Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

UJI ORGANOLEPTIK ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN BUBUR KACANG MERAH DAN SUBSTITUSI SANTAN KELAPA SEBAGAI PENGGANTI LEMAK HEWANI Ira Gusti Riani; Marta Tika Handayani; Eka Nurriza Khairunnisa
Jurnal BETAHPA Vol. 1 No. 2 Juni (2023): JURNAL BETAHPA (Besemah Teknologi Hasil Pertanian)
Publisher : P3M Institut Teknologi Pagar Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Es krim merupakan makanan beku yang terbuat dari produk susu krim yang dicampur bahan penstabil, bahan pengemulsi, bahan pemanis maupun bahan pewarna. Susu merupakan sumber lemak hewani yang berperan dalam terbentuknya tekstur es krim. Sumber lemak hewani dapat diganti dengan sumber lemak nabati, seperti santan kelapa. Santan kelapa merupakan salah satu pangan alternatif untuk mengganti susu sapi dalam pembuatan es krim. Kandungan padatan pada es krim dapat berasal dari kacang-kacangan seperti kacang merah. Formulasi es krim dengan formulasi penambahan bubur kacang merah dan santan kelapa terdiri dari 5 (lima) formulasi (b/b) dengan faktor perlakuan formulasi perbandingan penambahan sumber lemak (santan kelapa) dan bubur kacang merah. Hasil uji organoleptik yang meliputi kenampakan (warna), rasa dan tekstur menunjukkan bahwa formulasi A2 (penambahan 80% sumber lemak dan 20% bubur kacang merah) merupakan formulasi yang paling disukai panelis dengan nilaiorganelptik 4,2, rasa 3,88, tekstur 3,36 dan aroma 3,76.
Pengenalan Higiene dan Sanitasi dalam Pengolahan Kopra Pada Home Industry Kopra Desa Muara Telang Kabupaten Banyuasin Marta Tika Handayani Handayani; Ira Gusti Riani; Eka Nurriza Khairunnisa
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 2 (2023): Adi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v7i2.8910

Abstract

Muara Telang village is one of the villages in Banyuasin district which produces coconuts. There are many copra processing home industries in the area. One of the copra processing home industries is A'A Yusma's home industry. Copra is processed manually and without regard to higiene and sanitation aspects in copra processing. This is the background for the introduction of higiene and sanitation in copra processing in the copra home industry. The activity was carried out on January 15 2023 offline in the form of training/counseling and was attended by 15-20 people. The activity went smoothly and the community enthusiastically participated in this activity. It is hoped that this activity will raise awareness of the importance of higiene and sanitation in copra processing and apply higiene and sanitation in copra processing. Keywords: Introduced, Higiene and sanitation, Copra’s industry, Banyuasin.
Effectiveness of mahogany seed flour (Swietenia macrophylla) as a bioinsecticide against mortality of Sitophilus zeamais motsch in post-harvest grains Eka Nurriza Khairunnisa; Ira Gusti Rian; Nia Boru Ritonga; Raudhatus Saadah; Madyasta Anggana Rarassari
AJARCDE (Asian Journal of Applied Research for Community Development and Empowerment) Vol. 7 No. 3 (2023)
Publisher : Asia Pacific Network for Sustainable Agriculture, Food and Energy (SAFE-Network)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29165/ajarcde.v7i3.334

