Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry

Analysis of Caffeine in Tablet Dosage Form with Spectrophotometric and Iodometric Back Titration Methods Edy Agustian Yazid
Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry Vol. 4 No. 6 (2019): Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia, 75117, Gedung Administrasi Fakultas Farmasi Jl. Penajam, Kampus UNMUL Gunung Kelua, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jtpc.v4i6.214

Abstract

Caffeine (1, 3, 5-trimethylxanthine) is an active ingredient that is often added to analgesics drugs to teat headaches or reduce pain. This study aims to quantitatively analyze caffeine levels in tablet dosage forms by spectrophotometric methods and iodometric back titration. In the spectrophotometric method the measurement of caffeine levels was carried out using a maximum wavelength of 272 nm.The results of caffeine levels were found for bodrex drugs (50.87 ± 0.195 mg/tab), extra panadol (64.92 ± 0.579 mg/tab), saridon (51.38 ± 0.273 mg/tab) and paramex (46.78 ± 0.072 mg/tab). The purity percentage of caffeine was found in the range between 93.57-102.76%. While the iodometric back titration method was obtained for bodrex (48.04 ± 0.889 mg/tab), extra panadol (64.45 ± 0.697 mg/tab), saridon (43.38 ± 0.756 mg/tab) and paramex (42.36 ± 0.889 mg/tab) with a purity range of 84.73-99.15%. The average caffeine content of the two method extant suitability close to the true value as stated on the label. The results of the spectrophotometric method are more accurate, while the titrimetry method is still good to use because it is cheaper and only requires simple apparatus and common chemicals.
Spectrophotometric Methods for the Determination of Caffeine in Beverages Use Solvent Extraction Techniques and Adsorption of Activated Carbon Edy Agustian Yazid; Abdul Wafi; Agustin Eka Wulandari
Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry Vol. 5 No. 4 (2021): Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia, 75117, Gedung Administrasi Fakultas Farmasi Jl. Penajam, Kampus UNMUL Gunung Kelua, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jtpc.v5i4.308

Abstract

Kafein memiliki kegunaan terapeutik yang luas, banyak digunakan di bidang farmasi sebagai analgesik, dan mengurangi demam. Kafein juga banyak ditambahkan sebagai zat penyedap pada minuman ringan seperti coca cola dan minuman energi. Konsumsi kafein yang berlebihan atau dalam jangka panjang dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Kandungan kafein dalam minuman bervariasi menurut mereknya, dari 10 hingga 50 mg per porsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kafein dalam minuman berkarbonasi dan minuman energi dengan menggunakan teknik ekstraksi pelarut kloroform dan teknik adsorpsi karbon aktif. Kadar kafein dalam minuman dianalisis dengan metode spektrofotometri menggunakan panjang gelombang maksimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kafein dengan teknik ekstraksi pada minuman coca cola adalah (31,39 ± 0,528 mg / saji), pepsi biru (27,93 ± 0,159 mg / sajian), banteng merah (39. 79 ± 0,233 mg / porsi), dan macan kumbang (43,37 ± 0,860 mg / porsi). Teknik adsorpsi yang diperoleh pada minuman coca cola adalah (32,07 ± 0,164 mg / saji), pepsi biru (27,42 ± 0,174 mg / saji), banteng merah (31,35 ± 0,132 mg / saji), dan macan kumbang (33,83 ± 0,205 mg / saji) . Pada minuman coca cola, diperoleh hasil terbaik mendekati nilai sebenarnya seperti yang tertera pada label. Sedangkan untuk ketiga jenis minuman lainnya, jumlah kafein yang didapat lebih rendah dari yang diharapkan, dan masih di bawah batas maksimal yang diperbolehkan. Dari dua teknik yang diteliti, teknik ekstraksi masih memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan teknik adsorpsi. dan macan kumbang (33,83 ± 0,205 mg / porsi). Pada minuman coca cola, diperoleh hasil terbaik mendekati nilai sebenarnya seperti yang tertera pada label. Sedangkan untuk ketiga jenis minuman lainnya, jumlah kafein yang didapat lebih rendah dari yang diharapkan, dan masih di bawah batas maksimal yang diperbolehkan. Dari dua teknik yang diteliti, teknik ekstraksi masih memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan teknik adsorpsi. dan macan kumbang (33,83 ± 0,205 mg / porsi). Pada minuman coca cola, diperoleh hasil terbaik mendekati nilai sebenarnya seperti yang tertera pada label. Sedangkan untuk ketiga jenis minuman lainnya, jumlah kafein yang didapat lebih rendah dari yang diharapkan, dan masih di bawah batas maksimal yang diperbolehkan. Dari dua teknik yang diteliti, teknik ekstraksi masih memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan teknik adsorpsi. Kata kunci : Kafein, Minuman, Ekstraksi, Adsorpsi, Spektrofotometri