Hariyani Sulistyoningsih, S.KM,M.KM
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CIKUNIR KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2014 Hariyani Sulistyoningsih, S.KM,M.KM; Sinta Fitriani, S.KM,MKM; Erwina Sumartini, S.ST
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 6 No. 1 (2015): Februari 2015
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v6i1.48

Abstract

Data Susenas tahun 2012 menunjukan pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah yaitu 33,6%. Cakupan ASI eksklusif di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2010 mencapai 67,3% (Susenas, 2010). Menurut Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, cakupan pemberian ASI eksklusif hanya mencapai 65,93%, dan Desa Cikunir sebagai desa binaan STIKes Respati termasuk salah satu desa dengan cakupan pemberian ASI eksklusif yang masih rendah. Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deksriptif eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 7-12 di Dusun Margamulya Desa Cikunir Kabupaten Tasikmalaya. Seluruh anggota populasi diambil sebagai sampel penelitian. Variabel yang diukur dalam penelitian ini meliputi: pengetahuan, sikap, dukungan suami dan keluarga, serta dukungan petugas kesehatan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Pertanyaan yang diberikan berupa pertanyaan terbuka dan tertutup. Kuesioner diwawancarakan kepada responden oleh tim peneliti langsung. Hasil penelitian di dapatkan bahwa belum semua ibu di Dusun Margamulya Desa Cikunir mengetahui tentang pengertian ASI eksklusif. Masih terdapat ibu yang menyetujui pemberian makanan pendamping sebelum bayi berusia 6 bulan, serta menyetujui penghentian pemberian ASI ketika bayi sakit. Semua ibu di Dusun Margamulya Desa Cikunir mendapatkan dukungan suami dan keluarga dalam pemberian ASI Eksklusif. serta terdapat satu orang ibu yang mengatakan tidak mendapatkan informasi dan anjuran memberikan ASI eksklusif ketika memeriksakan diri kepada tenaga kesehatan. Puskesmas hendaknya mengoptimalkan program yang sudah ada dengan melibatkan semua pemegang program di Puskesmas untuk mengupayakan promosi ASI eksklusif sehingga penyampaian informasi tidak hanya dilakukan oleh bidan.
GAMBARAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DI KECAMATAN MANONJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2015 Hariyani Sulistyoningsih, S.KM,M.KM
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 7 No. 1 (2016): Februari 2016
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v7i1.68

Abstract

Penelitian WHO menyingkapkan kurangnya tindakan skrining penyakit kanker di Indonesia.Khususnya untuk skrining kanker serviks yaitu sitologi serviks dan ulasan asam asetat, secara umum belum tersedia di pusat kesehatan primer pada tahun 2014. Ini ikut berpengaruh pada jumlah kematian kanker serviks di Indonesia yang tergolong tinggi karena sebagian besar disebabkan oleh keterlambatan dalam diagnosis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran faktor yang mempengaruhi perilaku deteksi dini kanker servik di wilayah Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya tahun 2015 Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur di wilayah Kecamatan Manonjaya periode September 2015 sebanyak 412 orang. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simpel random sampling sebanyak 202 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan, dukungan suami dan perilaku deteksi dini kanker serviks. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner 10 pertanyaan untuk pengetahuan, 1 pertanyaan untuk dukungan dan 1 pertanyaan untuk perilaku. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis univariat. Hasil penelitian ini didapatkan mayoritas pengetahuan responden tentang deteksi dini kanker serviks adalah kurang yaitu 108 orang (53,46%), sedngkan tingkat pendidikan responden mayoritas adalah tingkat dasar yaitu 112 orang atau 55.4 %, Mayoritas responden tidak mendapatkan dukungan suami untuk melakukan deteksi dini kanker serviks yaitu 134 orang (66,3%) serta Responden yang melakukan deteksi dini kanker serviks adalah 19 orang (9,4%). Saran bagi masyarakat adalah dapat meningkatkan pengetahuan melalui pencarian informasi di berbagai media massa atau mengikuti penyuluhan kesehatan tentang pentingnya deteksi dini kanker serviks. Serta bagi tenaga kesehatan diharapkan petugas kesehatan berperan aktif dalam mensosialisasikan pentingnya deteksi dini kanker serviks melalui penyuluhan maupun konseling kesehatan.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKURANGAN GIZI PADA BALITA DI DESA CIKUNIR KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2015 Hariyani Sulistyoningsih, S.KM,M.KM; Sinta Fitriani, S.KM,MKM; Fenty Agustini, SST, M.Kes
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 7 No. 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v7i2.75

Abstract

Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah diketahuinya faktor yang mempengaruhi timbulnya kekurangan gizi pada balita di Desa Cikunir Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya sehingga kemudian dapat dibuat program yang dapat mencegah dan menanggulangi masalah kekurangan gizi dengan menghilangkan faktor penybab yang bisa menimbulkannya. Target khusus dari penelitian ini adalah diketahuinya faktor penyebab langsung dan tidak langsung yang menyebabkan balita di Desa Cikunir Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya mengalami kekurangan gizi. Balita yang dijadikan sampel diukur kembali status gizinya dengan membandingkan berat badan balita berdasarkan tinggi badannya (indeks yang digunakan adalah BB/TB). Responden dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang memiliki Balita yang mengalami kekurangan gizi. Variabel yang diukur terdiri dari variabel-variabel yang menjadi faktor penyebab timbulnya kekurangan gizi, baik faktor langsung maupun tidak langsung. Faktor yang diteliti meliputi pola makan, penyakit infeksi yang diderita balita, pola asuh balita, pola pemberian ASI, ketersediaan makanan di Rumah Tangga, pelayanan kesehatan, keadaan lingkungan rumah,dan tingkat ekonomi keluarga. Alat ukur (instrumen) yang digunakan untuk mengumpulkan data pada masing-masing variabel adalah kuesioner yang diwawancarakan. Data masing masing variabel kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi untuk kemudian dianalisis sehingga dapat memberikan informasi yang lebih jelas tentang faktor yang mempengaruhi kekurangan gizi. Informasi yang diperoleh diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan balita yang mengalami kekurangan gizi di Desa Cikunir Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebanyak 75,0% balita penderita gizi kurang di Desa Cikunir Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya dalam kesehariannya berada dalam kepengasuhan ibunya secara langsung, Hanya 56,2% balita penderita gizi kurang yang mendapatkan ASI secara eksklusif, Sebanyak 43,8% balita penderita gizi kurang dibawa ke bidan apabila menderita sakit, Kondisi lingkungan rumah balita penderita gizi kurang di masih belum memenuhi syarat kesehatan serta Rata-rata pendapatan keluarga balita penderita gizi kurang di Desa Cikunir Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya sebesar Rp 850.000. Puskesmas hendaknya membuat program yang lebih spesifik untuk dalam hal promosi kesehatan terkait pemenuhan kebutuhan gizi balita dengan memanfaatkan sarana yang telah ada di masyarakat.