Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN SOUVENIR KERANJANG BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA MOLA KECAMATAN WANGI-WANGI SELATAN KABUPATEN WAKATOBI, SULAWESI TENGGARA Asfin Herianto; La Hasimu; Reza; Fitriani; Lifanda
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol. 1 No. 02 Maret (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan desa wisata menjadi salah satu program pemerintah untuk menjadikan desa-desa tertinggal menjadi desa yang maju. Dalam perkembangannya beberapa desa yang memiliki potensi mulai berubah, namun jika tidak diadakan pemetaan potensi yang ada, akan menjadikan desa wisata dimana saja sama, tanpa ada kekhasan khusus. Potensi wisata yang luar biasa yang dimiliki Kabupaten Wakatobi seharusnya bisa menjadi andalan untuk mengangkat taraf hidup masyarakat. Sektor pariwisata bisa menjadi sektor penopang pemasukan bagi pendapatan asli daerah. Di era yang semakin maju semakin pula banyak cara dan strategi untuk mengangkat potensi wisata di kabupaten dengan julukan Tanah Maju ini. Salah satu potensi wisata yang dapat dikembangkan adalah souvenir yang dapat dibawa oleh wisatawan setelah mengunjungi Desa Mola Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara. Tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini mengenalkan potensi souvenir dari rotan berbasis kearifan lokal dan mengembangkan kreatifitas souvenir di Desa Mola Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara. Para peserta yang mengikuti pelatihan membuat souvenir keranjang rotan di desa ini masing-masing berjumlah 15 orang per desa. Metode yang diterapkan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode presentasi dan demonstrasi. Kedua metode itu dilakukan untuk mengembangkan desain dan bentuk produk yang dapat diproduksi oleh masyarakat lokal dengan harga murah, pengerjaan mudah dan berbasis kearifan lokal. Diharapkan masyarakat dapat membuat souvenir keranjang rotan dan wisatawan dapat membeli souvenir tersebut sebagai kenangan setelah berkunjung ke Kabupaten Wakatobi.
PENGEMBANGAN MANAJEMEN TEKNOLOGI PENGELOLAAN BAMBU SEBAGAI SUMBER DAYA ALAM LOKAL DESA MOLA SELATAN KECAMATAN WANGI-WANGI SELATAN KABUPATEN WAKATOBI SULAWESI TENGGARA Surya Muhammad Edwan; La Hasimu; Reza; Fitriani; Lifanda
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol. 1 No. 02 Maret (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sasaran program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah kelompok masyarakat yang produktif secara ekonomi (usaha kecil). Tujuan program adalah untuk mengembangkan masyarakat yang mandiri secara ekonomi. Mitra usaha dalam program ini adalah usaha kerajinan bambu “Melati” milik Bapak Samsuri. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra tersebut adalah sebagai berikut: 1) peralatan/perlengkapan/sarana produksi perlu pengembangan dan tidak memadai, 2) peluang kerja sama kedua mitra perlu dikembangkan, 3) pasar masih terbatas dan perlu ditingkatkan, 4) perlu pengembangan mutu dan kualitas produksi. Dengan kondisi seperti tersebut diatas, maka program kegiatan PKM yang dilaksanakan adalah: 1) menambah peralatan/perlengkapan/sarana produksi yang lebih memadai, 2) mewadahi kerja sama kedua usaha, 3) pengembangan media dan jangkauan pasar, 4) pendampingan produksi yang lebih inovatif melalui kerja sama kedua mitra. Hasil yang sudah dicapai adalah : 1) pengadaan peralatan/perlengkapan/sarana untuk menunjang proses produksi yakni pengadaan mesin compressor, bor mesin, lantai kerja, kolam perendaman, 2) memfasilitasi kerja sama kedua mitra menghasilkan produksi yang lebih inovatif dan berdaya saing, 3) pembuatan media pemasaran website. 4) Telah lahir jenis produksi inovatif hasil kerja sama. Program ini diharapkan mampu memfasilitasi perkembangan usaha mitra untuk kemudian mampu memberikan multiplier effect bagi usaha kerajinan bambu bermitra dengannya.
