Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGUATAN KARAKTER KEDISIPLINAN SISWA MELALUI PEMBIASAAN SHALAT DHUHA DI MADRASAH IBTIDAIYAH DARUNNAJAH 2 CIPINING BOGOR Ahmad Farid; Miftachudin Miftachudin; Syamsudin Syamsudin; Deri Firmansah; Chairul Amriyah; Ahmad Fawaid; Aenullael Mukarromah; Fartika Ifriqia; Sugeng Kurniawan; Adi Wijayanto; Nadia Nurrosyda Putri
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.19442

Abstract

Kegiatan Pembiasaan shalat Dhuha memiliki peran penting dalam penguatan karakter siswa di Madrasah Ibtidaiyah Darunnajah 2 Cipining Bogor. Sarana pendukung untuk menunjang penguatan karakter adalah lingkungan yang kondusif dengan sarana pra sarana yang mendukung. Lingkungan kondusif merupakan lingkungan yang mendukung untuk mendorong penguatan karakter kedisiplinan dengan pembiasaan shalat dhuha, metode yang dilakukan pada pengabdian ini adalah pembiasaan Shalat Dhuha merupakan ibadah sunnah yang dapat membantu meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa. Shalat Dhuha memiliki manfaat yang signikan dalam membentuk karakter siswa di Madrasah Ibtidaiyah Darunnajah 2 Cipining Bogor. Shalat ini membantu mengajarkan kedisiplinan, konsistensi, ketertiban, dan ketaatan agama kepada siswa. Selain itu, melalui shalat Dhuha siswa dapat merasakan kedamaian dalam jiwa dan meningkatkan fokus dalam proses pembelajaran. Semua ini berkontribusi pada pembentukan karakter siswa yang kuat, bertanggung jawab, dan tangguh. Hasil dari Pelaksanaan kegiatan PKM ini dapat di Implementasikan praktik shalat dhuha di MI Darunnajah 2 Cipining sudah berjalan dengan baik dan cukup efektif. Karena dilihat dari sedikitnya para siswa/i yang tidak mengerjakan shalat dhuha. Selain itu kegiatan ini juga berhasil meningkatkan kedisiplinan siswa, di luar pelaksanaan shalat dhuha, para siswa/i yang sudah melaksanakan shalat dhuha lebih mudah diingatkan atau diarahkan oleh guru dibandingkan mereka yang belum melaksanakan shalat dhuha dan juga sudah mulai bisa membedakan mana yang benar dana mana yang salah. Kata kunci: Pembiaasaan, Karakter, Kedisiplinan
Hubungan Kecerdasan Emosional terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V MIN Jelantik Suhirman Zohdi; Aenullael Mukarromah; Wiranda Bayu Aditama
Journal of Science and Education Research Vol. 1 No. 1 (2022): Journal of Science and Education Research
Publisher : Yayasan Pendidikan Insan Mulia Utan Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelajaran matematika adalah salah satu dari mata pelajaran yang dapat memberikan nilai-nilai yang terdapat di dalamnya. Mempelajari matematika dapat mempengaruhi emosi dalam diri peserta didik, hal ini dikarenakan peserta didik ada yang suka terhadap pelajaran matematika da nada pula yang tidak suka. Mempelajari matematika memberikan gambaran akan hubungan antara kecerdasan emosilan dengan hasil belajar matematika pada peserta didik. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas V MIN Jelantik.  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode ex post facto.  Uji prasyarat menggunakan uji normalitas. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi.  Penelitian ini menghasilkan perhitungan uji hipotesis regresi signifikan karena Fhitung>Ftabel yaitu 5.06   2.12 dengan sumbangan efektif (SE) sebesar 21,16%. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas V MIN Jelantik.
