Lailya Khusna
Universitas ‘Aisyiyah Surakarta

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Literature Review: Peran Telehealth sebagai Upaya Pencegahan Readmisi Pasien dengan Acute Miocard Infark Meri Afridayani; Lailya Khusna; Khairati Siregar; Anggi Lukman Wicaksana
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 3 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v11i3.1968

Abstract

Telehealth is an endeavor to prevent readmission in patients with Acute Miocard Infarct (AMI). The objective of this study was to identify the effect of Telehealth as a reoccurrence and readmission strategy for a patient with AMI. This study was a literature review with article searches in some databases including ScienceDirect, Sage Journals, Ebsco, Scopus, and Cochrane for the last ten years. The selected articles were limited to those in English with free full text. Studies that were involving adult AMI in the adult patient and obtaining intervention or monitoring via phone or Telehealth were included. The result from reviewed articles showed that Telehealth can be used as an alternative intervention to prevent readmission in patients with AMI. Various methods which are explained in the literature can be implemented as a strategy to prevent reoccurrence or readmission for the patient with AMI.
PHYSICAL ACTIVITIES TO IMPROVE SELF-EFFICACY IN PATIENTS WITH CARDIOVASCULAR DISEASE: A LITERATURE REVIEW Khairati Siregar; Lailya Khusna; Meri Afridayani; Muhammad Sardiman; Sitti Rahma Soleman; Noviana Ayu Ardika; Christantie Effendy
Zaitun (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/zijk.v11i1.2039

Abstract

Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit kronik yang kasusnya meningkat setiap tahunnya. Seseorang yang terdiagnosa penyakit kardiovaskular seringkali self efficacynya menurun. Self efficacy dibutuhkan untuk menginisiasi dan mempertahankan perilaku serta kepatuhan perawatan. Beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan self efficacy seperti aktifitas fisik. Manfaat yang diperoleh antara lain sensitifitas terhadap insulin, menurunkan tekanan darah, menurunkan viskositas darah, memicu produksi nitric oxide dan meningkatkan sensitifitas leptin. Artikel ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara aktivitas fisik untuk meningkatkan self efficacy pada pasien dengan penyakit kardiovaskular.Penelusuran literatur dilakukan dengan mencari di data base EBSCO dan Pubmed. Peningkatan self efficacy dilakukan dengan beberapa aktifitas antara lain Eight Silken Movements, Tai Chi, and Strategi Self Efficacy. Beberapa upaya dapat dilakukan berdasarkan tinjauan pustaka dapat digunakan sebagai strategi untuk meningkatkan efiikasi diri pada pasien dengan penyakit kardiovaskular. Peningkatan self efficacy secara langsung dapat menunjang keberhasilan proses pengobatan, meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan angka kematian dan kesakitan
Masalah Psikologis Remaja Akibat Pandemi Covid-19: Literature Review Sitti Rahma Soleman; Endrat Kartiko Utomo; Lailya Khusna; Noviana Ayu Ardika
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 4 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.782 KB)

Abstract

Risiko peningkatan masalah psikologis usia remaja, seperti gangguan jiwa, depresi, stress, cemas dan trauma, merupakan akibat dari kegiatan pembatasan sosial yang bahkan hingga karantina pada masa pandemi Covid-19. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif, menggunakan metode systematic literature review (SLR), dengan analisis isi atau narrative review, untuk mengetahui dan menganalisis topik terkait masalah psikologis remaja akibat pandemi Covid-19. Data yang di gunakan merupakan hasil pencarian pada database publikasi ilmiah PubMed, Sciencedirect, Proquest dan Springlink. Menggunakan keyword “masalah psikologis remaja dan Covid-19”. Sebanyak 10 artikel didapatkan melalui proses seleksi dari 79 artikel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya kejadian pandemi Covid-19, menyebabkan peningkatan masalah psikososial bahkan menimbulkan gangguan psikologis seperti depresi, stress, kecemasan, trauma pada anak remaja, proses lockdown dan karantina pemicu utama masalah psikologis di masa pandemi Covid-19. Disimpulkan bahwa pandemi Covid-19 menimbulkan masalah psikologis hingga gangguan kejiwaan bagi masayarakat, terkhusus usia remaja. Diharapkan kepada penyedia pelayanan kesehatan agar menyediakan pelayanan psikologi dan kejiwaan yang lebih berkualitas, di masa pandemi Covid-19 bahkan pasca pandemi Covid-19.
INTERPROFESSIONAL COLLABORATIVE PRACTICE DI RUMAH Lailya Khusna; Sitti Rahma Soleman
Zaitun (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 11, No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/zijk.v11i2.2515

