Kota Makassar mengalami perkembangan pendidikan perguruan tinggi yang pesat baik dari pemerintah maupun swasta. Kebutuhan hunian yang berdekatan dengan lingkungan kampus meningkat, mendorong pihak swasta maupun negeri untuk bersaing dalam pembangunan hunian atau bidang properti. Pemukiman penduduk yang tidak bisa diharapkan karena letak yang jauh dari kampus, sehingga pemerintah telah memberikan alternatif pembangunan hunian kearah vertikal di tengah-tengah kota. Namun, pertumbuhan hunian kearah vertikal memberikan dampak yang kurang baik, adalah kurangnya kualitas interaksi sosial antar penghuni. Perancangan Low Rise Apartment Mahasiswa akan membentuk ruang-ruang komunal sehingga pencapaian untuk menciptakan interaksi sosial terjalin. Dengan konsep dan pendekatan Behavioral Architecture dapat menjadi solusi desain terkait kurangnya interaksi sosial antar sesama pengguna.
Copyrights © 2023