Bagas Biyanzah Drajad Pamukhti
Universitas ‘Aisyiyah Surakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INTERVENSI SOSIAL SUPPORT DALAM MENURUNKAN STIGMA PADA PASIEN HIV/AIDS : SCOPING REVIEW Bagas Biyanzah Drajad Pamukhti; Noviana Ayu Ardika; Sitti Rahma Soleman
Zaitun (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 11, No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/zijk.v11i2.2454

Abstract

Human immunodeficiency virus (HIV) menyerang sistem imun tubuh khususnya sel darah putih dapat berkembang menjadi acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). HIV/AIDS adalah penyakit menular yang hingga saati ini belum ada vaksin maupun obat untuk menyembuhkannya. Ketakutan akan tertularnya HIV menyebabkan diskriminasi dan stigma. Stigma tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, mental dan kesejahteraan, akan tetapi juga meningkatkan risiko penularan HIV serta kepatuhan minum obat. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi intervensi social support dalam menurunkan stigma pada pasien HIV/AIDS. Metode yang digunakan yaitu scoping review dengan kerangka Arskey dan O’Malley. Hasil penelitian ini mengidentifikasi 8 artikel yang menunjukkan intervensi social support baik secara individu, keluarga maupun masyarakat sekitar terbukti efektif dalam mengurangi stigma dan diskriminasi orang dengan HIV/AIDS. Dukungan terhadap ODHA dapat dilakukan dalam bentuk pemberian informasi, konseling dan psikoedukasi baik melalui media elektronik maupun secara langsung, peer support, diskusi kelompok dengan melibatkan teman sebaya (sesama penderita), kerabat terdekat maupun tetangga dilingkungan tempat tinggalnya. Kompleksitas intervensi yang telibat (individu, keluarga, teman, tetangga, masyarakat, tenaga kesehatan, sekolah, kelompok agama, tokoh masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat) sangat membantu mengurangi stigma HIVDukungan Sosial, HIV/AIDS, Intervensi Penurunan Stigma, ODHA.
HUBUNGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN PERAN KADER JIWA DI MASYARAKAT Noviana Ayu Ardika; Didik Iman Margatot; Bagas Biyanzah Drajad Pamukhti
Zaitun (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 11, No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/zijk.v11i2.2442

Abstract

Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan di Dunia. WHO 2021, orang dengan gangguan jiwa terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. Mental Health berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika Serikat tahun 2021 bahwa ada sebanyak 44,7 juta orang dewasa berusia 18 tahun atau lebih mengalami gangguan jiwa. Seseorang yang pernah mengalami gangguan skizofrenia akan kembali kambuh karena kondisi yang tidak terkontrol dan tidak meminum obat secara rutin Pemberdayaan masyarakat seperti kader kesehatan jiwa bermanfaat untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah serta mempertahankan kesehatan jiwa masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran kader kesehatan jiwa dengan kekambuhan skizofrenia. Metode menggunakan Literature Review yaitu dengan pencarian melalui database elektronik, Pubmed, Google Schoolar dan Elsevier. Kriteria inklusi yang digunakan adalah artikel pada tahun 2013-2023 dan menghasilkan 5 artikel penelitian yang signifikan. Hasil dari literature yang didapat ada hubungan antara peran kader kesehatan jiwa dengan menurunnya kekambuhan pasien gangguan jiwa, oleh sebab itu kader diharapkan lebih aktif dalam memotivasi pasien agar melakukan kunjungan ke puskesmas secara berkala dan tidak mengalami kekambuhan.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TERKAIT BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA Didik Iman Margatot; Lailya Khusna; Bagas Biyanzah Drajad Pamukhti
Zaitun (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 12, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/zijk.v12i1.2921

Abstract

Insiden henting jantung atau henti nafas merupakan kejadian gawat darurat yang sering ditemui di berbagai tempat yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti memiliki riwayat penyakit jantung dan yang disebabkan oleh kecelakaan. Berdasarkan data dari Wolrd Health Organization (WHO, 2021) menyebutkan bahwa penyebab kematian nomor satu secara global adalah penyakit jantung. Sebanyak 17,8 juta jiwa setiap tahun mengalami kematian karena serangan jantung. Tahun 2020 sebanyak 1,9 juta orang meninggal setiap tahun dikarenakan kecelakaan lalu lintas yang ada di Indonesia. Berbagai penanganan kegawatdaruratan yang dapat di implementasikan pada kejadian henti nafas maupun henti jantung, salah satunya yaitu pemberian Bantuan Hidup Dasar (BHD). Bantuan hidup dasar merupakan tindakan yang paling penting dalam memberikan pertolongan pertama dan sangat membantu saat seseorang mengalami henti jantung, sumbatan nafas, hingga tidak sadarkan diri agar dapat mencegah keadaan yang lebih parah. Pemberian pelatihan bantuan hidup dasar sangat penting dimiliki oleh masyarakat umum hingga mahasiswa agar dapat membantu korban yang mengalami henti jantung maupun henti nafas yang berdampak pada kematian. Apabila seorang memiliki pengetahuan yang baik terkait bantuan hidup dasar maka akan memiliki motivasi yang tinggi untuk menolong korban yang mengalami kecelakaan, henti jantung, serta henti nafas.