Pendidikan dan Moral Pada Anak Usia Dini Aenullael Mukarromah
Journal of Science and Education Research Vol. 1 No. 1 (2022): Journal of Science and Education Research
Publisher : Yayasan Pendidikan Insan Mulia Utan Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan yang saat ini sedang kita laksanakan adalah bagian dari salah satu upaya untuk dapat menjadi pembawa perubahan perilaku anak agar dapat menjadi lebih baik, hal ini juga berkaitan pada cara mendidik moral bagi anak usia dini. Pendidikan moral yang diterapkan di sekolah harus benar-benar dilaksanakan dengan sungguh-sungguh agar dapat membangun generasi bangsa yang berkualitas. Guru di sekolah memiliki peranan yang besar agar dapat mewujudkan moral anak usia dini yang baik, walaupun pada dasarnya peran utama yang memiliki peran paling besar ada di tangan orang tua. Sekolah, masyarakat dan keluarga bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak agar memiliki moral yang baik, cerdas dan tentunya pintar secara intelektual. Perkembangan moral pada anak dapat terlaksana secara langsung dengan mencoba dan peniruan yang baik agar mencapai hasil yang bagus.
Implementasi Strategi Active Learning dengan Metode Reading Aloud dalam Meningkatkan Keterampilan Menyimak Siswa SD Wiranda Bayu Aditama; Noviatul Widiani; Suhirman Zohdi; Aenullael Mukarromah
Journal of Science and Education Research Vol. 1 No. 1 (2022): Journal of Science and Education Research
Publisher : Yayasan Pendidikan Insan Mulia Utan Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi strategi active learning metode reading aloud bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menyimak pada siswa kelas III SD. Data hasil penelitian melalui observasi diperoleh bahwa nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I yaitu, 38,5 dengan kriteria cukup aktif namun terjadi peningkatan pada siklus II yaitu 48,5 dengan keriteria aktif. Data hasil belajar siswa melalui tes tulis pada siklus I dengan nilai rata-rata 79,16 dan siklus II adalah 83,47. Sedangkan skor ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus I adalah 79,16%, dan siklus II adalah 87,5%. Adapun penelitian ini dinyatakan berhasil karena telah tercapainya indikator pembelajaran dan mencapai atau lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Selain itu, dapat disimpulkan ada peningkatan keterampilan menyimak siswa dengan menerapkan strategi active learning metode reading aloud siswa kelas III SD.
Implementasi Quantum Learning Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa Kelas III Sekolah Dasar Wiranda Bayu Aditama; Suhirman Zohdi; Aenullael Mukarromah; Ahmad Mujaddid
Journal of Science and Education Research Vol. 1 No. 1 (2022): Journal of Science and Education Research
Publisher : Yayasan Pendidikan Insan Mulia Utan Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi Quantum Learning dilakukan dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas III di salah satu SD Kecamatan Cakranegara. Data hasil penelitian melalui observasi menunjukkan bahwa nilai rata-rata aktivitas siswa menulis karangan narasi pada siklus I 60 keriteria cukup aktif pada siklus II 70 dengan keriteria aktif dengan demikian ada peningkatan pada siklus II. Data hasil belajar siswa melalui tes tulis pada siklus I menunjukkan nilai rata-rata 57,1 dan siklus II adalah 85 hasil belajar juga mengalami peningkatan. Berdasarkan data hasil penelitian tersebut dapat dikatakan mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata yang signifikan dari siklus I ke siklus II sebesar 27,9. Selain itu, skor ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus I adalah 60%, dan siklus II adalah 85,7%. Ketuntasan belajar secara klasikal mengalami peningkatan sebesar 45,7%. Penelitian tindakan kelas ini dinyatakan tuntas karena tercapainya seluruh indikator pembelajaran melebihi atau sama dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan menulis karangan narasi dengan menerapkan pembelajaran quantum learning siswa kelas III SD meningkat.
