Latar Belakang: Fraktur adalah penyebab kematian ketiga di Indonesia setelah penyakit jantung koroner dan tuberculosis. Fraktur disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik, kecelakaan, baik kecelakaan kerja maupun kecelakaan lalu lintas. Tujuan: Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada post operasi open reduction internal fixation dengan masalah gangguan mobilitas fisik di Ruang Dahlia RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Metode: Desain penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi. Hasil: penulis merumuskan diagnosa keperawatan yang muncul yaitu gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan musculoskeletal. Intervensi keperawatan yang dilakukan pada Ny. R sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan dan disesuaikan dengan teori yang ada. Intervensi keperawatan yang dilakukan yaitu latihan rentang gerak (I.05177) disusun sesuai dengan masalah yang ditemukan berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan secara mandiri maupun berkolaborasi. Penulis melakukan implementasi keperawatan sesuai dengan intervensi yang telah ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan: Evaluasi keperawatan yang dilakukan pada tanggal 11-13 Januari 2022 dilakukan dengan SOAP antara lain yaitu subjektif pasien mengatakan pergerakannya mulai tidak sulit dan nyeri mulai hilang. Objektif TD 160/85 mmHg, N: 85x/menit, S: 36,3 C, dan RR: 20x/menit, pasien sudah bisa mengikuti gerakan ROM aktif walaupun sangat terbatas, pasien dan keluarga memahami tentang materi yang disampaikan saat penkes. Analisis masalah teratasi sebagian dan lanjutkan intervensi.