Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Kepala Sekolah, Guru Dan Siswa Dalam Menerapkan Pendidikan Karakter di MI Hidayatul Ulum Kisik Fahimatul Anis; Trapsila Siwi Hutami; Prasetyo Adi Nugroho
Jurnal Elementaria Edukasia Vol. 6 No. 4 (2023): Desember
Publisher : Elementary Teacher Education Program, Majalengka University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v6i4.7249

Abstract

One of the goals of Indonesian national education is to implement character education. Character education needs to be instilled and taught from an early age so that it becomes a habit that leads to the implementation of good educational values. The aim of this research is to analyze the role of school principals, teachers and students in implementing character education. This research method is qualitative research. The data sources for this research are school principals, teachers and students. The data collection technique uses observation and interviews. Meanwhile, data analysis uses data triangulation. In implementing character education at MI Hidayatul Ulum Kisik, the role of the principal, teachers and students has a very important role. The school principal has the main role in directing and leading the implementation of character education at the MI Hidayatul Ulum Kisik school. Teachers are the main agents in transmitting character values to students. Students have an active role in internalizing and applying character values in their lives. Therefore, the role of school principals, teachers and students has a very important role in supporting the implementation of character education in schools. The school principal plays a role in determining the school's vision which will later be used as a step in determining policy. The role of the teacher can be internalized through teaching and learning process activities in the classroom, including the value of honest character education that can be taught to students in answering questions given by the teacher who is teaching. In this way, students will be trained to behave in accordance with the values taught at school.  
Mengaktifkan Otomasi Pembelajaran PKn: Kemandirian Belajar, Self-Managed Learning dan Refleksi untuk Pembelajaran di SD Prasetyo Adi Nugroho; Fajar Surya Hutama; Nindya Nurdianasari; Fahimatul Anis
Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar
Publisher : Department of Education Faculty of Teacher and Training Education University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jipsd.v11i2.48781

Abstract

Perkembangan teknologi di dunia industri telah menyebabkan munculnya sistem otomatisasi. Namun, Victorian style cukup dominan dalam dimensi pendidikan dan organisasi pembelajaran. Organisasi pembelajaran berlangsung dengan tanpa inisiasi yang memadai sehingga perkembangan pembelajaran berbasis teknologi bersifat bayang-bayang atas perkembangan teknologi. Mengingat bahwa pendidikan selalu terkait dengan dimensi ekonomi, politik, hukum, pertahanan-keamanan, dan sosial-budaya, maka dimensi pendidikan dan pembelajaran idealnya harus menginspirasi berbagai inovasi dalam dimensi kehidupan manusia. Selain itu, sikap siswa cenderung lebih dominan menunjukkan rendahnya etika sebagai warga digital dan kurangnya kemandirian belajar. Dengan demikian, kajian ini bertujuan untuk mengeksplorasi otomatisasi pembelajaran dalam pendidikan kewarganegaraan dan mengusulkan referensi untuk pelaksanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemandirian belajar dan mengurangi siklus pendidikan ala Victorian. Metode penelitian menggunakan penelitian studi kasus untuk mengeksplorasi strategi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan