Muliati Said
Universitas Islam Nusantara Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perencanaan Stratejik Persatuan Guru Republik Indonesia Cimaung Dalam Meningkatkan Profesionalitas Guru Sekolah Dasar Andri Feriyansyah; Helmawati; Riska Putri Wulandari; Fenti Sanda; Muliati Said
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afkarjournal.v6i2.553

Abstract

Penelitian ini didasarkan bahwa peningkatan profesionalisitas guru sudah sewajarnya dilakukan, tidak hanya oleh pemerintah tapi dari diri guru tersebut juga harus memiliki kemauan tinggi untuk meningkatkan kemampuan dan lebih profesional, sehingga tujuan pendidikan nasional dapat tercapai. PGRI sebagai mitra strategis, krirtis, dan konstrukstif pemerintah pusat dan pemerintah daerah terus berupaya membantu mewujudkan dan memajukan pendidikan. Agenda perjuangan PGRI bukan semata untuk kepentingan anggotanya tetapi juga untuk kepentingan peserta didik, masyarakat, dan bangsa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan stratejik persatuan guru republik Indonesia Cimaung dalam meningkatkan profesionalitas guru sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode kulatitatif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara langsung kepada pengurus PGRI Cimaung kemudian peneliti mengarsipkan hasil wawancara, supaya data yang peneliti buat sesuai dengan bukti dan dokumentasi yang ada dan mempermudah peneliti untuk memacahkan masalah yang akan di hadapi serta melengkapi data sehingga tujuan penelitian yang diharapkan dapat tercapai. Hasil penelitian menunjukan bahwa PGRI Cimaung telah melakukan perencanaan stratejik dalam meningkatkan profesionalitas guru sekolah dasar dengan baik dengan adanya program-program yang disesuaikan dengan kebutuhan PGRI Cimaung, namun pada praktiknya masih ada beberapa kendala yang upaya penyelesaian nya dibutuhkan kerjasama antara pemerintah, PGRI dan Guru.
Manajemen Pendidikan Vokasional Pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Dalam Meningkatkan Partisipasi Warga Belajar Pian Supriatna Sulaeman; Cahya Syaodih; Rizky Maulana Yusali; Muliati Said
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afkarjournal.v6i2.577

Abstract

Tujuan PKBM adalah sebagai wadah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, atau pun kegiatan belajar untuk mengembangkan diri. Maka dari itu partisipasi warga belajar merupakan hal penting dalam proses belajar, agar tujuan pelaksanaan tercapai sehingga program pendidikan kesetaraan vokasional Paket C berhasil. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan partisipasi warga belajar yakni dengan perencanaan program vokasional Paket C, pelaksanaan program kejuruan vokasional Paket C, dan pengawasan program vokasional Paket C. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik kualitatif, dengan model interaktif meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian pertama, perencanaan program dilakukan oleh ketua PKBM dengan menganalisis jumlah siswa, menyusun kurikulum, dan merumuskan kurikulum model pembelajaran terpadu. Kedua, pelaksanaan program meliputi rekrutmen peserta, rekrutmen tutor, dan proses pembelajaran dua kali seminggu, pembelajaran umumnya menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan praktek. Sementara pendanaan dari peserta, pemerintah, pemasaran produk. Ketiga, pengawasan dilakukan oleh pejabat eksternal Kemendiknas dan Ketua PKBM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi yang dilakukan warga belajar ini berbeda-beda antara warga belajar satu dan yang lainnya.
Peran Guru Kelas Dan Guru Pendamping Khusus Dalam Meningkatkan Layanan Pendidikan Inklusi Di TK Ibnu Sina Ujang Cepi Barlian; Riska Putri Wulandari; Muliati Said; Nuri Lathifa Brilianti
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afkarjournal.v6i2.648

Abstract

Dinamika pendidikan saat ini semakin berkembang, dalam hal ini kebijakan sistem pendidikan inklusi yang mengatur agar anak berkebutuhan khusus mendapatkan layanan di sekolah reguler. Penerapan pendidikan inklusi ini harus mengupayakan sikap tidak diskriminatif, pengakuan dari semua pihak warga sekolah, pemberian fasilitas juga lingkungan yang aman bagi setiap anak. Dalam hal ini guru kelas yang mengelola pembelajaran di kelas melibatkan anak berkebutuhan khusus dalam proses pembelajaran. Keberadaan guru pendamping khusus di TK Ibnu Sina bertujuan agar terjalin kolaborasi satu sama lain dengan guru kelas dalam menangani anak berkebutuhan khusus. Untuk itu tanggungjawab kelas sepenuhnya ada di guru kelas termasuk anak berkebutuhan khusus ini, bukan diserahkan sepenuhnya kepada guru pendamping khusus. Subjek penelitian ini adalah koordinator dari Ibnu Sina Stimulation Center (ISSC). Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Metode penelitian ini yaitu menggunakan studi kasus. Berdasarkan penelitian peran guru kelas dan guru pendamping khusus dalam berjalan dengan baik sesuai dengan tugas pokok masing-masing. Selain itu kolaborasi guru kelas dan guru pendamping khusus menjadikan layanan pendidikan inklusi di TK Ibnu Sina dapat menimbulkan sinergi Sedangkan kendala yang dialami adalah penerimaan anak berkebutuhan khusus yang semakin meningkat jumlahnya, terkadang melebihi kuota penerimaan. Hal ini berpengaruh terhadap kesiapan sekolah dalam mempersiapkan guru pendamping khusus dalam proses pembelajaran.