Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Efektivitas Pemberian Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) terhadap Penurunan Kolesterol pada Tikus Putih (Rattus Novergicus) Rachmat Faisal Syamsu
UMI Medical Journal Vol 1 No 1 (2016): December 2016
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.591 KB) | DOI: 10.33096/umj.v1i1.5

Abstract

Kolesterol dalam darah merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi oleh masyarakat di dunia. Kelebihan kolesterol dalam darah (hiperlipidemia) akan mengakibatkan penyakit jantung dan stroke. Menurut World Health Organization (WHO) dan Organisasi Federasi Jantung Sedunia (World Heart Federation) penyakit jantung saat ini menjadi penyebab utama kematian di negara-negara Asia dan Eropa. Setiap tahun diperkirakan 17,3 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular. Sebanyak 11,1 juta diantaranya terjadi akibat penyakit jantung dan 6,2 juta akibat stroke. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menangani hiperlipidemia, antara lain melalui perubahan gaya hidup seperti terapi diet, yaitu dengan mengkonsumsi serat, ikan,mengurangi daging, mengkonsumsi sumber lemak tak jenuh (MUFA dan PUFA). Penggunaan obat sintetis dapat menimbulkan efek samping seperti alergi atau menyebabkan gangguan fungsi organ lain. Untuk itu, perlu dicarikan obat alternatif dari bahan alami. (Orey, C. 2008) Jamur tiram putih telah dikenal masyarakat sebagai bahan pangan sejak lama. Jamur tiram putih memiliki kandungan gizi yang baik yaitu kadar protein dan serat tinggi, tetapi rendah lemak. Untuk membuktikan apakah Jamur Tiram putih dapat menurunkan kadar kolesterol pada tikus putih jantan yang dibuat hiperlipidemia dengan menggunakan obat simvastatin sebagai pembanding, maka peneliti melakukan penelitian ini.
A Brain Tumor Mimicking Brain Abscess Achmad Harun Muchsin; Rachmat Faisal Syamsu; Armanto Makmun
UMI Medical Journal Vol 2 No 2 (2017): December 2017
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.926 KB) | DOI: 10.33096/umj.v2i2.26

Abstract

A brain tumor could be mimicking brain abscess in some cases. Not just in imaging but also both of has a similar symptoms, physician must anamnesis properly and run several tests. A brain abscess is an intraparenchymal collection of pus. The incidence of brain abscesses is approximately 8% of intra-cranial masses in developing countries and 12% in the western countries. In this case, we reports a male patient with gradually left hemiplegia, left deviation of tongue, left hemifacial paresis, and visual hallucination and psychological disturbance. Initial imaging showed the possibilities of space occupying lessions (SOL) with suspect to Astrocytoma. But, based from the history taking, there is bad habit of oral hygiene, that the patient usually sticks his gum with tooth stick and after confirmation from second head CT scan with contrast enhancement, confirmed right cerebral abscess with perifocal oedem. After 2 weeks empirical antibiotic therapy, there is significant clinically improvement. But, after we confirm with second Head CT scan with contrast enhancement, there is a very minimum decreased size of the abscess lesion, so surgical drainage is indicated. We collect Xanthochromic liquid from surgical drainage (not purulent), and from microscopic evaluation inflammation lesion confirmed. But by microbiological culture, there is no growth of aerobic bacteria from drainage liquid culture, we assume because of empirical antibiotic therapy was started before the microbiological culture test. After surgical drainage, there is no complication, and clinical become more improve.
Asupan Nutrisi Mikro Pada Penderita Tuberkulosis dari Beberapa Ekstrak Tanaman Rachmat Faisal Syamsu; Siska Nuryanti; Ayu Ulfiah Azis
UMI Medical Journal Vol 6 No 1 (2021): Umi Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v6i1.139

Abstract

Menurut Kemenkes 2016 Indonesia memiliki jumlah pasien TB yang ternotifikasi berjumlah 324.539 orang Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan bakteri Mycrobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru.Orang yang terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis akan mengalami gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Gangguan tersebut jika bertambah berat akan menyebabkan penurunan status gizi yang ditandai dengan berkurangnya asupan makanan. Status gizi yang rendah dan ketidakmampuan meningkatkan berat badan selama terapi berkaitan erat dengan resiko kematian, terjadinya TB kambuhan, respon terapi yang tidak adekuat, beratnya penyakit TB dan atau adanya penyakit penyerta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asupan zat gizi mikro yang dibutuhkan oleh penderita tuberkulosis. Berdasarkan hasil penelitian ini, adapun kesimpulannya adalah beberapa nutrisi mikro untuk penderita tuberkulosis adalah retinol, vitamin D, vitamin E, zink, dan selenium yang banyak terdapat di buah-buahan dan sayur-sayuran, serta senyawa- senyawa aktif yang terdapat dalam bagian-bagian tanaman seperti, alkaloid, flavonoid, terpenoid dan steroid.
Karakteristik Penderita Tuberkulosis di Rumah Sakit Ibnu Sina Periode Januari - Desember 2018 (Characterization of Tuberculosis Patients in Ibnu Sina Hospital for January – December 2018) Rachmat Faisal Syamsu; Nurqalbi Faizal; Sandra Kariati; Muhammad Zuhal Darwis; Andi Sri Nurul Hikmah Angraini
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46496/medula.v7i2.11967