Peranan Guru dalam Mengembangkan Media Pembelajaran Aenullael Mukarromah; Meyyana Andriana
Journal of Science and Education Research Vol. 1 No. 1 (2022): Journal of Science and Education Research
Publisher : Yayasan Pendidikan Insan Mulia Utan Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah sebagai lingkungan mikrosistem memiliki pengaruh yang kuat pada subjek didik. Sekolah menjadi bentuk dari pendidikan formal. Peran guru sangatlah penting di lingkup pendidikan. Peranannya banyak diperlukan dalam mendidik, seorang guru ketika mengajar diharapkan dapat memberikan banyak andil kepada peserta didik. Pada realita yang ada ditunjukkan dan yang ada di lapangan memberikan gambaran bahwa bahwa dengan menggunakan media pembelajaran pada saat mengajar kepada peserta didik, mereka lebih memahami juga mengerti pelajaran yang diberikan oleh guru dengan sangat mudah. Guru akan mendapatkan kemudahan dalam mengajar apabila mampu menggunakan media pembelajaran yang berperan sebagai alat bantu ketika guru mengajar, karena fungsi dari media pembelajaran disamping sebagai alat bantu pengajaran juga menjadi salah satu dari cara bagi peserta didik agar lebih menjadi aktif. Namun tidak menutup kemungkinan jika ada sebagian guru yang tidak bisa membuat bahkan menggunakan media pembelajaran untuk mengajar sebagai alat bantu dalam mengajar peserta didik. Ada beberapa permasalahan yang mengakibatkan guru tidak bisa mengembangkan serta menggunakan media pembelajaran untuk mengajar. Penelitian ini menggunakan study library untuk mengumpulka teori dan sebagai jawaban pada pembahasan yang berkaitan tentang media pembelajaran.
Pengaruh Model Pembelajaran IPA Berbasis Masalah (Problem Based Learning) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Motivasi Belajar Kelas 5 MIN 2 Lombok Tengah NTB Suhirman Zohdi; Aenullael Mukarromah; Wiranda Bayu Aditama; Ahmad Mujaddid
Journal of Science and Education Research Vol. 1 No. 1 (2022): Journal of Science and Education Research
Publisher : Yayasan Pendidikan Insan Mulia Utan Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model pembelajaran IPA berbasis masalah (Problem Based Learning) dalam hasil penelitian diduga dapat mampu memberikan suatu stimulus kepada peserta didik untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam berpikir kritis serta motivasi belajar mereka dalam suatu pembelajaran IPA. Model pembelajaran yang digunakan ini memberikan pandangan serta menghadapkan peserta didik pada permasalahan yang ada di dunia nyata sebagai bentuk dari sarana belajar bagi peserta didik agar dapat belajar dan mampu berpikir kritis apabila dihadapkan untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu pertama, agar dapat memberikan penjelasan tentang ada atau tidaknya suatu pengaruh pada model pembelajaran IPA yang berbasis masalah (problem based learning) terhadap kemampuan berpikir kritis pada peserta didik. Kedua, untuk dapat memberikan penjelasan terkait ada atau tidaknya pengaruh yang ditimbulkan pada penggunaan model pembelajaran IPA berbasis masalah (problem based learning) terhadap motivasi belajar peserta didik ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Rancangan penelitian ini menggunakan quasy experiment dengan desain pretest-posttest control group design. Populasinya adalah seluruh peserta didik di kelas V MIN 2 Lombok Tengah yang terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas VA dan kelas VB. Teknik pengambilan sampel dengan cara total sampling. Kelas eksperimennya adalah kelas V B dengan model pembelajaran problem based learning dan kelas V A kemudian sebagai kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Sedangkan instrumen penelitian yang digunakan berupa tes, angket, dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, berdasarkan uji independent sample t-test pada variabel kemampuan berpikir kritis diperoleh nilai signifikansi 0,245 > 0,05 yang memiliki arti bahwa tidak adanya pengaruh yang ditimbulkan pada model pembelajaran IPA berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan nilai rata-rata pada kelas eksperimen (16,68) lebih tinggi dari pada kelas kontrol yang mencapai (14,91). Sedangkan hasil uji independent sample t-test pada variabel motivasi belajar diperoleh nilai signifikansi 0,716 > 0,05 yang artinya tidak ada pengaruh model pembelajaran IPA berbasis masalah terhadap motivasi belajar peserta didik dengan niali rata-rata pada kelas eksperimen (73,20) lebih tinggi dari kelas kontrol (72,29).