Kristina Wijayanti
Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dan Penalaran Analogi dalam Pembelajaran Matematika Guna Memenuhi Tuntutan Perkembangan Abad 21 Mutia Mutia; Kartono Kartono; Dwijanto Dwijanto; Kristina Wijayanti
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Matematika merupakan pelajaran yang seringkali dikatakan abstrak sehingga membutuhkan penalaran yang baik pula untuk mampu menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Kemampuan berpikir kreatif memiliki peranan penting dalam kehidupan karena dengan kemampuan berpikir kreatif dapat membawa kemajuan dan pengembangan bagi ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan ilmu yang sedang dihadapi dunia pendidikan saat ini yaitu harus memiliki berbagai kecakapan atau keterampilan yang nantinya setelah lulus dari sekolah dapat membawa mereka terjun ke dunia kerja dan dapat meraih keberhasilan. Untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis, perlu dilakukan aktivitas-aktivitas pemecahan masalah seperti analogi. Penalaran analogi penting untuk dimiliki dalam bidang matematika karena merupakan kunci daripada kreativitas. Jika penalaran analogi diterapkan dalam pembelajaran matematika maka dapat meningkatkan kreativitas siswa, mengembangkan kemampuan penalaran, meningkatkan motivasi, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, mengingat konsep-konsep matematika untuk jangka panjang, mengaitkan konsep-konsep matematika yang abstrak dengan kehidupan nyata siswa, dan dapat memberikan contoh lain melalui contoh analogi matematika. Abstract. Mathematics is a subject that is often said to be abstract so it requires good reasoning to be able to solve these problems. The ability to think creatively has an important role in life because the ability to think creatively can bring progress and development of science and technology in accordance with the demands of the times and science that is being faced by the world of education today, namely having various skills or skills that later after graduating from school can bring them into the world of work and can achieve success. Analogous reasoning is a very important reasoning in the field of mathematics and is the key to creativity. If analogical reasoning is applied in learning mathematics, it can increase students' creativity, develop students' reasoning and motivation skills, improve problem solving skills, remember mathematical concepts for the long term, relate abstract mathematical concepts to students' real lives, and can provide examples others through analogy examples in mathematics.
Etnomatematika Melayu Dalam Mendukung Pembelajaran Matematika Larasati Tiara Medyasari; Zaenuri Zaenuri; Nuriana Rachmani Dewi; Kristina Wijayanti
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menelaah hubungan matematika dengan budaya dalam konteks Tari Melayu. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi untuk mendapatkan gambaran budaya melayu berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dari hasil pengumpulan data dokumentasi, observasi, catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tarian tradisional tari zapin melayu mengandung konsep-konsep abstrak matematika, seperti garis, segitiga, maupun konsep bangun datar lainnya serta alat musik yang digunakan mempunyai keterkaitan dengan matematika seperti lingkaran dan tabung. Tari tradisional dapat digunakan sebagai inovasi pembelajaran disekolah sebagai konteks dalam desain pembelajaran untuk peserta didik. Selain itu, etnomatematika melayi dapat memotivasi dan mendukung peserta didik untuk lebih menyukai matematika karena matematika dan budaya sehari-hari memiliki hubungan dalam kehidupan siswa. Abstract This study aims to examine the relationship between mathematics and culture in the context of Tari Melayu. This study is an exploratory research to get a picture of Malay culture based on the results of research that has been obtained from the results of data collection documentation, observations, field notes. The results showed that the traditional Malay, zapin dance, contains mathematical abstract concepts, such as lines, triangles, and other concepts of flat shapes and the musical instruments used are related to mathematics such as circles and tubes. Traditional dance can be used as a learning innovation in schools as a context in learning design for students. In addition, Malay ethnomathematics can motivate and support students to prefer mathematics because mathematics and everyday culture have a relationship in students' lives.
Building Numerical Literacy for Prospective Mathematics Teachers Through Analogical Reasoning Mutia Mutia; Kartono Kartono; Masrukan Masrukan; Dwijanto Dwijanto; Kristina Wijayanti
International Conference on Science, Education, and Technology Vol. 7 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to analyze how analogical reasoning as one of the reasoning in mathematics can build the numeracy literacy of prospective mathematics teachers. Qualitative methodology was used in this recent study. Data collection techniques in this study are test, observation, interview, and documentation. Meanwhile, data analysis was processed by reducing data, presenting data, and drawing conclusions. Analogous reasoning is one way that can be used in learning to build numeracy literacy because, with analogical reasoning, students will try to find problems that are similar to the questions given and then learn them by reading and understanding the information it provides. However, analogous reasoning in research can only be done by students with high abilities, while students with low abilities have not been able to use this reasoning. Nowadays, reasoning is very mandatory to use in literacy-based learning because literacy requires reasoning, without reasoning, it will be difficult for students and prospective teachers to be able to solve numeracy literacy questions.