MEMBANGUN JIWA KEWIRAUSAHAAN DI ERA INDUSTRI 4.0 BAGI MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS MUHAMMADIYAH WAKATOBI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI La Hasimu; Amin Irmawan; Reza; Fitriani; Lifanda
Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkarya Vol. 1 No. 02 April (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkarya
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat ini berjudul Membangun Jiwa Kewirausaan di Era 4.0 Bagi Mahasiswa Institut Tehnologi dan Bisnis Muhammadiyah Wakatobi Program Studi Tehnologi Infotmasi. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah Membangun Jiwa Kewirausaan di Era 4.0 Bagi Mahasiswa Institut Tehnologi dan Bisnis Muhammadiyah Wakatobi Program Studi Tehnologi Infotmasi. Hasil Pengabdian ini adalah Dalam era Industri 4.0 di Indonesia memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian Indonesia ke depan, dengan munculnya wirausahawan milenial di era Industri 4.0 saat ini dapat membantu permasalahan masyarakat seperti masalah pengangguran di Indonesia, hal ini tentunya wirausaha milenial menjadi kekuatan ekonomi Indonesia untuk lebih maju. Perkembangan teknologi di era globalisasi saat ini memberikan peluang bagi kaum milenial untuk dapat mengembangkan berbagai bisnis berbasis tehnologi. Tehnologi digital menjadi kebutuhan dan gaya hidup baru bagi masyarakat yang pemanfaatannya dapat dijadikan sebagai peluang untuk berkarya di bidang apapun yang lebih produktif, lebih kreatif, sehingga dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam membangun usaha atau mengembangkan usaha yang sudah ada. Dengan adanya Kamar Dagang dan Industri Kabupaten Wakatobi, diharapkan semakin banyak peluang bagi para pengusaha baru untuk memulai atau mengembangkan usahanya. Dengan berbagai bentuk/jenis produk yang ditawarkan membuat peluang yang sangat luas diberikan oleh Kamar Dagang dan Industri Kabupaten Wakatobi untuk dapat bekerjasama dalam membangun usaha yang akan dijalankan. Produk dapat dikembangkan dengan memanfaatkan jejaring sosial yang dapat menjangkau semua lapisan masyarakat (menggunakan market place) dengan promosi dan opini yang baik, sehingga akan mendapatkan hasil yang optimal, sehingga dapat tercipta wirausahawan yang handal.
KESADARAN PENGGUNA TERHADAP KEAMANAN PENYIMPANAN DATA DALAM GOOGLE DRIVE STUDI KASUS PADA DINAS KOMUNIKASI KABUPATEN WAKATOBI Reza; Fitriani; Lifanda; LM Wirya Mardan; La Hasimu
Jurnal Multidisipliner Kapalamada Vol. 1 No. 01 Maret (2022): JURNAL MULTIDISIPLINER KAPALAMADA
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul kesadaran pengguna terhadap keamanan Penyimpanan Data Dalam Google Drive Studi Kasus Pada Dinas Komunikasi Kabupaten Wakatobi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesadaran pengguna terhadap keamanan Penyimpanan Data Dalam Google Drive Studi Kasus Pada Dinas Komunikasi Kabupaten Wakatobi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dimana untuk melihat kondisi kesadaran pengguna computer. Adapun yang menjadi lokasi Penelitian yaitu dilakukan pada Dinas Komunikasi Kabupaten Wakatobi. Hasil Penelitian menunjukan bahwa Komputer sejak awal telah mengubah cara pendekatan organisasi terhadap teknologi informasi (TI), memungkinkan perusahaan menjadi lebih gesit, memperkenalkan model bisnis baru, menyediakan layanan tambahan, dan mengurangi pembiayaan Teknologi Informasi. Teknologi komputasi awan dapat diimplementasikan dalam berbagai arsitektur, di bawah layanan dan penerapan model yang berbeda, dan dapat hidup berdampingan dengan teknologi dan pendekatan desain perangkat lunak lainnya. Namun bagi para profesional di bidang keamanan, cloud menghadirkan dilema besar: Bagaimana cara memanfaatkan manfaat cloud dan mempertahankan kendali atas keamanan aset organisasi? Menjadi pertanyaan untuk menentukan apakah peningkatan risiko sebanding dengan manfaat yang diberikan. Melalui kuesioner yang diberikan terhadap pengguna layanan cloud computing dapat diketahui tinggi rendahnya tingkat kesadaran terhadap penyimpanan data. Hal ini akan membuat pengguna menyadari bahwakerahasiaan data dalam cloud computing merupakan masalah yang kompleks yang melibatkan banyak pihak. Seidealnya terdapat keseimbangan terhadap inovasi teknologi, kepentingan komersial, kepentingan pengguna dan kebijakan informasi.