Abstract

Pendahuluan : Interprofesional education (IPE) merupakan suatu pendekatan yang melibatkan 2 atau lebih interprofesi kesehatan yang secara aktif berkontribusi dan berkolaborasi dalam memahami peran dan tanggung jawab profesi didalam area universitas  yang selanjutnya berkembang didalam wilayah praktik melalui interprofesional education – collaboration practice (IPCP). IPE bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa kesehatan didalamnya untuk mampu  berkolaborasi secara terarah dengan interprofesi lain sedangkan (IPCP) diarea praktik klinik bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sehat-sakit. Tujuan : Literature review ini bertujuan untuk memberikan rencana penerapan IPE di area kerja Rumah Sakit dengan menggunakan pendekatan IPCP.   Metode : pencarian Literature dilakukan melalui database referensi PUBMED, SAGE, Science Direct dan google scholar. Dengan memasukkan kata kunci dan menghubungkannya melalui operator BOOLEAN. 11 referensi yang didapat terdiri atas 4 referensi guide tools dan buku elektronik dan 7 jurnal. Hasil : IPE maupun IPCP mampu menjadi strategi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Namun, hal ini dapat dicapai dengan kontribusi dari berbagai macam pihak, mulai dari stake holder hingga pelaksana. Hambatan yang ada mampu ditekan jika kebijakan yang dibuat memiliki kekuatan untuk mengatur dan membatasi aktivitas yang bukan wewenang interprofesi. Simpulan: Hambatan yang terdapat di rumah sakit dapat diupayakan untuk dikurangi melalui berbagai macam strategi seperti IPCP. Sehingga, hasil akhirnya adalah pelayanan Kesehatan yang semakin prima. 
TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT PENYINTAS BANJIR DI SERENGAN SURAKARTA Sitti Rahma Soleman; Endrat Kartiko Utomo; Lailya Khusna
Zaitun (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 11, No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/zijk.v11i2.2516

Abstract

Pendahuluan: Bencana alam banjir dapat mengancam kehidupan yang dapat menyebabkan gangguan psikososial seperti kecemasan. Februari 2023 Kota Surakarta mengalami banjir yang berdampak kepada 21.846 warga dan 4440 warga harus menggungsi. Salah satu dampak dari banjir adalah masalah psikososial seperti kecemasan. Tujuan Penelitian: Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanatingkat kecemasan yang dialami oleh warga penyintas banjir di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta. Metode: Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional study dengan jumlah sampel 117 responden yang diambil menggunakan teknik accidental sampling dan instrument kecemasan diukur menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Hasil Penelitian: rata-rata usia 42.02 tahun, berjenis kelamin perempuan 68 (58,1%), dengan tingkat pendidikan SMA 56 (47,8) dan penghasilan diatas UMR 63 (53,9%) serta memiliki tingkat kecemasan ringan 62 (52,9%). Kesimpulan: tingkat kecemasan penyintas banjir memiliki tingkat kecemasan ringan, namun masyarakat perlu diperkenalkan penanganan kecemasan seperti intervensi meditasi, yoga, relaksasi ototprogresif, five finger hypnosis, tapas acuppresure technique untuk menghilangkan kecemasan di masyarakat.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TERKAIT BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA Didik Iman Margatot; Lailya Khusna; Bagas Biyanzah Drajad Pamukhti
Zaitun (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 12, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/zijk.v12i1.2921

Abstract

Insiden henting jantung atau henti nafas merupakan kejadian gawat darurat yang sering ditemui di berbagai tempat yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti memiliki riwayat penyakit jantung dan yang disebabkan oleh kecelakaan. Berdasarkan data dari Wolrd Health Organization (WHO, 2021) menyebutkan bahwa penyebab kematian nomor satu secara global adalah penyakit jantung. Sebanyak 17,8 juta jiwa setiap tahun mengalami kematian karena serangan jantung. Tahun 2020 sebanyak 1,9 juta orang meninggal setiap tahun dikarenakan kecelakaan lalu lintas yang ada di Indonesia. Berbagai penanganan kegawatdaruratan yang dapat di implementasikan pada kejadian henti nafas maupun henti jantung, salah satunya yaitu pemberian Bantuan Hidup Dasar (BHD). Bantuan hidup dasar merupakan tindakan yang paling penting dalam memberikan pertolongan pertama dan sangat membantu saat seseorang mengalami henti jantung, sumbatan nafas, hingga tidak sadarkan diri agar dapat mencegah keadaan yang lebih parah. Pemberian pelatihan bantuan hidup dasar sangat penting dimiliki oleh masyarakat umum hingga mahasiswa agar dapat membantu korban yang mengalami henti jantung maupun henti nafas yang berdampak pada kematian. Apabila seorang memiliki pengetahuan yang baik terkait bantuan hidup dasar maka akan memiliki motivasi yang tinggi untuk menolong korban yang mengalami kecelakaan, henti jantung, serta henti nafas.