Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Potensi Karbon Pada Tegakan Hutan Adat Imbo Putui Desa Petapahan Kabupaten Kampar Emy Sadjati; Joko Sulistyo; Azwin Azwin
Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (JURKIM) Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (Jurkim)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.778 KB) | DOI: 10.31849/jurkim.v3i1.12658

Abstract

Abstract Forests are one of the natural resources that can absorb carbon dioxide in the atmosphere in the process of photosynthesis, carbon dioxide (CO2) in the atmosphere is bound and converted into a form of energy (sugar clusters) that is beneficial for life. Forests are able to reduce carbon emissions and store them in various compartments such as plants, litter, and soil organic matter. Plants as carbon storage causes the concentration of carbon dioxide in the atmosphere to decrease. This study aims to calculate the potential for carbon stored and absorbed in the form of CO2 in the Imbo Putui customary forest, Petapahan Village, Kampar District. The study used a systematic sampling method with random start by making plots measuring 20 m x 20 m for poles and trees and 50 cm x 50 cm for litter sampling, the number of plots was 63 with a distance between plots of 100 meters. The research results show that the potential value of carbon stored in the 251 h-1 Imbo Putui customary forest reaches748,406.70tons of CO2 that consists of a tree level of 745,008.16 tons pole level of 3117.42 tons and litter of 281.12 tones
Peranan Pohon dalam Membentuk Iklim Mikro: Peranan Pohon Dalam Membentuk Iklim Mikro Erva Yenri; Eni Suhesti; Azwin Said
Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (JURKIM) Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (Jurkim)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.12 KB) | DOI: 10.31849/jurkim.v3i1.12752

Abstract

Climate affects the metabolism and behavior of living things, on the other hand, the state of the microclimate is affected by the presence of living things. Microclimate components include; air temperature, solar radiation intensity, air humidity, and wind speed. The purpose of this study was: to analyze the role of trees in shaping the microclimate in the Lancang Kuning University campus area. This research was conducted using a survey method and observation of microclimatic conditions through direct measurements in the field. The components of the microclimate that were observed and measured were temperature, sunlight intensity, humidity and wind speed. The results showed that all elements of the microclimate that were measured were better (lower air temperature, higher humidity, lower solar radiation intensity and lower wind speed) under the trees compared to the results of measurements in open places. It is recommended to maintain a good microclimate in the Unilak campus environment to maintain existing trees, and carry out enrichment planting in the Unilak campus area.
Pengembangan Agroforestri Berbasis Lingkungan di Pondok Pesantren Darul Mukhlasin, Rumbai Pekanbaru Anna Juliarti; Rina Novia Yanti; Azwin Azwin
Journal of Social Work and Empowerment Vol 1 No 3 (2022): Journal of Social Work and Empowerment - Mei 2022
Publisher : Yayasan Sinergi Widya Nusantara (Sidyanusa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondok Pesantren Darul Mukhlasin merupakan ponpes masa depan, karena memadukan pendidikan yang bermutu dan menghasilkan santri yang berakhlak. Beberapa bibit jenis tanaman buah telah ditanam, diantaranya jenis Jambu Citra, Matoa, Rambutan dan Cempedak. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa 25 bibit tanaman buah yang ditanam selama 2-4 minggu mempunyai prosentase hidup 100%, artinya bahwa penanaman yang dilaksanakan berhasil dan 100% hidup tanpa ada yang mati. Hasil perhitungan kuisioner menunjukkan bahwa sebelum dilakukan sosialisasi dan pelatihan cara menanam dan merawat bibit tanaman buah 87% para santri belum mengetahui cara yang baik dalam menanam dan merawat bibit tanaman buah dan 13% yang sudah tahu. Setelah dilakukan sosialisasi, pelatihan, dan praktek di lapangan, maka hasil penilaian kuisioner menunjukkan 98% sudah mengetahui cara menanam dan perawatan bibit tanaman buah dengan baik dan benar, dan hanya 2% yang belum tahu. Hal ini menujukkan bahwa para santri mengikuti kegiatan sosialisasi, pelatihan dan praktek cara perawatan bibit tanaman buah dengan baik. Harapannya ke depan adalah bibit tanaman buah yang ditanam akan subur dan menghasilkan panen buah yang melimpah. Selain dapat dikonsumsi sendiri (subsisten), hasil panen juga dapat dijual sehingga menambah penghasilan Ponpes Darul Mukhlasin.
Penyuluhan Pelestarian Hutan Mangrove dan Perbanyakannya Pada Siswa Siswi SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru Azwin Azwin; M. Ikhwan; Dodi Sukma
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 9 (2023): November
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i9.419

Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan Negeri Pekanbaru merupakan salah satu SMK yang ada diprovinsi Riau yang siswa siswinya mempelajari ilmu kehutanan perlu ditingkatkan pemahamannya tentang pentingnya menjaga dan melestarikan hutan mangrove. Salah satu upaya untuk menjaga kelestarian mangrove adalah melibatkan generasi muda khususnya siswa-siswi sejak dini melalui pendidikan di sekolah dengan penerapan di lingkungan tempat tinggal dan aktivitasnya. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa-siswi SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru tentang fungsi dan manfaat ekosistem mangrove serta teknik budidaya tanaman mangrove secara generatif. Kegiatan PkM ini dilakukan dengan metode ceramah dan tanya jawab serta praktek budidaya tanaman mangrove. Untuk mengatahui tingkat pemahaman siswa digunakan kuisiner pretest dan postest, dan untuk mengetahui keberhasilan perbanyakan tanaman mangrove dinilai dari keberhasilan hidup bibit mangrove. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan terjadi peningkatan pemahaman siswa siswi SMK Negeri Kehutanan Pekanbaru dari kategori tahu rata-rata 29% meningkat menjadi 95,5%, kurang tahu rata dari 41,5% menurun menjadi 4,5%, dan kategori tidak tahu dari rata-rata 29,9% menurun menjadi 0%. Pada kategori tahu terjadi peningkatan 66,5% sebelum dan sesudah kegiatan dilakukan. Praktek perbanyakan bibit mangrove yang dilakukan sebesar 90% berhasil hidup dan dapat digunakan untuk bahan pertanaman di Arboretum SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru.
Spatial Analysis of the Existence and Distribution of Medicinal Plants in Ghimbo Pomuan Customary Forest, Kampar Regency, Riau Province Ikhsani, Hanifah; Sadjati, Emy; Azwin, Azwin
Journal of Global Sustainable Agriculture Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jgsa.v4i1.7335

