Hainun Nisa
STIKes Medistra Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KEJADIAN PREEKLAMSI DI KLINIK PRATAMA RATNA KOMALA TAHUN 2016 Hainun Nisa
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 11 No. 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v11i2.301

Abstract

Preeklamsia merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal di Indonesia. Sampai sekarang penyakit preeklamsia/eklamsia masih merupakan masalah kebidanan yang belum dapat terpecahkan secara tuntas. Preeklamsia merupakan penyakit yang angka kejadiannya di setiap negara berbeda-beda. Angka kejadian lebih banyak terjadi di negara berkembang dibanding pada negara maju. Hal ini disebabkan oleh karena di negara maju perawatan lebih baik. Kejadian preeklamsia dipengaruhi oleh paritas, ras,faktor genetik dan lingkungan. Kehamilan dengan preeklamsia lebih umum terjadi pada primigravida, sedangkan pada multigravida berhubungan dengan  penyakit hipertensi kronis, diabetes melitus dan penyakit ginjal (Baktiyani, 2005). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan disain penelitian Cross sectional, yaitu penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara variabel dependen dan variabel independen dengan model pendekatan point time (Praktiknya,2007). seluruh ibu hamil yang tercatat pada registrasi di Klinik Pratama Ratna Komala Tahun 2016 yang berjumlah 3524 ibu hamil yang datang sendiri ke Klinik Pratama Ratna Komala maupun rujukan dari Kader dari berbagai posyandu di wilayah Rawa Lumbu dan Bojong Menteng Bekasi. besar ampel yang diambil adalah  359 orang, Instrumen  yang digunakan dalam penelitian ini adalah  lembar ceklis yang memuat data dari variabel yang akan diteliti yang diambil melalui status rekam medik untuk memperoleh data sekunder. Data yang dikumpulkan meliputi umur ibu, usia kehamilan, paritas, riwayat hipertens. Analisis ini dilakukan setelah diketahui karakteristik masing-masing variabel (pada analisis univariat). Tujuannya untuk menguji kemaknaan antara variabel independen dan variabel dependen. Analisis bivariat dilaksanakan untuk menguji hipotesa. Uji statistik yang digunakan adalah Chi square, Hasil penelitian didapatkan bahwa sebesar 15% responden yang mengalami Preeklamsi hal ini angka kejadiannya tinggi sampai mencapai 3 kali lipat dari angka normal. Sebagian besar responden berusia 20-35 tahun, memiliki paritas multipara, usia kehamilan kurang dari 24 minggu dan, tidak mempunyai riwayat hipertensi. Faktor  yang menunjukkan ada hubungan yang bermakna dengan kejadian Preeklamsia  adalah umur, paritas, usia kehamilan dan riwayat hipertensi.. Penelitian ini menemukan bahwa faktor  dominan yang berhubungan dengan kejadian Preeklamsia adalah riwayat hipertensi dengan OR sama dengan 8,472 Tenaga kesehatan agar memberikan informasi tentang preeklampsi dan faktor yang menjadi predisposisi terjadinya preeklampsi agar ibu hamil dapat menghindarinya sehingga angka kejadian preeklampsi dapat menurun.
EDUKASI KESEHATAN TENTANG RESIKO ANEMIA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI DI GOR CANDRABAGA KOTA BEKASI TAHUN 2019 Hainun Nisa; Linda Telaumbanua; Nurmah Nurmah; Puri Kresna Wati; Evi Nur Akhiriyanti; Rupdi Rupdi
JURNAL ABDIMAS KESEHATAN TASIKMALAYA Vol. 2 No. 02 (2020): Oktober 2020
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/abdimas.v2i02.307

Abstract

Anemia yang dialami remaja putri akan berdampak lebih serius, mengingat mereka adalah para calon ibu yang akan hamil dan melahirkan seorang bayi, sehingga memperbesar risiko kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR). Anemia dapat dihindari dengan konsumsi makanan tinggi zat besi, asam folat, vitamin A, vitamin C dan zink, dan pemberian tablet tambah darah (TTD). Pemerintah memiliki program rutin terkait pendistribusian TTD bagi wanita usia subur (WUS), termasuk remaja dan ibu hamil. Banyak faktor yang berhubungan dengan perilaku konsumsi makanan pada remaja, salah satunya adalah pengetahuan, Pengetahuan remaja tentang anemia defisiensi besi akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku remaja dalam pemilihan makanan dan selanjutnya akan berpengaruh terhadap keadaan gizi remaja termasuk status anemia defisiensi besi. Oleh karena itu diperlukan informasi masalah gizi pada remaja serta fakor-faktor yang mempengaruhinya. Informasi ini sangat berguna sebagai dasar penetapan strategi program perbaikan kesehatan dan gizi pada kelompok remaja (Mubin Halim, 2007). Berdasarkan hal diatas, pelaksana abdimas merasa penting untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “edukasi kesehatan tentang resiko anemia terhadap kesehatan reproduksi remaja putri Di GOR Candrabaga Kota Bekasi tahun 2019”
PENINGKATAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG MENOPAUSE MELALUI KEGIATAN KONSELING DI GOR CANDRABAGA KOTA BEKASI TAHUN 2019 Hainun Nisa; Linda Telaumbanua; Nurmah Nurmah; Puri Kresna Wati; Evi Nur Akhiriyanti; Rupdi Rupdi
JURNAL ABDIMAS KESEHATAN TASIKMALAYA Vol. 2 No. 02 (2020): Oktober 2020
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/abdimas.v2i02.310

Abstract

Menopause merupakan fase dimana wanita tidak mengalami menstruasi. Seringkali wanita menghadapi menopause dengan rasa cemas dan takut karena memasuki usia tua dan sudah tidak dapat melahirkan anak Akibat yang ditimbulkan dari keadaan ini menurunnya hormon estrogen, hormon progesteron dan hormon seks dapat menimbulkan gejala fisik yang mungkin dialami saat mencapai masa menopause yakni berupa rasa panas yang tiba - tiba menyerang bagian atas tubuh, keluar keringat yang berlebihan pada malam hari, sulit tidur, iritasi pada kulit, gejala pada mulut dan gigi, kekeringan vagina, kesulitan menahan buang air kecil, dan peningkatan berat badan (Intan, 2017) Selain itu, menopause merupakan fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur dan merupakan peristiwa alamiah pada setiap wanita. Banyak wanita yang merasa khawatir menghadapi menopause, karena mereka beranggapan bahwa wanita yang berusia lanjut atau yang akan mengalami menopause hidupnya akan kurang sehat, kurang bugar, tidak cantik lagi dan cepat marah (Rebeca, 2006) Untuk mengurangi kecemasan lansia dalam menjalani masa menoupause STIKes medistra Indonesia melaksanakan kegiatan edukasi kesehatan dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun 2019 melalaui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “ Peningkatan pengetahuan lansia tentang menopause melalui kegiatan konseling di GOR Candrabaga Kota Bekasi Tahun 2019”