Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tingkat Pengetahuan Siswa Sma Negeri 5 Makassar Tentang Pengaruh Asap Rokok Terhadap Kesehatan Mata Ratna Febirianti; Sri Irmandha Kusumawardhani; Zulfikri Khalil Novriansyah; Hermiaty Hermiaty; Dwi Anggita
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.8337

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan siswa SMA Negeri 5 Makassar tentang pengaruh asap rokok terhadap kesehatan mata serta untuk mengetahui jumlah siswa yang mengetahui tentang pengaruh asap rokok terhadap kesehatan mata. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan siswa SMAN 5 Makassar tentang pengaruh asap rokok terhadap kesehatan mata menunjukkan bahwa 10% siswa dengan tingkat pengetahuan baik, 9% siswa dengan tingkat pengetahuan cukup dan 81% siswa dengan tingkat pengetahuan kurang. Frekuensi responden yang mengetahui tentang dampak rokok bagi kesehatan mata menunjukkan 44 (54%) responden mengetahui bahwa asap rokok berdampak buruk pada kesehatan mata. Frekuensi responden menunjukkan sebanyak 27 (33%) responden mengetahui tentang paparan asap rokok terhadap kesehatan mata. Frekuensi responden menunjukkan sebanyak sebanyak 41% responden mengetahui gejala paparan asap rokok pada mata. Frekuensi responden menunjukkan hanya 28 (35%) responden yang mengetahui faktor resiko sindrom mata kering akibat paparan asap rokok. Frekuensi responden menunjukkan sebanyak 29 (36%) responden yang mengatahui komplikasi faktor resiko sindrom mata kering akibat paparan asap rokok. Pada pertanyaan mengenai resiko Katarak menunjukkan 20 (25%) responden mengetahui tentang resiko katarak dan hanya 19 (24%) responden mengetahui tatalaksana penyembuhan dari Katarak.
Gambaran Foto Thorax Pada Pasien Anak dengan Diagnosis Tuberkulosis Pada Tahun 2022 – 2023 Alivia Dian Fahira; Febie Irsandy Syahruddin; Sri Irmandha Kusumawardhani; Rahmawati Rahmawati; Dwi Anggita
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.8905

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan disebut sebagai Bakteri Tahan Asam (BTA). Data dari WHO (2020) dalam Global Tuberkulosis Report, tahun 2019 menunjukan bahwa prevalensi TB anak mencakup 12% atau sekitar 1.200.000 kasus. Di Indonesia, data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019 oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenkes RI menunjukan bahwa prevalensi pasien TB anak mencakup 11,98% atau sebanyak 63.111 kasus. Untuk menunjukkan adanya bakteri tuberculosis dibutuhkan pemeriksaan rontgen thorax. Rontgen Thorax merupakan tes yang paling umum digunakan untuk menemukan masalah didalam Dada. Pemeriksaan paru tanpa pemeriksaan Rontgen saat ini dapat dianggap tidak lengkap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil gambaran foto thorax pada pasien anak dengan diagnosis tuberkulosis pada tahun 2022 - 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah SPSS dengan metode univariat. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan dari kelompok jenis kelamin perempuan (58,1%), usia 13-18 tahun (64,5%), berat badan di atas 41 kg (45,15%), keluhan batuk disertai lendir (25,8%), dan bercak infiltrate (45,2%). Pada pasien tuberkulosis anak berdasarkan jenis kelamin 58,1% perempuan, usia remaja 13-18 tahun sebanyak 64,5%, berat badan di atas 41 kg sebanyak 45,15%, keluhan utama yaitu batuk berdarah sebanyak 29,0% dan untuk karakteristik kelainan foto thorax didapatkan terbanyak berupa gambaran bercak infiltrate pada anak dengan diagnosis tuberculosis.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Buah Tin (Ficus carica L.) Terhadap Bakteri Streptococcus pneumoniae Lu’lu Luqyana Amirah Salsabila; Rachmat Faisal Syamsu; Dian Fahmi Utami; Yani Sodiqah; Dwi Anggita
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 24, No 2 (2024): Juli
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v24i2.4737

Abstract

Streptococcus pneumoniae (pneumococcus) is a normal flora in the respiratory tract that can mutate into pathogenic bacteria that cause Invasive Pneumococcal Disease (IPD) such as pneumonia. The high prevalence of pneumonia causes antibiotics to be the appropriate therapy to treat cases of infection by bacteria. However, the use of antibiotics that are not indicated can lead to other health problems, namely antibiotic resistance. One of the efforts that can be made to reduce the rate of antibiotic resistance is the utilization of natural-based antibiotics. One of the plants that has potential as a natural antibiotic is Tin fruit (Ficus carica L.) which is thought to be due to the presence of antibacterial compounds in it, namely tannins, phenols, and flavonoids. The specialty of Tin fruit is also mentioned in the Qur'an surah At-Tiin verse 1 which means "By (the fruit) Tin and (the fruit) Olive".  To determine the antibacterial activity of Tin fruit (Ficus carica L.) against Streptococcus pneumoniae bacteria. The research conducted was a true experimental post test study using the disc diffusion method (Kirby Bauer method) to see the effectiveness of Tin fruit extract (Ficus carica L.) in inhibiting the growth of Streptococcus pneumoniae bacteria. Tin fruit extract (Ficus carica L.) with a concentration of 50% is resistant to Streptococcus pneumoniae bacteria with an inhibition diameter of 4.35 mm. While the 100% concentration is sensitive in inhibiting the growth of Streptococcus pneumoniae bacteria with an inhibition diameter of 19.45 mm. Tin fruit extract (Ficus carica L.) has antibacterial activity in inhibiting the growth of Streptococcus pneumoniae bacteria.