dan persepsi terhadap layanan akademik, memberi informasi prioritas layanan yang harus diperbaiki oleh STKIP PGRI Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan angket. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Tari angkatan tahun 2012-2014 yang jumlah populasinya 169 mahasiswa, sampel yang dipilih untuk dijadikan subyek penelitian dengan menggunakan rumus Slovin dan berjumlah 119 sampel. Hasil penelitian menunjukkan ekspektasi mahasiswa atas layanan akademik berada pada kisaran rata-rata skor 4,51 s.d. 4,62 dengan kategori penting. Realisasi performa persepsi layanan berada pada kisaran rata-rata skor 3,14 s.d 3,73 dengan kategoru puas. Gap atau kesenjangan terjdi jarak signifikan yaitu pada kisaran rata-rata skor -1,41 s.d. -0,89 dan terjadi kesenjangan negatif atau kurang puas. Prioritas layanan yang harus dilakukan perbaikan oleh STKIP PGRI Banjarmasin pada inner-personelity dan capability dari diri pengelola layanan. Faktor tersebut dirangkum dalam Bukti Langsung (tangibles) dan daya tanggap (responsibility). Simpulan dari penelitian bahwa ekpekasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Tari pada kategori sangat penting terdapat pada variabel tangibles. Perasepsi berada pada kategori Puas terutama pada variabel reliability. Skor GAP terjadi kesenjangan negative atau ni bawah nol. Saran untuk STKIP PGRI Banjarmasin supaya memprioritaskan aspek yang berada pada kuadran II
Revolusi Pendidikan Tari Suwarjiya Suwarjiya
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 14 No 2 (2019): EDISI DIES NATALIS XXXIV
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.246 KB) | DOI: 10.33654/jpl.v14i2.906

Abstract

Pendidikan sebagai transformasi budaya dapat dikatakan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lainnya. Pendidikan justru mempunyai tugas menyiapkan peserta didik untuk hari esok dan mentransformasikan nilai budaya sehingga dapat membentuk karakter. Keunggulan yang paling menonjol terhadap pemanfaatan TIK dalam pembelajaran tari adalah pewujudannya divisualisasikan dalam presentasi terbukanya akses pembelajaran tari yang tak terbatas, utamanya terkait dengan persoalan: time, location, speed, person/guru. Artinya dengan model pembelajaran tari e-Learning, perkembangan seni budaya sebagai pembentuk karekter bangsa melalui nilai-nilai tari akan dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Regenerasi kepenarian kian mengarah pada pengembangan ide persoalan : time, location, speed, person/guru. Artinya dengan model pembelajaran tari e-Learning, perkembangan seni budaya sebagai pembentuk karekter bangsa melalui nilai-nilai tari akan dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Dengan kata lain, regenerasi kepenarian kian mengarah pada pengembangan ide-ide modern. Sehingga penerapan TIK dalam pembelajaran tari dapat dimaanfaatkan pula untuk pengembangan manajemen pendidikan tari ke depannya. Dari model pembelajaran yang terikat oleh persoalan person, time, location, dan speed, kini dengan memanfaatkan TIK persoalan itu time, location, dan speed, kini dengan memanfaatkan TIK persoalan itu dapat diatasi. Dengan memanfaatkan TIK, sangat memungkinkan perkembangan seni budaya tradisi, khususnya seni tari akan terlepas dari sekat-sekat wilayah bahkan akan dapat dipelajari oleh masyarakat internasional. Mereka dapat belajar dengan baik melalui, seperti halnya CD-interaktif atapun software-software pembelajaran tari yang dieksplore melalui internet, dalam bentuk pembelajaran jarak jauh. Maka dapat dikatakan, dengan pemanfaatan TIK, akan dapat terjadi revolusi pendidikan tari.
FUNGSI DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM WAYANG GUNG ANGGADA BALIK Dewi Rukmini Sulistyawati; Suwarjiya; Gita Kinanthi Purnama Asri
TANDIK : Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : STKIP PGRI BANJARMASIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.448 KB) | DOI: 10.33654/tdk.v1i2.1433

