Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Energi Gelombang Laut sebelum Musim Peneluran terhadap Perubahan Lokasi dan Tingkah Laku Peneluran Penyu di Pulau Pasir Timbul Kabupaten Halmahera Utara Krisostomus Rupilu
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1454.561 KB) | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.1.54-61

Abstract

Pulau Pasir Timbul merupakan lokasi peneluran 3 jenis penyu yaitu Chelonia mydas, Eretmochelys imbricata dan Lepidocheys olivacea. Keberadaan penyu untuk bertelur selalu mendapat ancaman dari luar, baik dari manusia atau alami berupa predator dan lingkungan yang mempengaruhi penyu menuju lokasi peneluran. Salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi perubahan rona lingkungan peneluran adalah gelombang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan seperti gelombang sebelum musim peneluran penyu terhadap rona pantai dan tingkah laku peneluran di pulau Pasir Timbul. Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan melakukan pengamatan terhadap gelombang laut, rona pantai dan tingkah laku peneluran penyu. Pengamatan gelombang dilakukan pada musim barat sebelum musim peneluran dengan membagi lokasi menjadi 4 transek sesuai arah mata angin. Pengamatan rona pantai dan tingkah laku peneluran penyu dilakukan pada saat musim peneluran pada bulan april  sampai mei. Hasil analisa energi gelombang pada pulau Pasir Timbul memiliki energi gelombang tinggi pada T2 berkisar antara 211,07–1332,09 joule/m2. Energi gelombang yang besar dipengaruhi oleh tiupan angin yang berhembus pada saat musim barat. Besarnya energi gelombang pada T2 mengakibatkan perubahan garis pantai, dimana mengalami abrasi hingga daerah vegetasi dengan kemiringan mencapai 90o. Penyu yang muncul pada bagian barat pulau terhalang (barrier) untuk mencapai lokasi peneluran, perubahan rona pantai ini berdampak pada tingkah laku penyu untuk mencapai lokasi peneluran. Besarnya energi gelombang yang terjadi  selama musim barat pada lokasi T2, menjadi penyebab perubahan rona pantai dan tingkah laku peneluran penyu pada bagian barat pulau. Perlu melakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh musim timur terhadap perubahan rona pantai pulau.
Freshwater Aquaculture Development Strategty At Kao Barat And Tobelo North Halmahera Regency Sophia N M Fendjalang; Selvanda M. Bunga; Krisostomus Rupilu; Melinda Djorebe
JURNAL AGRIKAN (Agribisnis Perikanan) Vol 14 No 2 (2021): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1323.694 KB) | DOI: 10.52046/agrikan.v14i2.861

Abstract

The Aim of this research was to describe the profile of freshwater aquaculture, identify external and internal factors and formulate a strategy for developing freshwater aquaculture. The research was conducted at freshwater aquaculture locations in West Kao and Tobelo. The method used purposive sampling methods, observation, and interviews, data analysis used qualitative descriptive methods and SWOT. The results showed that human resources and skills in cultivating fish, availability of land, water sources and locations, the existence of Balai Benih Ikan Lokal are strength factors, while capital and experience, quality and quantity of seeds are weaknesses that affect the development of freshwater aquaculture. On the other hand, threats such as the lack of government guidance and assistance, weather, location security are obstacles in taking advantage of opportunities consisting of opening employment opportunities, developing cultivation technology including Minapadi, selling prices, and marketing. The strategies used to formulate the development of freshwater aquaculture in West Kao and Tobelo are increasing the role of the government through outreach activities, increasing the quality and quantity of fish cultured by BBIL, developing an integrated aquaculture system, improving the safety system of aquaculture sites and increasing knowledge about hatchery techniques to cultivators.
Pengaruh Energi Gelombang Laut sebelum Musim Peneluran terhadap Perubahan Lokasi dan Tingkah Laku Peneluran Penyu di Pulau Pasir Timbul Kabupaten Halmahera Utara Krisostomus Rupilu
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.1.54-61