Abstract

Background: Tuberculosis is a disease caused by Mycobacterium tuberculosis. These pathogenic bacteria attack the lungs and other body organs. The TB incidence rate in Indonesia determines the third highest in the world after India and China. Estimated every year an estimated 528,000 new TB cases with approximately 91,000 deaths. Purpose: The aims of this study was to determine the characteristics of tuberculosis sufferers in Ibnu Sina Hospital in the period January-December 2018. Methods: This research examines research using observational research by looking at secondary data from the medical records of Ibnu Sina Hospital . The population was 53 patients, taking a sample using the total sampling method. The study was conducted in January 2020 at Ibnu Sina Hospital. Data were analyzed electronically using Microsoft Excel 2016 computer software with a descriptive display and presented in tabular form. Patients with Tuberculosis were obtained (63,75%) and women (36,25%). Result: Terms of BMI obtained underweight sufferers (52,5%), normal (36,25%), overweight (7,5%), and obecitas 1 (3,75%). Of the age categories ≤ 5-14 years (5%), 15-24 years (16,25%), 25-44 years (21,25%), 45-64 years (36,25%), dan ≥ 65 years (21,25%). Based on the occupational groups obtained by employees (12,5%), self-employed (8,75%), laborers (21,25%), IRT (27,5%), students (10%), civil servants (1,25%), lecturer (1,25%), retired (1,25%), fisherman (1,25 %) and unemployed (13,75%). Conclusion: The criteria for tuberculosis sufferers from this study came fromgender. The scales of males were more than females, in terms of age at most at age  45-64 years, from IMT the most tuberculosis patients were thin, and from work suffered more by housewives and laborers.Keywords: tuberculosis, gender, body mass index, age, work ABSTRAKLatar Belakang: Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri patogen ini menyerang paru-paru dan organ tubuh lainnya.. Angka kejadian TB di Indonesia menempati urutan ketiga terbanyak di dunia setelah India dan Cina. Diperkirakan setiap tahun terdapat 528.000 kasus TB baru dengan kematian sekitar 91.000 orang. Tujuan: untuk mengetahui gambaran karakteristik penderita Tuberkulosis RS Ibnu Sina periode Januari-Desember 2018. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan observasional dengan melihat data sekunder dari rekam medik RS Ibnu Sina. Jumlah populasi adalah 53 pasien, pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2020 di RS.Ibnu Sina. Data dianalisa secara elektronik menggunakan perangkat lunak komputer program Microsoft Excel 2016 dengan tampilan deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil: Didapatkan Penderita Tuberculosis laki-laki (63,75%) dan perempuan (36,25%). Dari segi IMT didapatkan penderita underweight (52,5%), normal (36,25%), overweight (7,5%), dan obesitas 1 (3,75%). Dari kategori umur ≤ 5-14 tahun (5%), 15-24 tahun (16,25%), 25-44 tahun (21,25%), 45-64 tahun (36,25%), dan ≥ 65 tahun (21,25%). Berdasarkan kelompok pekerjaan didapatkan karyawan (12,5%), wiraswasta (8,75%), buruh (21,25%), IRT (27,5%), pelajar / mahasiswa (10%), PNS (1,25%), dosen (1,25%), pensiunan (1,25%), nelayan (1,25%), dan yang tidak bekerja (13,75%).  Simpulan: Kriteria penderita Tuberculosis dari penelitian ini didapatkan dari jenis kelamin menunjukkan laki-laki lebih banyak dari perempuan, dari segi umur paling banyak pada usia 45-64 tahun, dari IMT paling banyak penderita Tuberculosis yang underweight, dan dari pekerjaan lebih banyak diderita oleh ibu rumah tangga dan buruh.Kata Kunci: tuberculosis, jenis kelamin, indeks massa tubuh, umur, pekerjaan 
GAMBARAN FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ANGKATAN 2017, 2018 DAN 2019 MEMILIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER Miftahul Jannah; Rachmat Faisal Syamsu; Andi Alamanda Irwan; Nurfachanti Fattah; Shulhana Mokhtar
Molucca Medica VOLUME 13, NOMOR 1, APRIL 2020
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.06 KB) | DOI: 10.30598/molmed.2020.v13.i1.38