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada grup Wayang Gung Pasopati yang ada di desa Gudang Hirang, Sungai Tabuk, Kalimantan Selatan. Dari beberapa grup Wayang Gung yang ada di Kalimantan Selatan, grup Pasopati relatif masih aktif meskipun sangat jarang tampil dikarenakan sepinya peminat. Grup ini terbentuk pada 04 Maret tahun 1993. Seperti kesenian tradisional di Indonesia yang lain, didalam Wayang Gung mengandung nilai dan memiliki fungsi tersendiri bagi masyarakat. Beberapa waktu yang lalu grup Pasopati mendapat kesempatan untuk tampil di Taman Budaya secara Virtual dengan membawakan cerita Anggada Balik. Hal ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mengkaji dan menengok kembali fungsi dan nilai-nilai yang terkandung di dalam kesenian tradisional tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan gambaran secara deskriptif, 1)Fungsi- fungsi dari pertunjukan teater tradisi Wayang Gung di masyarakat. 2) Aspek-aspek pertunjukan teater tradisi Wayang Gung yang mengandung nilai pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan pengumpulan dan analisis data didapat hasil sebagai berikut, pertunjukan Virtual Wayang Gung Anggada Balik memiliki fungsi sebagai hiburan, media pendidikan, dan estetik. Di dalamnya mengandung nilai pendidikan religius, nilai pendidikan moral, dan nilai pendidikan sosial. Nilai-nilai tersebut terdapat pada dialog dan adegan yang dibawakan. Kata kunci: Wayang Gung, Nilai pendidikan, Fungsi, Anggada Balik, Grup Pasopati
Kreativitas Tari dengan Permainan Kentongan pada Kegiatan Ektrakurikuler di SMKN 1 Banjarbaru Dewi Rukmini Sulistyawati; Suwarjiya Suwarjiya; Anisa Rizky Septiana
Journal on Education Vol 5 No 3 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i3.1495

Abstract

Sensitivity to rhythm and tempo is important in learning dance. When sensitivity is lacking, disharmony will appear in the dance. As happened in extracurricular activities at SMKN 1 Banjarbaru. Even though students take part in mint-based activities, there are still many students who are less sensitive to rhythm and tempo. Students are able to memorize dance movements, but they are often loose and not in accordance with the rhythm of the music. For this reason, activities are needed that give special emphasis related to rhythm and tempo. The purpose of this study is to describe the process and results of dance creativity by playing kentongan. Qualitative descriptive research method. The results showed that the creativity process was carried out through the stages of exploration, improvisation, and composition. In the exploration stage, students try to hit the kentongan with several different rhythms and tempos. Students also try to find some movements that can be done with their hands while hitting the kentongan. The improvisation stage is done by trying to combine the appropriate motion and tempo. The composition stage was carried out by composing and sequencing several movements while hitting the kentongan that had been obtained. The results obtained, group one was able to make five tempos and two tempo variations, five movements and three variations of movements, and four floor patterns. Group two was able to make five tempos and three tempo variations, five movements and three variations of movements, and four floor patterns.
Tik Tok media pengembangan karakter melalui kreativitas tari kreasi Dayak Gita Kinanthi Purnama Asri; Suwarjiya Suwarjiya; Nur Aulia
Imaji Vol 21, No 1 (2023): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v21i1.47882

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan nilai karakter pendidikan yang muncul melalui kreativitas tari kreasi Dayak dengan pemanfaatan aplikasi Tik-tok sebagai media pengembangan karakter siswa ekstrakurikuler di SMPN 1 Kapuas Murung. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, tes dan studi pustaka. Penelitian ini menghasilkan 2 tari kreasi Dayak berjudul tari Ular Naga dan tari Inting melalui metode ATM(amati, tiru dan modifikasi), hasilnya diupload di aplikasi Tik Tok pada 12 Juni 2021.(2) Terdapat 12 nilai karakter yang muncul yaitu karakter cinta tanah air, kreatif, disiplin, mandiri, jujur, kerja keras, demokratif, rasa ingin tahu, bersahabat/komunikatif, menghargai prestasi, peduli sosial, dan tanggung jawab.(3)Aplikasi Tik Tok sebagai aplikasi yang digemari kalangan peserta didik, mampu mendukung pembelajaran kreativitas tari secara efektif, sebagai ruang ekspresi dan apresiasi. Kata Kunci: tik tok, kreativitas tari, pendidikan karakter, tari kreasi, dayak   TIK TOK CHARACTER DEVELOPMENT MEDIATHROUGH THE CREATIVITY OF DAYAK CREATIVE DANCE   AbstractThe purpose of this research is to describe the value of the educational character that emerges through the creativity of Dayak dance creations using Tik-tok application for extracurricular students at SMPN 1 Kapuas Murung. This research is an experimental research with a qualitative and qualitative approaches. Collecting data using interview techniques, observation, documentation, tests and literature study. This research produced 2 works entitled Ular Naga dance and Inting dance through the ATM method (observe, imitate and modify as a result of dance creativity, uploaded via Tik Tok on June 12, 2021. (2) There are 9 character values that appear, namely the character of love of the homeland, creative, disciplined, independent, hard working, democratize, curiosity, friendly/communicative, and responsibility. (3) The Tik Tok application as an application that is popular with students, is able to support learning dance creativity effectively, as a space for expression and appreciation. Keywords: tik tok, character development media, creativity dance, Dayak
Analisis Tabuhan Babun pada Iringan Tari Kuda Gipang di Sanggar Asam Rimbun Desa Pantai Hambawang Timur Suwarjiya Suwarjiya; Gita Kinanthi Purnama Asri Adinda; Muhammad Mahmud
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 5, No 4 (2023): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), May
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jehss.v5i4.1776