Abstract

Pulau Pasir Timbul merupakan lokasi peneluran 3 jenis penyu yaitu Chelonia mydas, Eretmochelys imbricata dan Lepidocheys olivacea. Keberadaan penyu untuk bertelur selalu mendapat ancaman dari luar, baik dari manusia atau alami berupa predator dan lingkungan yang mempengaruhi penyu menuju lokasi peneluran. Salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi perubahan rona lingkungan peneluran adalah gelombang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan seperti gelombang sebelum musim peneluran penyu terhadap rona pantai dan tingkah laku peneluran di pulau Pasir Timbul. Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan melakukan pengamatan terhadap gelombang laut, rona pantai dan tingkah laku peneluran penyu. Pengamatan gelombang dilakukan pada musim barat sebelum musim peneluran dengan membagi lokasi menjadi 4 transek sesuai arah mata angin. Pengamatan rona pantai dan tingkah laku peneluran penyu dilakukan pada saat musim peneluran pada bulan april  sampai mei. Hasil analisa energi gelombang pada pulau Pasir Timbul memiliki energi gelombang tinggi pada T2 berkisar antara 211,07–1332,09 joule/m2. Energi gelombang yang besar dipengaruhi oleh tiupan angin yang berhembus pada saat musim barat. Besarnya energi gelombang pada T2 mengakibatkan perubahan garis pantai, dimana mengalami abrasi hingga daerah vegetasi dengan kemiringan mencapai 90o. Penyu yang muncul pada bagian barat pulau terhalang (barrier) untuk mencapai lokasi peneluran, perubahan rona pantai ini berdampak pada tingkah laku penyu untuk mencapai lokasi peneluran. Besarnya energi gelombang yang terjadi  selama musim barat pada lokasi T2, menjadi penyebab perubahan rona pantai dan tingkah laku peneluran penyu pada bagian barat pulau. Perlu melakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh musim timur terhadap perubahan rona pantai pulau.
Analysis of Lead (Pb) in the Coastal of Kupa Kupa Village, South Tobelo Dictrict, North Halmahera Regency: Analisis Kandungan Timbal (Pb) Pada Perairan Pantai Desa Kupa Kupa, Kecamatan Tobelo Selatan, Kabupaten Halmahera Utara Sophia N. M. Fendjalang; Krisostomus Rupilu; Silvanus M. Simange; Alfrianti Paparang
Journal of Tropical Fisheries Management Vol 6 No 2 (2022): Journal of Tropical Fisheries Management
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jppt.v6i2.43894

Abstract

Human activities in coastal waters such as transportation, industry, tourism, settlements, and agriculture are the main factors that cause changes in water quality. Changes in water quality can be the beginning of pollution if the value of the water quality parameter has exceeded the seawater quality standard. One form of marine pollution is heavy metal pollution, and the metal most commonly found in coastal waters is lead (Pb). Therefore, the purpose of this study is to analyze the content of lead (Pb) on the coastal of Kupa Kupa Village, South Tobelo District, North Halmahera Regency. In this study, sampling was carried out using the purposive sampling method, where the water samples used were taken at predetermined points along the coastal waters of Kupa Kupa Village, South Tobelo District, North Halmahera Regency. Sampling of seawater was carried out using a sampling pole with a water depth of 5 m, then the samples were analyzed according to SNI 6989.8.2009. The results of the analysis are then described qualitatively. The results showed that the quality of the coastal waters of Kupa Kupa Village ranged from 32 – 34°C, salinity 27 – 34 ppt, pH 8.9 – 9.3, DO 7.88 – 7.91 mg/l, brightness 1 – 5.9 m, and current 0.05 – 0.12 ms-1. Meanwhile, the concentration of lead (Pb) in water in the coastal waters of Kupa Kupa Village, South Tobelo District, which is in the range of 0.50-0.78 mg/L, where this concentration has exceeded the seawater quality standards. Thus, the coastal waters of Kupa Kupa Village have been contaminated with lead metal which will be threatening for the life of marine biota and will also have an impact on human health.
PERANAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG DAN UPAYA REHABILITASI DI PULAU METI KECAMATAN TOBELO TIMUR KABUPATEN HALMAHERA UTARA Krisostomus Rupilu
HIRONO : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): 2022 Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Hein Namotemo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55984/hirono.v2i2.104

