Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MANAJEMEN PENCEGAHAN SEKS BEBAS DENGAN MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMAN 1 PACITAN Didik Iman Margatot; Exda Hanung Lidiana
Empowerment Journal Vol. 3 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/empowerment.v3i1.1103

Abstract

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa yang ditandai dengan berbagai macam perubahan, baik secara fisik, psiko, maupun sosial. Perkembangan dan perubahan yang sangat terlihat pada remaja yaitu pada sistem reproduksi. Remaja pada umumnya masih belum memahami secara sempurna terkait dengan fungsi reproduksi. Pemahaman yang kurang terkait fungsi reproduksi akan berdampak pada permasalahan seksual seperti seks bebas yang saat ini marak terjadi di kalangan remaja. Permasalahan tersebut menjadi hal yang serius dan perlu dilakukan pencegahan dengan melakukan pendidikan kesehatan terkait kesehatan reproduksi. Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat agar dapat mencegah para remaja melakukan perilaku seks bebas dan remaja dapat mengenal berbagai macam penyakit menular seksual yang diakibatkan seks bebas serta dapat menjaga kesehatan reproduksi. Metode yang digunakan yaitu pendidikan kesehatan terkait manajemen pencegahan seks bebas dengan meningkatkan pengetahuan siswa terhadap kesehatan reproduksi remaja di SMAN 1 Pacitan pada bulan Januari 2023. Hasil evaluasi setelah dilakukan pendidikan kesehatan yaitu terdapat peningkatan pengetahuan siswa dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 84,3%, cukup sebanyak 9,8%, dan kurang sebanyak 5,9%. Kesimpulan dari kegiatan pendidikan kesehatan adalah seluruh siswa dapat memahami tentang kesehatan reproduksi pada remaja
HUBUNGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN PERAN KADER JIWA DI MASYARAKAT Noviana Ayu Ardika; Didik Iman Margatot; Bagas Biyanzah Drajad Pamukhti
Zaitun (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 11, No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/zijk.v11i2.2442

Abstract

Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan di Dunia. WHO 2021, orang dengan gangguan jiwa terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. Mental Health berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika Serikat tahun 2021 bahwa ada sebanyak 44,7 juta orang dewasa berusia 18 tahun atau lebih mengalami gangguan jiwa. Seseorang yang pernah mengalami gangguan skizofrenia akan kembali kambuh karena kondisi yang tidak terkontrol dan tidak meminum obat secara rutin Pemberdayaan masyarakat seperti kader kesehatan jiwa bermanfaat untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah serta mempertahankan kesehatan jiwa masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran kader kesehatan jiwa dengan kekambuhan skizofrenia. Metode menggunakan Literature Review yaitu dengan pencarian melalui database elektronik, Pubmed, Google Schoolar dan Elsevier. Kriteria inklusi yang digunakan adalah artikel pada tahun 2013-2023 dan menghasilkan 5 artikel penelitian yang signifikan. Hasil dari literature yang didapat ada hubungan antara peran kader kesehatan jiwa dengan menurunnya kekambuhan pasien gangguan jiwa, oleh sebab itu kader diharapkan lebih aktif dalam memotivasi pasien agar melakukan kunjungan ke puskesmas secara berkala dan tidak mengalami kekambuhan.
Edukasi mitigasi bencana gunung meletus di wilayah BPBD Klaten: Edukasi mitigasi bencana gunung meletus di wilayah BPBD Klaten Ida Nur Imamah; Fida’ Husain; Nur Tjahjono Suharto; Didik Iman Margatot
Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 6 (2023): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/kolaborasi.v3i6.325

