Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengukuran Nilai MPN Pada Air Minum Isi Ulang Di Wilayah Kota Pontianak Yang Disterilisasi Dengan Portabel Ultraviolet Dan Portabel Filtrasi Nur Reza; Ari Nuswantoro; Ratih Indrawati; Bagus Muhammad Ihsan
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.7005

Abstract

Air merupakan kebutuhan utama manusia untuk bertahan hidup sedangkan sumber air bersih alami semakin banyak yang tercemar. Sebagai alternatif, masyarakat mendapatkan air minum dari depot air minum isi ulang (DAMIU) yang menggunakan metode sterilisasi portabel ultraviolet (UV) dan portabel filtrasi. Namun demikian, bakteri coliform masih ditemukan pada air minum karena air baku yang tercemar, alat yang digunakan tidak steril, dan minimnya wawasan masyarakat mengenai sanitasi dan higien DAMIU. Tujuan penelitian ini menghitung nilai most probable number (MPN) pada DAMIU di Kota Pontianak. Penelitian ini berbentuk deskriptif eksploratif berdesain cross-sectional. Data diperoleh dengan melakukan pemeriksaan MPN terhadap 36 sampel DAMIU. Hasil menunjukkan 14 (77,78%) DAMIU metode portabel ultraviolet dan 17 DAMIU (94,44%) portabel filtrasi menunjukkan nilai MPN di atas batas yang ditentukan. Banyaknya DAMIU yang tidak sesuai persyaratan kualitas air minum layak konsumsi sesuai Permenkes menunjukkan adanya risiko penularan penyakit yang disebabkan oleh coliform melalui air minum DAMIU di Kota Pontianak.
PENYULUHAN PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI DARI DAUN KELOR (Moringa oleifera) SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN PADA MAKANAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN NILAI GIZI MASYARAKAT Gervacia Jenny Ratnawaty; Ratih Indrawati; Hendra Budi Sungkawa
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 1 (2024): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v6i1.12274

Abstract

Tanaman Kelor telah dikenal selama berabad-abad sebagai tanaman multi guna, padat nutrisi dan berkhasiat obat. Mengandung senyawa alami yang lebih banyak dan beragam dibanding jenis tanaman lainnya yang ada. Tanaman Kelor mengandung 46 anti oksidan kuat yang melindungi tubuh dari radikal bebas, mengandung 18 asam amino (8 diantaranya esensial) yang dibutuhkan tubuh untuk membangun sel-sel baru, 36 senyawa anti inflamasi, serta 90 nutrisi alami seperti vitamin dan mineral . Kelor merupakan bahan pangan yang kaya akan zat gizi makro dan mikro. Kandungan nilai gizi yang tinggi dalam daun kelor dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi pada ibu menyusui dan balita dalam masa pertumbuhan (Aminah et al, 2015). Pemberian daun kelor dapat meningkatkan Indeks Masa Tubuh (IMT) pada balita (Rahayu & Nurindahsari, 2018). Penelitian yang pernah dilakukan oleh Sari,(2019) menunjukkan bahwa penambahan tepung daun kelor yang lebih tinggi akan meningkatkan kadar abu, kadar protein dan kadar serat kasar pada tepung komposit. Selain itu daun kelor juga mengandung antioksidan yang tinggi yaitu pada bagian atas atau pucuk daun (SUGIANTO, 2016) . Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah kunjungan ke lokasi mitra, demontrasi pelatihan pembuatan hasil olahan makanan menggunakan daun kelor, dan sosialisasi tentang kandungan gizi daun kelor di Desa Rasau Jaya Umum, Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat.
PENYULUHAN DAN APLIKASI PENGGUNAAN ZAT PEWARNA KAROTENOID SEBAGAI PEWARNA MAKANAN DARI BUAH MENTAWAK (ARTOCARPUS ANISOPHYLLUS) DI DESA BINAAN POLTEKKES PONTIANAK Gervacia Jenny Ratnawaty; Ratih Indrawati; Laila Kamila
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 5, No 1 (2023): BUDIMAS : VOL. 5, NO.1, 2023
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v5i1.6963

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki populasi flora yang luas dan paling banyak di dunia. Di dalam tanaman terkandung metabolit primer seperti protein, karbohidrat, dan lemak yang digunakan oleh tumbuhan itu sendiri untuk pertumbuhannya dan metabolit sekunder seperti fenolik, flavonoid, terpenoid, steroid, kumarin, dan alkaloid yang umumnya mempunyai kemampuan bioaktivitas dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari gangguan hama penyakit untuk tumbuhan itu sendiri atau lingkungannya. Pigmen karotenoid dapat ditemukan dalam tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang potensial sebagai sumber zat warna alami adalah buah mentawa alias mentawak, atau entawak (Artocarpus anisophyllus). Tumbuhan ini merupakan salah satu spesies dari anggota suku Moraceae (kelompok nangka-nangkaan), merupakan salah satu buah lokal unik dan langka khas Kalimantan. Penggunaan pewarna alami dapat menjadi alternatif karena efek keamanannya, dan memiliki efek menguntungkan bagi kesehatan. Selain sebagai pewarna alami, buah mentawak juga mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder yang berfungsi sebagai antioksidan dan provitamin A. Peneliitian yang pernah dilakukan tentang Kajian fitokimia beberapa spesies Artocarpus menunjukkan jenis ini mengandung senyawa metabolit sekunder seperti terpenoid, dan flavonoid. Sehingga buah mentawak dapat digunakan untuk bahan tambahan gizi masyarakat menggantikan bahan kimia seperti pewarna sintetis dari bahan kimia yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Influence pH to Rate Anthocyanins Extract Senggani Fruit ( Melastoma malabathricum Auct, non Linn) Ratih Indrawati; Gervacia Jenny.R; Maulidiyah Salim; Bagus Muhammad Ihsan; Ari Widiyantoro
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 6 (2024): June: In Press
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i6.7267

Abstract

One of the plants that can be used as a natural dye is senggani fruit. This study aimed to determine the effect of acid pH on the anthocyanin levels of the senggani fruit extract. The method used in this study uses UV-Vis Spectrophotometry. The sample was senggani fruit extract, added with an acidic pH solution (1-6) with 3 repetitions for 18 samples. Based on the results of research that has been carried out, the average anthocyanin levels at pH 1 are 2.00% with a bright red color; pH 2 is 1.63% with a red-orange color, pH 3 is 1.45% with an orange color, pH 4 is 2.05 % with brownish red color, pH 5 is 1.38% with brownish orange color, and pH 6 is 1.11% with light brown color. Based on statistical tests using Simple Linear Regression, Ha was accepted so that it could be concluded that there was an effect of acid pH on the anthocyanin levels of the senggani fruit. Based on a study that has been done, it is known that the sourer the pH solution is, the taller the anthocyanin obtained. Matter happens Because absorbance is comparable with the rate of anthocyanin something sample.