Model pembelajaran IPA berbasis masalah (Problem Based Learning) dalam hasil penelitian diduga dapat mampu memberikan suatu stimulus kepada peserta didik untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam berpikir kritis serta motivasi belajar mereka dalam suatu pembelajaran IPA. Model pembelajaran yang digunakan ini memberikan pandangan serta menghadapkan peserta didik pada permasalahan yang ada di dunia nyata sebagai bentuk dari sarana belajar bagi peserta didik agar dapat belajar dan mampu berpikir kritis apabila dihadapkan untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu pertama, agar dapat memberikan penjelasan tentang ada atau tidaknya suatu pengaruh pada model pembelajaran IPA yang berbasis masalah (problem based learning) terhadap kemampuan berpikir kritis pada peserta didik. Kedua, untuk dapat memberikan penjelasan terkait ada atau tidaknya pengaruh yang ditimbulkan pada penggunaan model pembelajaran IPA berbasis masalah (problem based learning) terhadap motivasi belajar peserta didik ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Rancangan penelitian ini menggunakan quasy experiment dengan desain pretest-posttest control group design. Populasinya adalah seluruh peserta didik di kelas V MIN 2 Lombok Tengah yang terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas VA dan kelas VB. Teknik pengambilan sampel dengan cara total sampling. Kelas eksperimennya adalah kelas V B dengan model pembelajaran problem based learning dan kelas V A kemudian sebagai kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Sedangkan instrumen penelitian yang digunakan berupa tes, angket, dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, berdasarkan uji independent sample t-test pada variabel kemampuan berpikir kritis diperoleh nilai signifikansi 0,245 > 0,05 yang memiliki arti bahwa tidak adanya pengaruh yang ditimbulkan pada model pembelajaran IPA berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan nilai rata-rata pada kelas eksperimen (16,68) lebih tinggi dari pada kelas kontrol yang mencapai (14,91). Sedangkan hasil uji independent sample t-test pada variabel motivasi belajar diperoleh nilai signifikansi 0,716 > 0,05 yang artinya tidak ada pengaruh model pembelajaran IPA berbasis masalah terhadap motivasi belajar peserta didik dengan niali rata-rata pada kelas eksperimen (73,20) lebih tinggi dari kelas kontrol (72,29).