Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea chanefora L.) Pada Tikus Diabetes Melitus Rusman hasanuddin; Agus sangka pratama; Muhammad Irhas; Jasmiadi
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 1 No. 2 (2022): volume 1 Issue 2 Desember 2022
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v1i2.600

Abstract

Biji kopi robusta yang dapat menurunkan kadar glukosa darah adalah asam klorogenat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol biji kopi robusta (Coffea chanefora L.) pada tikus (Rattus novegicus) diabetes mellitus tipe II yang di induksi oakan diet tinggi lemak. Metode penelitian dilakukan simplisia biji kopi robusta di maserasi dengan pelarut aquadest : etanol 96% (7:3). Penelitian menggunakan 25 ekor tikus wistar, 5 kelompok perlakuan glukosa darah awal, kemudian di induksi dengan pakan diet tinggi lemak selama 8 minggu. Kelompok I sebagai kontrol negatif (aquadest), kelompok II sebagai kontrol positif (Metformin), kelompok III, IV dan V diberikan perlakuan ekstrak etanol biji robusta 200 mg/kgBB, 300 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB selama 7 hari. Kemudian diukur kadar glukosa darah dengan menggunakan glucometer hari ke 3 dan hari ke 7. Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol biji kopi robusta (Coffea chanefora L.) pada tikus (Rattus novergicus) diabetes mellitus tipe II, dengan dosis 200 mg/kgBB, 300 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB mempengaruhi penurunan kadar glukosa darah puasa dan kadar glukosa darah sewaktu pada tikus yang telah diinduksi pakan tinggi lemak.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Umbi Rumput Teki (Cyperus rotundus L.) Terhadap Pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans Sartini; Jasmiadi; Andi Nur zam zam; Nur Alfiah Irfayanti; Fatmawati Nurdin
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 1 No. 2 (2022): volume 1 Issue 2 Desember 2022
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v1i2.601

Abstract

Umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.) mengandung senyawa polifenol (flavonoid, kumarin dan tannin) dan senyawa polifenol memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak umbi rumput teki yang dapat menghambat pertumbuhan baktri Streptococcus mutant. Ekstraksi dilakukan dengan metode remaserasi menggunakan cairan penyari etanol 70% (1:5). ekstrak dibuat dengan konsentrasi 5% b/v, 10% b/v dan 20% b/v digunakan dalam uji aktivitas umbi rumput teki dengan menggunakan metode kirby bauer dengan difusi cakram (diameter 6 mm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak umbi rumput teki mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans dengan konsentrasi 5% b/v, 10% b/v dan 20% b/v dengan masing-masing diameter zona hambat 6,61 mm; 7,71 mm; 8,13 mm;. diperoleh kesimpulan bahwa ekstrak umbi rumput teki dapat menghambat bakteri Streptococcus mutant.
Aktivitas Antipiretik Ekstrak Etanol Daun Beligo (Benincasa hispida (Thunb.) Cogn.) Pada Tikus Nur Alim; Jasmiadi; dewi sulastri; Agus sangka pratama
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 1 No. 2 (2022): volume 1 Issue 2 Desember 2022
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v1i2.610

Abstract

Beligo merupakan tanaman yang dipercaya oleh masyarakat Indonesia sebagai obat demam. Penelitian tentang buah beligo sebagai obat demam telah banyak dilakukan. Namun, pada daun belum dilakukan sehingga pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas antipiretik ekstrak etanol daun beligo (Benincasa hispida (Thunb.) Cogn.) pada tikus putih (Rattus norvegicus). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antipiretik ekstrak etanol daun beligo pada tikus putih. Metode penelitian ini meliputi ekstraksi dan pengujian antipiretik dengan metode design pre post test with control group. Ekstraksi dilakukan secara maserasi dengan pelarut etanol 70%. Pengujian antipiretik yaitu tikus putih sebanyak 15 ekor dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok I kontrol negatif diberi Na-CMC 1%, kelompok II kontrol positif diberi paracetamol, kelompok III, IV dan V diberi ekstak etanol daun beligo dosis 250 mg/kg BB, 500 mg/kg BB dan 750 mg/kg BB yang diinduksi pepton 5%, dilakukan pengukuran suhu awal, suhu setelah induksi dan suhu setelah perlakuan setiap 30 menit selama 180 menit. Hasil penelitian dianalisis secara statistik menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan uji Duncan yang menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun beligo dosis 250 mg/kg BB, 500 mg/kg BB dan 750 mg/kg BB memiliki aktivitas antipiretik secara signifikan (p<0,05) yang tidak berbeda nyata dengan kontrol positif tablet paracetamol.