Abstract

The purpose of this study was to describe the pattern of the typical Baboon wasp/Banjar dialect to the accompaniment of the Kuda Gipang dance at the Asam Rimbun studio through sound study and notation. Qualitative descriptive research methods are used as a reference in implementing data collection techniques by interviewing, observing and documenting. The data that has been obtained is then analyzed to get the conclusion of the research findings in the form of the Banjar baboon notation. In this study, the Kuda Gipang Igal Anak dance was the sample. This activity lasts for 4-5 months. The results of the study are as follows: The Variety of Movements in the Kuda Gipang Dance at the Asam Rimbun Art Studio, is very much based on the rhythm of wasps of baboons. There are 11 distributions of wasp patterns based on the variety of motions, namely (1) Initial punch, (2) Timangan 1, (3) Timangan 2, (4) Kijik Punch, (5) Lagurih Punch, (6) Kapak Taguk Punch, (7) Punch Jumping Horse, (8) Horse Ax Punch, (9) Hunjal Punch, (10) Dump, (11) Sambah Dump. Baboons have Pambaduk and Rumpiang parts. There are 10 basic sound colors for baboons, 3 of which are produced by Pambaduk, 5 for Rumpiang and 2 for Pambaduk and Rumpiang Combined. Each pattern has 8 beats, using a 4/4 time scale, where there are 4 beats/counts in each bar -his. The. The baboon tabuhan in the Kuda Gipang Igal Anak dance has a role in harmony between the movements and the dance accompaniment and requires harmonization between the dancers and the musicians.
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TARI ANAK GIHA MAYAU DI SANGGAR PERMATA IJE JELA BARITO KUALA Dewi Rukmini Sulistyawati; Suwarjiya Suwarjiya; Sri Noor Aini
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 2 (2023): Volume 6 No. 2 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penelitian yaitu berkenaan dengan Bantuk Penyajian Tari Giha Mayau serta Nilai Pendidikan Karakter Tari Giha Mayau. Tari Giha Mayau merupakan tari anak garapan baru yang diciptakan oleh Qoriyatun Ardita S. Pd dan Nisa Shadin S. Pd pada tahun 2021 pada saat mengikuti perlombaan tari anak tingkat SD. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mendeskripsikan bentuk penyajian tari Giha Mayau dan 2) menjelasan nilai-nilai Pendidikan Karakter pada tari Giha Mayau. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu (1) tari Giha Mayau merupakan tari anak yang dibuat untuk mengikuti lomba tari anak tingkat SD pada tahun 2021 yang diselenggarakan oleh UPTD Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan.dan meraih juara 2. Tema tari adalah permainan anak dengan gerak berpijak pada gerak tradisi Banjar yang dipadukan dengan stilisasi permainan anak. Tata busana sederhana sesuai tema, dan memasukkan motif khas Kalimantan Selatan yaitu sasirangan.desain lantai, iringan musik tari, tata rias dan busana, properti tari, tata cahaya, ruang pentas dan penari. (3) dari hasil analisis bentuk penyajian tari dapat disimpulkan nilai yang terkandung pendidikan karakter terdapat pada ragam gerak tari, properti tari dan iringan musik tari. Nilai pendidikan karakter pada ragam gerak tari yaitu nilai bersahabat/ komuniktif, jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, peduli lingkungan, tanggung jawab, serta kreatif. Sedangkan nilai pendidikan karakter pada properti tari yaitu ada nilai pendidikan disiplin, kerja keras, kreatif, bersahabat/ komuniktif, serta mandiri. Nilai pendidikan karakter yang terdapat pada iringan musik tari Giha Mayau ini terdapat pada lirik lagu-lagu permainan yang termuat pada tari Giha Mayau ini. tersebut.
Unsur-Unsur Kebudayaan Dalam Tari Tradisi Kanjan Halu Di Sanggar Tari Tingang Menteng Pahunjung Tarung Kabupaten Kapuas FAHRUL RAJI; Rahmani; Suwarjiya
TANDIK : Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol 2 No 2 (2022): Volume 2 No.2 Oktober 2022
Publisher : STKIP PGRI BANJARMASIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/tdk.v2i2.1890

Abstract

Tari Kanjan Halu adalah tari tradisi di Kalimantan Tengah yang diciptakan oleh Alm. Narpan M.Apoi pada tahun 1957, merupakan tari hiburan rakyat yang sarat akan budaya lokal. Menceritakan kegiatan aktivitas berladang Suku Dayak Ngaju yang dilakukan secara bergotong-royong atau Handep. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk penyajian dan unsur kebudayaan dalam tari tradisi Kanjan Halu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif Kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian dianalisis hingga menghasilkan simpulan penelitian. Hasil penelitian sebagai berikut: (1)Bentuk penyajian meliputi 12 Ragam Gerak, 17 Pola Lantai, 7 iringan alat musik, tata busana baju Kurung untuk penari perempuan dan baju Kurung Hatue Pandak Lenge untuk penari laki-laki, tata rias natural sebagai karakter masyarakat, Tempat pertunjukan prosenium dan 3 Properti yang digunakan. (2) Unsur kebudayaan yang ditemui meliputi Bahasa dalam judul tarian dan bahasa simbol, sistem pengetahuan didapatkan dari bahan properti, organisasi sosial dan kemasyarakatan yaitu budaya Handep, sistem peralatan hidup dan teknologi dari properti yang digunakan, sistem mata pencaharian hidup tampak dari tema tarian yaitu pertanian, Sistem religi didapati gerakan Kanjan dan Kesenian meliputi tari dan musik pengiring.
FUNGSI, MAKNA DAN NILAI ESTETIKA TARI WADIAN KELONG DALAM UPACARA ARUH ADAT BAHARIN DI DESA KAPUL KABUPATEN BALANGAN Wulan Janearditta; Edi Sutardi; Suwarjiya
TANDIK : Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol 3 No 2 (2023): Volume 3 No 2 Oktober 2023
Publisher : STKIP PGRI BANJARMASIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/tdk.v3i2.2367

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk penyajian tari Wadian Kelong dalam upacara Aruh Adat Baharin di Desa Kapul Kabupaten Balangan. (2) mendeskripsikan fungsi dan makna tari Wadian Kelong dalam upacara Aruh Adat Baharin di Desa Kapul Kabupaten Balangan. (3) mendeskripsikan nilai estetika tari Wadian Kelong dalam upacara Aruh Adat Baharin di Desa Kapul Kabupaten Balangan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumen. Hasil penelitian yang didapat adalah (1) Bentuk penyajian tari Wadian Kelong dalam upacara Aruh Adat Baharin tidak mementingkan keindahan gerak, namun lebih mementingkan maksud dan tujuan 2) Fungsi tari Wadian Kelong adalah sebagai sarana upacara ritual dan Makna tari Wadian Kelong untuk ungkapan jiwa, penghormatan dan pembayar rejeki (3) Nilai estetika tari Wadian Kelong dalam upacara Aruh Adat Baharin yaitu gerak tari sederhana dan memiliki kandungan daya intensitas dalam ketaksuan, iringan tari tidak banyak irama/ritmis bersipat inten dan khusu, tidak menggunakan tata rias wajah melainkan hanya menggunakan olesan kapur pada bagian tangan dan dada, tata busana bersifat khusus dan menjadi bagian identitas pada Wadian