Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DAMPAK PENERAPAN MANAJEMEN PROYEK TERHADAP KEBERHASILAN PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI DI SULAWESI UTARA Yessy CS Pandeiroth; Moh Fachruddin Suharto
Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Vol. 1 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/dsa.v1i2.3564

Abstract

Keberhasilan pelaksanaan proyek sudah sangat luas dibahas dalam berbagai literatur.. Berbagai diskusi yang juga berfokus pada perkembangan pemahaman keberhasilan proyek, identifikasi kriteria keberhasilan dan faktor-faktor kritis terhadap keberhasilan proyek semakin banyak ditemui. Faktor-faktor kritis menjadi penentu meningkatnya potensi untuk mencapai keberhasilan proyek, sedangkan keberhasilan proyek dapat dievaluasi dengan bantuan kriteria keberhasilan. Beragam literatur dan pelatihan yang tersedia tentang manajemen proyek, namun teori yang ada gagal untuk memberikan keberhasilan proyek yang konsisten. Oleh karena itu, dibutuhkan analisis bagaimana menerapkan metodologi atau teori manajemen proyek untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan proyek. Kegiatan penelitian ini ditujukan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelaksana pekerjaan konstruksi, stekeholder proyek konstruksi terhadap keberhasilan pelaksanaan proyek, serta pengaruh gaya kepemimpinan menejer proyek terhadap keberhasilan proyek. Pengumpulan data dilakukan kuantitatif dengan menggunakan survei kuesioner terstruktur antara praktisi yang terlibat dalam proyek konstruksi. Berdasarkan analisis perhitungan nilai customer satisfaction Index (CSI) digunakan untuk analisis data dari penilaian kontraktor terhadap keberhasilan pelaksanaan proyek ialah sebesar 80,56 % , nilai ini menunjukkan tingkat kepuasan berada pada level puas. Pada saat survei, mayoritas (70%%) proyek masih dalam pelaksanaan – pantau dan fase kontrol, sehingga diragukan bahwa keberhasilan pelaksanaan proyek mempengaruhi peringkat kepuasan stakeholder. Berdasarkan respon dari 30 responden diperoleh data kurang dari setengah responden menggambarkan bahwa pemimpin memiliki pengaruh; hasil ini menunjukkan bahwa pemimpin tidak harus memiliki wawasan yang luas. Hasil dari tanggapan responden terhadap keterlibatan menejer secara efektif dan pengaruhnya terhadap keberhasilan proyek adalah kurang dari 50% setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa keberhasilan pelaksanaan proyek tidak terlalu bergantung pada efektifitas seorang menejer proyek. 16 responden mengklaim bahwa 100-50% pelaksanaan proyek berhasil; 9 responden mengklaim bahwa 49-30% proyek telah berhasil dilaksanakan; 5 responden menyatakan bahwa 29-0% keberhasilan pelaksanaan proyek oleh tim pelaksana. Hal ini mengindikasikan bahwa semua responden sepenuhnya sadar lingkungan yang selalu berubah dan terkadang kiriman berada di luar kendali tim proyek, yaitu implementasi/peningkatan system.
DESIGN OF A CANCER HOSPITAL WITH A BIOPHILIC APPROACH IN MANADO: Perancangan Rumah Sakit Kanker Dengan Pendekatan Biofilik Di Manado Imanuel Happy Poka; Moh Fachruddin Suharto; Debbie A. J Harimu
Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Desember
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/dsa.v3i2.6346

Abstract

The design of a cancer hospital in Manado is a design that aims to address the increasing number of cancer patients and the psychological problems of cancer patients in Manado through the relationship between humans and nature in the theme of biophilic architecture. WHO noted that there were 4.8 million cases of death due to cancer in Indonesia in 2018[4], and in Manado there was an increase from 1.4/1000 to 1.7/1000 from 2017 to 2018[6]. Cancer patients themselves according to Kübler-Ross in his book On Death and Dying 1969 will have difficulty facing death through 5 stages which is called the Kübler model[1]. In Manado itself, especially in serving cancer patients, they are still focusing on clinics in public hospitals due to the unavailability of a special cancer hospital.The method used in this design is design experiment, namely by testing design ideas through comparison or combining design ideas based on the strengths and weaknesses of each design idea, with the aim of obtaining the best design idea. The data collected in this design were obtained through surveys, observations, comparative studies, and literature studies where this data refers to the opportunities and threats of each topic being analyzed.Based on this design, it was found that the Manado Cancer Hospital is a special cancer hospital with the concept of "Therapeutic Forest", where this concept is a modification of the therapeutic garden concept which focuses on helping the patient's physical and psychological healing process through the arrangement of typical forest plants with accents of therapeutic plants on the inside and outside the building.. This Cancer Hospital is type A with 465 beds which are divided into 4 classes, namely class 3,2,1 and VIP, with facilities according to Appendix PERKEMENKES No. 30 years 2019[6]. This hospital is located on Jl. Kayu Bulan, Malalayang Satu, Kec.Malalayang, City of Manado, Pro. North Sulawesi where this location is an area for strengthening and developing hospital facilities based on Manado City Regional Regulation No.1 Article 50 paragraph 3 [7].
PERANCANGAN LOW RISE APARTMENT MAHASISWA DENGAN PENDEKATAN BEHAVIORAL ARCHITECTURE DI KOTA MAKASSAR Gracia Aulia Tri Putri lomo; Sonny D.J. Mailangkay; Moh Fachruddin Suharto
Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Desember
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/dsa.v3i2.6955

Abstract

Kota Makassar mengalami perkembangan pendidikan perguruan tinggi yang pesat baik dari pemerintah maupun swasta. Kebutuhan hunian yang berdekatan dengan lingkungan kampus meningkat, mendorong pihak swasta maupun negeri untuk bersaing dalam pembangunan hunian atau bidang properti. Pemukiman penduduk yang tidak bisa diharapkan karena letak yang jauh dari kampus, sehingga pemerintah telah memberikan alternatif pembangunan hunian kearah vertikal di tengah-tengah kota. Namun, pertumbuhan hunian kearah vertikal memberikan dampak yang kurang baik, adalah kurangnya kualitas interaksi sosial antar penghuni. Perancangan Low Rise Apartment Mahasiswa akan membentuk ruang-ruang komunal sehingga pencapaian untuk menciptakan interaksi sosial terjalin. Dengan konsep dan pendekatan Behavioral Architecture dapat menjadi solusi desain terkait kurangnya interaksi sosial antar sesama pengguna.