Gagal ginjal kronik (GGK) adalah keadaan dimana ginjal mengalami kerusakan secara progresif dan irreversible, sehingga gagal dalam mempertahankan keseimbangan metabolik, cairan, elektrolit dan asam basa serta mengalami peningkatan ureum kreatinin dan penurunan laju filtrasi glomerulus. Hemodialisa biasanya dilakukan 2 kali seminggu, setiap hemodialisa berkisar antara 3-5 jam atau rata – rata 4 jam setiap kali dilakukan hemodialisa6. Gangguan tidur merupakan suatu kumpulan kondisi yang ditandai dengan adanya gangguan dalam jumlah, kualitas, atau waktu tidur pada seorang individu. Gangguan tidur yang umum terjadi pada pasien hemodialisa. Artikel ini dibuat Untuk mengetahui kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa. Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif dengan desain yang dipergunakan adalah Systematic Literatur Review yang merupakan tinjauan pustaka sistematis yaitu metode literature review yang mengidentifikasi, menilai dan menginterpretasi seluruh temuan-temuan pada suatu topik penelitian Melalui hasil perbandingan sebagian besar responden tidak mengkonsumsi penggunaan obat tidur dan pada kualitas tidur secara subyektif tidak menunjukkan masalah yang diasumsikan bahwa responden masih menilai tidurnya cukup baik. Dimana hal tersebut dikarenakan pasien GGK yang menjalani terapi HD kurang mengetahui kebutuhan tidur yang cukup. Hasil yang di peroleh menunjukkan bahwa hampir seluruh pasien GGK yang menjalani HD pada hasil penelitian ketiga jurnal kualitas tidurnya buruk, dengan rentang sebanyaki53,8% - 97,5% responden.