Siti Kholilah
Fakultas Farmasi, Universitas Borneo Lestari, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Perbedaan Pelarut dan Optimasi Waktu Inkubasi Bakteri Propionibacterium acnes Terhadap Ekstrak Etanol 96% Umbi Bawang Dayak (Eleutherine americana Merr.) M. Andi Chandra; Didik Rio Pambudi; Fitriyanti; Siti Kholilah; Wahyudin Bin Jamaludin
Jurnal Ilmiah Farmasi 2023: Special Issue
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jif.specialissue2023.art7

Abstract

Background: Acne (acne vulgaris) is still a major health problem. Treatment with antibiotics raises problems in the form of resistance, irritation, and immune hypersensitivity. Alternatives derived from natural ingredients are needed to avoid these problems, namely Dayak onions.Objective: To find out the activity of the ethanol extract of onion bulbs in inhibiting the growth of P. acnes based on the variation of the incubation time duration of the bacteria as well as the solvent.Method: Phytochemical screening tests looked for alkaloids, flavonoids, phenols, steroids, tannins, and saponins. Testing of the extract’s ability to inhibit bacteria was carried out with variations in the incubation times (24 and 48 hours) and solvents, namely Na-CMC and DMSO. The bacteria growth inhibition test employed the well-diffusion method, and the resulting data was analyzed using SPSS software.Results: Dayak onion extract contains alkaloids, saponins, flavonoids, and triterpenoids. Na-CMC solvent obtained the highest inhibition ability of Dayak onion extract at a concentration of 40% with an inhibition value of 10.12±1.840mm (24 hours), and 11.575±1.694 mm (48 hours) while DMSO solvent showed the highest inhibition at a concentration of 20% with inhibition values of 15.48±1.198 mm (24 hours) and 15.91±1.625 mm (48 hours). Interpretation of the results of the Wilcoxon test based on ranking showed a positive difference at 48 hours of incubation.Conclusion: The optimal incubation time of P. acnes was 48 hours with dimethyl sulfoxide (DMSO) as the best solvent. Intisari Latar belakang: Jerawat (acne vulgaris) masih menjadi masalah kesehatan utama. Penannganan dengan antibiotik memunculkan masalah berupa resistensi, iritasi hingga imunohipersensitivitas. Diperlukan alternatif yang berasal dari bahan alam untuk menghindari masalah-masalah tersebut, yaitu bawang dayak (Eleutherine americana Merr.). Tujuan: mengetahui aktivitas ekstrak etanol umbi bawang Dayak dalam menghambat pertumbuhan P. acnes berdasar variasi lama waktu inkubasi bakteri P. acnes dan variasi pelarut.Metode: Pengujian skrining fitokimia meliputi uji alkaloid, flavonoid, triterpenoid, tanin dan saponin. Pengujian aktivitas ekstrak dalam menghambat bakteri dilakukan dengan variasi waktu inkubasi yaitu 24 jam dan 48 jam, serta penggunaan pelarut yang berbeda yaitu Na-CMC dan DMSO. Uji penghambatan bakteri menggunakan metode difusi sumuran dan dilanjutkan dengan analisis data menggunakan SPSS.Hasil: Ekstrak bawang dayak mengandung alkaloid, saponin, flavonoid dan triterpenoid. Pengujian menggunakan pelarut Na-CMC didapatkan kemampuan hambat esktrak bawang dayak tertinggi pada konenstrasi 40% dengan nilai penghambatan 10,12±1,840mm (inkubasi 24jam) dan 11,575±1,694mm (inkubasi 48jam) sedangkan dengan pelarut DMSO didapatkan daya hambat tertinggi pada konsentrasi 20% dengan nilai penghambatan 15,48 ±1,198mm (inkubasi 24jam) dan 15,91±1,625mm (inkubasi 48jam). Interpretasi hasil dari uji Wilcoxon berdasarkan peringkat, menunjukkan perbedaan yang positif pada inkubasi 48 jam. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh waktu inkubasi optimal dari bakteri P. acnes adalah 48 jam dengan pelarut terbaik yang dapat digunakan adalah dimetil sulfoksida (DMSO).Kata kunci: Bawang Dayak, antibakteri, DMSO, Na-CMC, waktu inkubasi