Abstract

  Background:Indonesia is a country crossed by the equator which has various kinds of potential natural beauty such as beaches, lakes, caves, waterfalls, mountains and others. On the island of Java there are 35 volcanoes,Mount Merapi is one of the most active volcanoes in Indonesia and even in the world. Efforts to reduce disaster risk are carried out before a disaster occurs,which is called risk management, while after a disaster occurs,it is called impact management. The results of disaster mitigation efforts are used for the disaster preparedness process.Objective:Education is carried out to increase knowledge of the community, especially in communities that are in areas prone to the Mount Merapi disaster.Method:Community service is carried out using educational video media which is given to communities that are vulnerable to being affected by Mount Merapi.Result:The results of the student pretest showed that 70% of the participants did not understand about volcanic eruption mitigation and 30% of the students already understood. The posttest was carried out with the same questions as the pretest and the results showed that 93% students already understood the issue. explanation of mitigation for the volcanic eruption disaster.Conclusion:There is an increase in knowledge after disaster mitigation education is carried out.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TERKAIT BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA Didik Iman Margatot; Lailya Khusna; Bagas Biyanzah Drajad Pamukhti
Zaitun (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 12, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/zijk.v12i1.2921

Abstract

Insiden henting jantung atau henti nafas merupakan kejadian gawat darurat yang sering ditemui di berbagai tempat yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti memiliki riwayat penyakit jantung dan yang disebabkan oleh kecelakaan. Berdasarkan data dari Wolrd Health Organization (WHO, 2021) menyebutkan bahwa penyebab kematian nomor satu secara global adalah penyakit jantung. Sebanyak 17,8 juta jiwa setiap tahun mengalami kematian karena serangan jantung. Tahun 2020 sebanyak 1,9 juta orang meninggal setiap tahun dikarenakan kecelakaan lalu lintas yang ada di Indonesia. Berbagai penanganan kegawatdaruratan yang dapat di implementasikan pada kejadian henti nafas maupun henti jantung, salah satunya yaitu pemberian Bantuan Hidup Dasar (BHD). Bantuan hidup dasar merupakan tindakan yang paling penting dalam memberikan pertolongan pertama dan sangat membantu saat seseorang mengalami henti jantung, sumbatan nafas, hingga tidak sadarkan diri agar dapat mencegah keadaan yang lebih parah. Pemberian pelatihan bantuan hidup dasar sangat penting dimiliki oleh masyarakat umum hingga mahasiswa agar dapat membantu korban yang mengalami henti jantung maupun henti nafas yang berdampak pada kematian. Apabila seorang memiliki pengetahuan yang baik terkait bantuan hidup dasar maka akan memiliki motivasi yang tinggi untuk menolong korban yang mengalami kecelakaan, henti jantung, serta henti nafas.
PERAN KADER KESEHATAN JIWA DALAM PROGRAM KESEHATAN JIWA PASIEN SKIZOFRENIA PASCA PANDEMI COVID-19 Noviana Ayu Ardika; Didik Iman Margatot
Zaitun (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 12, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/zijk.v12i1.2918

Abstract

Skizofrenia tergolong dalam gangguan jiwa berat yang berpotensi merusak yang memengaruhi pemikiran, bahasa, emosi, sosial seseorang perilaku, dan kemampuan untuk memahami realitas secara akurat.[1] Selain dari dukungan tenaga kesehatan, dukungan keluarga juga merupakan faktor penting dalam proses pemulihan. Kondisi pandemi COVID-19 juga meningkatkan beban pada keluarga dalam merawat pasien skizofrenia dan mempengaruhi kualitas perawatannya.[2] Penanganan masalah kesehatan jiwa saat ini telah bergeser dari hospital based menjadi community based psychiatric services sehingga pelayanan tidak hanya berfokus terhadap upaya kuratif tetapi lebih menekankan upaya proaktif yang berorientasi pada upaya pencegahan preventif dan promotif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran peran kader kesehatan jiwa pada pasien skizofrenia pasca pandemi covid-19. Metode yang digunakan dengan kualitatif dengan variabel yang digunakan yaitu pengetahuan kader kesehatan jiwa terhadap program kesehatan jiwa pada pasien skizofrenia. Data analisis secara tematik sesuai dengan hasil wawancara. Hasil studi menunjukan tingkat pengetahuan kader kesehatan jiwa tentang program kesehatan jiwa pasien skizofrenia dengan kolaborasi dengan pegawai puskesmas kusus menangani klien dengan skizofrenia di Masyarakat, sehingga dalam menangani klien skizofrenia di rumah sudah sangat terintegrasi apabila obat habis ataupun dalam mengingatkan untuk control ke Rumah Sakit Jiwa.