Abstract

Research has been conducted on the effect of giving Mahogany seed meal (Swietenia macrophylla) on the mortality of the beetle Sitophilus zeamais Motsch. The method used is an experimental method with a complete randomized design consisting of 6 treatments and 4 repeats. The treatment consisted of controls A0 (0%), A1 (2%), A2 (4.8%), A3 (7.4%), A4 (13.0%), and A5 (17.4%). Mahogany seed flour with a concentration in each treatment was mixed with granulated corn to a weight of 50 grams, placed 20 Sitophilus zeamais beetles and observed for 24, 48, 72 and 96 hours. Data were analyzed by anava calculation and BJND test at 24-hour observation, BNT test at 48-hour observation and BNJ test at 72- and 96-hour observations. The concentration of 17.4% gave the greatest beetle mortality effect, namely 75% at 24 hours, 81.25% at 48 hours, 91.25% at 72 hours and 100% at 96 hours from the number of 20 beetles tested. This study also produced KL50 values for mahogany seed flour, namely 11.90% at 24 hours, 10.41% at 48 hours, 8.69% at 72 hours and 7.23% at 96 hours.
UJI ORGANOLEPTIK ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN BUBUR KACANG MERAH DAN SUBSTITUSI SANTAN KELAPA SEBAGAI PENGGANTI LEMAK HEWANI Ira Gusti Riani; Marta Tika Handayani; Eka Nurriza Khairunnisa
Jurnal BETAHPA Vol. 2 No. 1 Juni (2023): JURNAL BETAHPA (Besemah Teknologi Hasil Pertanian)
Publisher : P3M Institut Teknologi Pagar Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Es krim merupakan makanan beku yang terbuat dari produk susu krim yang dicampur bahan penstabil, bahan pengemulsi, bahan pemanis maupun bahan pewarna. Susu merupakan sumber lemak hewani yang berperan dalam terbentuknya tekstur es krim. Sumber lemak hewani dapat diganti dengan sumber lemak nabati, seperti santan kelapa. Santan kelapa merupakan salah satu pangan alternatif untuk mengganti susu sapi dalam pembuatan es krim. Kandungan padatan pada es krim dapat berasal dari kacang-kacangan seperti kacang merah. Formulasi es krim dengan formulasi penambahan bubur kacang merah dan santan kelapa terdiri dari 5 (lima) formulasi (b/b) dengan faktor perlakuan formulasi perbandingan penambahan sumber lemak (santan kelapa) dan bubur kacang merah. Hasil uji organoleptik yang meliputi kenampakan (warna), rasa dan tekstur menunjukkan bahwa formulasi A2 (penambahan 80% sumber lemak dan 20% bubur kacang merah) merupakan formulasi yang paling disukai panelis dengan nilaiorganelptik 4,2, rasa 3,88, tekstur 3,36 dan aroma 3,76.
Peningkatan Kebutuhan Gizi Protein Hewani Melalui Kebiasaan Konsumsi Ikan di UPR Mandiri Abadi Aldilla Sari Utami; IraG usti Riani; Eka Nurriza Khairunnisa; Nia Boru Ritonga; Marta Tika xHandayani
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 3 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/67rj4235

Abstract

Stunting merupakan keadaan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan fisik anak akibat kekurangan asupan gizi. Stunting dapat diatasi sedari dini dengan memperbaiki pola konsumsi baik pada ibu hamil maupun anak-anak. Salah satu cara mencegah stunting adalah dengan mengkonsumsi protein hewani. Protein hewani dapat berasal dari daging-dagingan. Meskipun demikian, ikan merupakan salah satu potensi protein hewani yang ekonomis namun memiliki banyak kandungan heme protein. Tujuan dari pengabdian ini adalah mengedukasi para peserta pada UPR Mandiri Abadi Palembang agar dapat memulai kebiasaan konsumsi ikan guna pemenuhan gizi protein hewani. UPR Mandiri Abadi Palembang merupakan salah satu Unit Pembenihan Rakyat yang bergerak dibidang pembenihan berbagai macam ikan. Manfaat dari pengabdian ini adalah agar peserta UPR Mandiri Abadi dapat mengetahui pentingnya kebiasaan konsumsi ikan sehingga dapat mencegah stunting. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini menggunakan prinsip CRP (Community Rural Participatory). Metode ini menjadikan anggota peserta bukan hanya sebagai obyek namun juga sebagai pengkaji, perencana dan pelaksana kegiatan. Masyarakat terlebih dahulu diberikan edukasi mengenai screening status gizi dan indikator kesehatan balita, kemudian secara mandiri melakukan implementasi screening status gizi dan pengukuran indikator kesehatan balita (tb, bb, lingkar kepala) dan rutin melaporkan ke puskesmas atau posyandu terdekat. Kesimpulan dalam pengabdian ini adalah masyarakat menjadi lebih paham mengenai kebiasaan pola konsumsi ikan yang dapat mencegah stunting serta masyarakat daapt secara mandiri mengobservasi status gizi pada anak-anak khususnya balita. Dengan demikian masyarakat dapat memenuhi kebutuhan gizi protein dengan mengkonsumsi ikan yang lebih ekonomis dan mudah dijangkau.