Malik Malik
Universitas Cokroaminoto Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perancangan dan Implementasi Jaringan Listrik Terbarukan Berbasis Mikrogrid untuk Pemukiman Terpencil Muhammad Ade Kurnia Harahap; Sherin Ramadhania; Tirangga Ansori; Gunawan Witjaksono; Malik Malik
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 2: Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v3i2.2208

Abstract

Jaringan listrik terbarukan berbasis mikrogrid menjadi semakin relevan dalam memenuhi kebutuhan energi di pemukiman terpencil. Artikel ini membahas perancangan dan implementasi jaringan listrik terbarukan berbasis mikrogrid untuk meningkatkan akses terhadap listrik yang andal dan berkelanjutan di lokasi-lokasi terpencil. Keterbatasan infrastruktur listrik di daerah terpencil seringkali menjadi hambatan bagi pemukiman dan aktivitas ekonomi di sana. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan solusi dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti panel surya, turbin angin, dan penyimpanan energi baterai. Dalam tahap perancangan, kami mengevaluasi kebutuhan energi pemukiman terpencil dan sumber daya terbarukan yang tersedia. Selain itu, kami mempertimbangkan aspek-aspek teknis, seperti sistem kontrol, pengaturan tegangan, dan penjadwalan daya untuk memastikan penyediaan energi yang stabil. Penelitian ini juga mencakup pemodelan mikrogrid menggunakan perangkat lunak simulasi dan alat perhitungan yang tepat. Hasil implementasi jaringan listrik terbarukan berbasis mikrogrid ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam ketersediaan listrik di pemukiman terpencil. Selain itu, sistem ini memberikan fleksibilitas untuk mengintegrasikan lebih banyak sumber energi terbarukan jika diperlukan. Hal ini mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon. Selama pengujian dan pemantauan berkelanjutan, jaringan listrik terbarukan berbasis mikrogrid ini terbukti andal dan mampu memberikan daya listrik yang cukup untuk pemukiman terpencil. Artinya, solusi ini berpotensi meningkatkan kualitas hidup penduduk setempat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Penelitian ini memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan sistem listrik berkelanjutan di wilayah terpencil dan dapat dijadikan acuan bagi proyek serupa di masa depan.
ANALYSIS OF THE DISTRIBUTION OF AIR POLLUTANTS USING THE AERMET METEOROLOGICAL MODEL AND THE GAUSSIAN DISPERSION MODEL Amran Amran; Wahyuni Wahyuni; Alwi Sibali; Enni Tri Mahyuni; Firman Menne; Malik Malik; Mohamad Ali Wardana
INTERNATIONAL JOURNAL OF SOCIETY REVIEWS Vol. 2 No. 1 (2024): JANUARY
Publisher : Adisam Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air pollution is a condition where air quality decreases and is contaminated with substances, and if these substances are dangerous or not dangerous, they can cause human health problems. One type of pollutant that needs to be considered is air pollution due to the operation of machines. Machine operation using Palm Shells, and diesel fuel for factory operations. As a result, the operation of the engine produces several exhaust gases such as Nitrogen Dioxide (NO2), Sulfur Dioxide (SO2), Particulates (PM), and Mercury (Hg). To find out the distribution pattern of chimneys, you can use the Aermod View software, and data processing is needed on Aermap. In this study, the meteorological data analysis method was used with the data input system in the Aermod View software. The purpose of this study is the analysis of meteorological data for Aermod View software input. The data obtained is meteorological data consisting of wind direction, wind speed, reference wind height, temperature, rainfall, air humidity, surface pressure, and cloud cover. Emission dispersion model for stacks on SO2, NO2, CO, and particulate parameters. The location that has the potential to receive high concentrations of these pollutants is east to southeast from the source due to a higher elevation of up to 96 meters. The maximum concentration of SO2, NO2, C, O, and particulates is at a distance of 800 meters from the emission source to the east. The condition of the area that has the maximum concentration is dominated by agricultural areas. From the results of modeling without a controller, the maximum SO2 concentration at the receptor is 50.2 µg/m3 while the quality standard is 150/1H, the maximum NO2 concentration at the receptor is 128 µg/m3, the quality standard is 200/1H, the concentration of Carbon Monoxide (CO) is 5338 µg/m3, standard quality standard 10000/1H, The modeling results show that without using controllers, pollutant concentrations are still within the quality standards that have been set based on PP No. 22 of 2021.