Nur Miftahul Janna
Program Studi, Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Muhammadiyah Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KAJIAN PENGARUH PERUBAHAN LAHAN TERHADAP BENCANA BANJIR DI KECAMATAN MANGGALA KOTA MAKASSAR Nini Apriani Rumata; Andi Makbul Syamsuri; Nur Miftahul Janna; Nurul Ilma
Jurnal Environmental Science Vol 6, No 1 (2023): Oktober
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jes.v6i1.52056

Abstract

Kawasan Perkotaan selalu mengalami perkembangan penduduk yang sangat pesat. Perkembangan ini berbanding lurus dengan kebutuhan terhadap lahan untuk perumahan, pembangunan sarana dan prasarana serta penunjang lainnya sehingga pembangunan terjadi secara terus menerus. Akibat dari pembangunan ini dapat berpotensi terjadi alih fungsi lahan sehingga daerah resapan air menjadi berkurang dan menyebabkan bencana banjir. Kota Makassar mengalami perkembangan yang sangat pesat dimana dalam waktu 8 tahun perkembangan lahan terbangun sebanyak 17%. Perkembangan ini sejalan dengan terjadinya bencana banjir setiap tahunnya. Salah satu wilayah yang mengalami perkembangan pertumbuhan lahan terbangun dengan pesat dan banjir paling parah adalah Kecamatan Manggala. Penelitian ini bertujuan: 1) Mengidentifikasi perubahan lahan di Kecamatan Manggala tahun 2013 sampai tahun 2023; 2) Menganalisis dampak perubahan lahan terhadap wilayah yang berpotensi terjadi bencana banjir di Kecamatan Manggala. Metode analisis yang digunakan dengan menggunakan analisis deskriptif untuk mengidentifikasi pemanfaatan lahan pada tahun 2013-2023 dengan menggunakan interpretasi foto citra udara dan analisis spasial dengan menggunakan aplikasi Geographic Information System (GIS) untuk mengetahui potensi banjir akibat pemanfaatan lahan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan yang sangat pesat untuk pemanfaatan lahan terbangun yang berkembang dari 6,8% menjadi 95,4%. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan wilayah yang rawan terhadap bencana banjir.