Septika Setiana
STABN Sriwijaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Merdeka Belajar Dalam Perspektif Pendidikan Buddhis Virya Sutta Panya; Ilona Tri Sasana; Septika Setiana; Sutadi Sutadi
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 10, No 1 (2023): June 2023
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ini dilatarbelakangi oleh adanya perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju hal ini menyebabkan diperlukannya sumber daya manusia yang berkualitas. Penting untukĀ  melaksanakan perbaikan dalam layanan pendidikan, salah satunya dengan menerapkan kebijakan merdeka belajar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuan dari kajian ini untuk mengetahui pendidikan buddhis dan relevansinya terhadap kebijakan merdeka belajar. Peneliti menggunakan metode library research atau kajian kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian, dengan demikian peneliti akan mengkaji Tipitaka secara mendalam yang berkaitan dengan pendidikan Buddhis dan kebijakan merdeka belajar melalui sumber primer dari Tripitaka dan sekunder yang berasal dari pendapat maupun pembahasan penulis lain. Hasil dari kajian ini yaitu dapat diketahui bahwa pendidikan buddhis bertujuan untuk menghilangkan penderitaan dengan menjadi manusia yang memiliki berkah utama (pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik). Pendidikan buddhis memiliki relevansi dengan kebijakan merdeka belajar. Kebijakan merdeka belajar yang menjadi fokus kajian yaitu tentang penghapusan USBN, UN, Penyederhanaan RPP, dan fleksibilitas PPDB. Hal ini dibuktikan dari pembahasan-pembahasan yang sudah dibahas terkait merdeka belajar dan pendidikan yang diajarkan oleh Sang Buddha. Dalam pendidikan Buddhis Sang Buddha menggunakan berbagai metode dan strategi pembelajaran untuk menyampaikan Dhamma.
Peran Guru Pendidikan Agama Buddha Dan Budi Pekerti Dalam Pembentukan Sikap Moderasi Beragama Antarsiswa Di Sekolah Menengah Pertama Atisa Dipamkara Lippo Karawaci Tangerang Septika Setiana; I Ketut Damana; Muawanah Muawanah
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 10, No 1 (2023): June 2023
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti dalam pembentukan sikap moderasi beragama antarsiswa di Sekolah Menengah Pertama Atisa Dipamkara Lippo Karawaci Tangerang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi. Penelitian ini dilakukan di SMP Atisa Dipamkara. Subjek pada penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti serta siswa kelas VII dan VIII di SMP Atisa Dipamkara. Sedangkan objek penelitian ini adalah peran guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti dalam pembentukan sikap moderasi beragama antarsiswa di Sekolah Menengah Pertama Atisa Dipamkara Lippo Karawaci Tangerang. Kemudian teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan menggunakan teknik analisis data menurut Miles, Huberman, dan Saldana (2014) dan melalui tahapan kondensasi data (data condensation), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan/verifikasi (conclusion: drawing/verifying). Hasil penelitian menunjukan bahwa peran guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti dalam pembentukan sikap moderasi beragama antarsiswa di SMP Atisa Dipamkara Lippo Karawaci Tangerang meliputi: (1) sebagai fasilitator mengajarkan sikap tanggung jawab melalui diskusi kelompok, (2) sebagai pembimbing mengenalkan perbedaan agama yang ada di sekolah, (3) sebagai pengelola kelas mengajak siswa untuk saling bekerja sama tanpa ada rasa saling membeda-bedakan, (4) sebagai demonstrator dengan mencontohkan kepada siswa untuk saling menghargai satu sama lain, (5) sebagai motivator memberikan nasehat-nasehat kepada siswa untuk menghindari tindakan kekerasan dan menghormati budaya yang ada di sekolah. Bentuk-bentuk kegiatan moderasi beragama yang ada di sekolah meliputi upacara bendera, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Dhamma Class, perlombaan antarkelas, gotong royong, dana makan anggota Sangha, field trip, Dhamma Camp, karya wisata, seminar, perayaan hari besar agama Buddha, perayaan Imlek dan Ceng Beng. Kendala yang dihadapi guru dalam pembentukan sikap moderasi beragama antarsiswa yaitu karakter siswa yang berbeda-beda, latar belakang agama dan didikan keluarga yang berbeda-beda serta budaya antasiswa yang sangat beragam. Adapun cara yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi kendala yang ada yaitu dengan lebih berhati-hati dalam membimbing siswa, mengkondisikan pembelajaran yang berpusat pada siswa, menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, menjadikan kendala yang ada sebagai motivasi untuk memperbaikinya, memberikan pengertian dan pendekatan kepada siswa.