Abstract

Medicinal plants are included in the Non-Timber Forest Products group, which has a variety of benefits, especially for human life and high economic value. Its existence is abundant in one of the customary forests in Riau Province, Ghimbo Pomuan Customary Forest. For the preservation and planning of medicinal plant management activities, it is necessary to analyze the spatial distribution of medicinal plants and determine the relationship between accessibility factors and the presence of medicinal plants. This research aims to analyzed the spatial distribution pattern of medicinal plants, map the distribution of medicinal plants, and determine the factors that affect spatial distribution based on accessibility factors. This research was conducted between March and November 2023. This study found that Ghimbo Pomuan customary forest has 24 species of plants with a total of 324 medicinal plants.The seven medicinal plants with the highest number are kacip fatimah (Labisia pothoina) 106 individuals, mempening (Lithocarpus spp) 50 individuals, matoa (Pometia pinnata) 34 individuals, pasak bumi (Eurycoma longifolia) 32 individuals, binahong (Andredera cordifolia) 30 individuals, keladi tikus (Typhonium flagelliforme) 19 individuals and bintangur (Clophyllum soulatri) 9 individuals. The spatial distribution pattern of medicinal plants is clustered with the nearest neighbor index NNI 0.58. The most influencing factor is the distance from the river, which is then followed by the distance from the road and the distance from the settlement. The farther from the river, the number of medicinal plants tends to increase, the closer the distance from roads and settlements, the number of medicinal plants increases.
Pendampingan Penyusunan Rencana Reboisasi Mangrove di Lingkungan Obyek Wisata Alam Pulau Semut Eno Suwarno; Azwin Azwin; Hanifah Ikhsani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 11 (2024): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i11.585

Abstract

Masyarakat Pengambang saat ini sedang aktif membangun obyek wisata alam Pulau Semut. Vegetasi mangrove yang tumbuh dengan kerapatan jarang, sehingga perlu adanya penanaman mangrove untuk mendukung daya tarik wisata. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah belum tersedianya bibit mangrove yang sesuai dengan tempat tumbuh dalam jumlah cukup dan belum memiliki rencana penanaman mangrove yang terintegrasi dengan rencana pengembangan obyek wisata Pulau Semut.  Solusi yang ditawarkan adalah menemukan solusi pengadaan bibit mangrove adaptif dalam jumlah cukup, dan pendampingan penyusunan rencana penanaman mangrove yang mendukung pengembangan obyek wisata Pulau Semut. Metode yang digunakan dengan penyuluhan dan pendampingan. Berdasarkan hasil evaluasi, terdapat perbedaan signifikan pengetahuan peserta terhadap materi penyuluhan antara sebelum dan sesudah pelaksanaan penyuluhan.  Kegiatan pendampingan menyepakati sistematika dokumen rencana yang terdiri dari: Tujuan Reboisasi, Survei Lahan Rencana Reboisasi, Pemilihan Teknik Reboisasi, Teknik Penanaman, Penyediaan Bibit, Persemaian, Penanaman, Pemeliharaan Tanaman, dan Pengamanan Tanaman. Penyusunan dokumen rencana reboisasi hingga bulan Juli 2023 belum selesai mengingat belum terkumpulnya data hasil survey lahan dan data anakan alam yang tersedia di lapangan.Berdasarkan kegiatan penyuluhan dan pendampingan disampaikan saran berikut : pembuatan dokumen rencana reboisasi sampai tahap final masih memerlukan pendampingan lebih lanjut, pembuatan persemaian dan mobilisasi anakan alam mitra memerlukan dukungan dana dan pendampingan lebih lanjut.
Cultivating Vegetable Plants in Pots to Introduce Environmental Education for Elementary School Students: Budidaya Tanaman Sayuran dalam Pot Dalam Rangka Mengenalkan Pendidikan Lingkungan Untuk Siswa Sekolah Dasar Sri Rahayu Prastyaningsih; Azwin Azwin; Sri Wahyuni
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2024): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v8i3.19646

Abstract

SD TQ Anas bin Malik is an elementary school established by the Anas bin Malik Foundation in 2022 by the Anas Foundation. SD TQ Anas Bin Malik focuses students on Islamic education based on the Quran and As-Sunnah. Learning activities were carried out in several houses in a complex rented by the Foundation. As a new school, school facilities are still fewer. The children also do not yet have extracurricular activities. The cultivation of vegetable plants in pots is a solution for extra-curricular activities. Community Empowerment activities held on Friday, January 12, 2024, at 07.00 WIB until it is over. There are 18 participants who combination of classes IV, V, and VI. The results of activities that have been successful are socialists on the cultivation of vegetable plants in pots, plant, and evaluation of plant growth.