I Gusti Ayu Kadek Dian Permatha Suyoga
Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDI PERBANYAKAN ENDOMIKORIZA INDIGENUS HASIL ISOLASI DARI PERKEBUNAN KOPI ARABIKA DI KECAMATAN KINTAMANI, BALI, DENGAN PEMBERIAN STRES AIR DAN MEDIA TUMBUH BERBEDA I Gusti Ayu Kadek Dian Permatha Suyoga; I Nyoman Rai; I Wayan Wiraatmaja
Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi Vol. 9 No. 2 (2021): Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi
Publisher : Agrotechnology Study Program, UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kopi merupakan industri agro unggulan Provinsi Bali. Sentra kopi di Bali yang sudah terkenal dengan status perlindungan indikasi geografis adalah Kecamatan Kintamani, yang merupakan penghasil kopi arabika terbesar sekaligus ikon kopi arabika di Bali. Oleh sebab itu, diperlukan upaya untuk mempertahankan produksi kopi melalui pemilihan jenis pupuk yang tidak membahayakan lingkungan, contohnya pupuk hayati yang berasal dari fungi mikoriza arbuskula (FMA). Penelitian ini bertujuan untuk menemukan komposisi media tumbuh terbaik dan tingkat kadar air tanah optimal serta interaksi antar kedua perlakuan untuk perbanyakan spora endomikoriza. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan acak lengkap (RAL) 2 faktor yang diulang sebanyak 4 kali. Faktor pertama adalah komposisi media tumbuh yang terdiri atas empat taraf yaitu Mt (tanah saja), Mp (tanah dan pasir vulkanik dengan rasio 1:1/v:v), Mk (tanah dan kompos dengan rasio 1:1/v:v), dan Mc (tanah, pasir vulkanik, dan kompos dengan rasio 1:1:1/v:v:v). Faktor kedua adalah kadar air tanah yang terdiri atas tiga taraf yaitu A0 (100% kapasitas lapang), A1 (70% kapasitas lapang), dan A2 (40% kapasitas lapang). Hasil perbanyakan spora tertinggi didapatkan pada perlakuan kombinasi MpA0 sebanyak 55,00 spora dengan peningkatan 120%. Sedangkan perlakuan kombinasi MkA2 menghasilkan spora terendah sebanyak 34,25 spora dengan peningkatan 37%.