Abstract

The implementation of this service aims to develop an understanding of the role of coral reef ecosystem in the waters, getting to know various coral transplantation methods and skills in transplantation coral reefs for the people of Meti Village. The methods used in the implementation of the service are the stages of counselling and performance in the form of training. Counselling activities carried out through observation stages to find out the condition, problem and work programs of meti village apparatus, furthermore preparation for counselling activities in the form of material concept and training. Participants in counselling activities consist of village official, youth and fisherman of Meti Village. Evaluation results on extension activities show that there is increased knowledge about coral reef ecosystem and their role in the aquatic environment and increased skills in the implementation of coral tansplants.
Konsentrasi Logam Berat Timbal (Pb) pada Sedimen di Perairan Pantai Kupa-Kupa Kabupaten Halmahera Utara Sophia N. M. Fendjalang; Krisye Krisye; Krisostomus Rupilu
Journal of Coastal and Deep Sea Vol 1 No 1 (2023): Journal of Coastal and Deep Sea
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jcds.v1i1.11196

Abstract

Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat dan mengendap di dasar perairan kemudian terakumulasi dalam sedimen. Timbal (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat non esensial yang sering ditemukan di perairan dan bersifat toksik. Perairan Pantai Kupa-Kupa yang berada di Kecamatan Tobelo Selatan Kabupaten Halmahera Utara merupakan salah satu daerah pesisir yang memiliki tekanan lingkungan cukup besar akibat aktivitas masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menganalisa konsentrasi timbal pada sedimen di perairan Pantai Kupa Kupa. Penentuan titik sampling menggunakan metode Purposive sampling berdasarkan pertimbangan tertentu oleh peneliti, dimana lokasi penelitian dibagi menjadi 5 stasiun. Sampel sedimen yang digunakan untuk analisa diambil dengan menggunakan sediment core kemudian dimasukkan ke dalam wadah plastik. Sampel sedimen dipreparasi sebelum dianalisis di Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Alat Kesehatan Provinsi Maluku. Konsentrasi logam berat timbal di perairan Pantai Kupa-Kupa yang terdapat pada sedimen berikisar antara 3,81 mg/kg sampai 10,05 mg/kg, dimana menurut PP No. 22 Tahun 2021 konsentrasi ini termasuk dalam kategori aman.
Persentase Tutupan Terumbu Karang di Perairan Pantai Luari Kecamatan Tobelo Utara Kabupaten Halmahera Utara Krisostomus Rupilu; Sophia N. M. Fendjalang; Yulius R. Sabon; Krisye Krisye
Journal of Coastal and Deep Sea Vol 1 No 2 (2023): Journal of Coastal and Deep Sea
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jcds.v1i2.11719

Abstract

Pantai Luari selain sebagai tempat wisata, pantai ini juga dimanfaatkan sebagai lokasi penangkapan ikan bahkan pernah menjadi lokasi penangkapan dengan menggunakan bom ikan. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui persentase tutupan terumbu karang berdasarkan tipe pertumbuhan pada ekosistem terum karang yang terdapat di Pantai Luari, Kecamatan Tobelo Utara, Kabupaten Halmahera Utara. Penelitian ini di lakukan pada bulan April-Juni 2023 di perairan Pantai Luari. Pengambilan data terumbu karang menggunakan LIT (Line Intercept Transect). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 8 tipe bentuk pertumbuhan (lifeform) di lokasi penelitian diantaranya adalah Acropora brancing (ACB), Acropora submassive (ACS), Coral massive (CM), Soft coral (SC), Coral mushroom (CMR), Coral submassive (CS), Coral milleopora (CME) dan Coral foliose (CF). Persentase tutupan karang di perairan Pantai Luari masuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata sebesar 56%.