Abstract

Pendahuluan. Perguruan tinggi merupakan satuan penyelenggara pendidikan tinggi sebagai tingkat lanjut dari jenjang pendidikan menengah di jalur pendidikan formal. Pada setiap perguruan tinggi terdapat beragam program studi yang ditawarkan, salah satunya Program Studi Pendidikan Dokter. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor yang melatarbelakangi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia angkatan 2017, 2018 dan 2019 memilih program studi Pendidikan Dokter. Gambaran faktor yang melatarbelakangi mahasiswa dijelaskan melalui indikator minat, alasan dan tujuan. Metode. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan desain penelitian deskriptif retrospektif. Sumber data penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh melalui kuesioner dan dianalisa dengan metode deskriptif persentase. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling, sehingga semua populasi yang ada adalah sampel penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2019. Hasil. Penelitian menunjukkan besar minat mahasiswa angkatan 2017, 2018 dan 2019 yaitu 0.818, 0817 dan 0.845. Cita-cita menjadi dokter, profesi dokter adalah profesi yang mulia, serta membanggakan orang tua menjadi gambaran indikator variabel minat, alasan dan tujuan yang paling tinggi skor rata-ratanya dalam melatarbelakangi mahasiswa memilih program studi Pendidikan Dokter. Kesimpulan. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia yang diteliti memiliki minat yang tinggi pada program studi Pendidikan Dokter. Pada indikator minat dan alasan, mahasiswa memilih program studi ini rata-rata karena diri sendiri, bukan dorongan dari faktor lingkungan. Pada indikator tujuan, mahasiswa sepakat memilih program studi ini karena faktor keluarga dan sosial. Kata Kunci: Perguruan Tinggi, Pendidikan, Kedokteran
HERBAL YANG BERPOTENSI SEBAGAI ANTI VIRUS PADA COVID-19 Rachmat Faisal Syamsu; Siska Nuryanti; Muh. Farid Jamal
Molucca Medica VOLUME 14, NOMOR 1, APRIL 2021
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.5 KB) | DOI: 10.30598/molmed.2021.v14.i1.76

Abstract

SARS CoV-2 merupakan virus Korona penyebab sindrom pernapasan akut berat yang dikenal sebagai Coronavirus Disease 2019. SARS CoV-2 merupakan virus dari keluarga Coronaviridae yang memiliki selubung (envelope). Pandemi virus corona COVID-19 (SARS CoV-2) saat ini telah menghadirkan salah satu kriris kesehatan masyarakat global. Sejak kemunculannya pada Desember 2019 di kota Wuhan, China, virus telah menyebar ke setiap benua. Penelitian ini menggunakan metode review article. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari literatur yang diperoleh melalui internet berupa hasil penelitian dari publikasi jurnal Internasional. Hingga saat ini belum ada obat yang pasti disetujui untuk mengobati dan menyembuhkan COVID-19. Karena adanya urgensi situasi, maka dilakukan eksplorasi berbagai alternatif pada obat tradisional untuk mencegah dan mengobati COVID-19. Khasiat dan efektivitas obat herbal telah dikonfirmasi lebih lanjut secara ilmiah melalui beberapa penelitian dari berbagai negara, misalnya, ekstrak air dandelion, ekstrak rumput laut, Ayurveda, Sambiloto, Jeruk, Seledri, tanaman kopiah cina, tanaman artemisin, ginseng india, Aloe vera, kayu manis, Echinacea, Aster tataricus, Rimpang,pakis, bunga telang, jambu biji, kunyit, cengkeh, dan jambu biji untuk mengobati infeksi COVID-19.
DIET PADA SAAT ISOLASI MANDIRI COVID-19 Rachmat Faisal Syamsu; Mona Nulanda; Hermiaty Hermiaty Nasruddin; Zulfitriani Murfat; Sulfiani Sulfiani
Molucca Medica VOLUME 14, NOMOR 2, OKTOBER 2021
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.801 KB) | DOI: 10.30598/molmed.2021.v14.i2.176

Abstract

Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) merupakan penyakit infeksi severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) telah menyebabkan Pandemic Global dan menjadi masalah kesehatan masyarakat serius. Saat virus ini berhasil masuk kedalam tubuh bisa mengakibatkan gangguan sistem imun dan inflamasi sehingga memerlukan tatalaksana yang komprehensif termasuk terapi gizi. Proses infeksi virus dan inflamasi dapat meningkat risiko terjadinya malnutrisi. Untuk mencegahnya diperlukan perhitungan kebutuhan energi yang sesuai. Pada pasien COVID-19 terjadi ketidakseimbangan kebutuhan energi. Pada kondisi ini terjadi peningkatan konsumsi energi. Pemenuhan kebutuhan energi, makronutrien(karbohidrat, protein, lemak), mikronutrie (mineral dan vitamin), cairan, dan zat-zat gizi yang mampu meningkatkan sistem immunomodulator, anti inflamasi, anti oksidan dan probioti . Orang yang perlu melakukan isolasi mandiri adalah siapapun yang memiliki gejala sakit seperti demam, batuk, atau pilek, nyeri tenggorokan, atau gejala penyakit pernafasan lainnya.
KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS DI RS IBNU SINA PERIODE JANUARI - DESEMBER 2017 rachmat faisal syamsu
Alami Journal (Alauddin Islamic Medical) Journal Vol 4 No 1 (2020): Alami Vol 4 No 1
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.859 KB) | DOI: 10.24252/alami.v4i1.12375

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri patogen ini menyerang paru-paru dan organ tubuh lainnya.. Angka kejadian TB di Indonesia menempati urutan ketiga terbanyak di dunia setelah India dan Cina. Diperkirakan setiap tahun terdapat 528.000 kasus TB baru dengan kematian sekitar 91.000 orang.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik penderita Tuberkulosis RS Ibnu Sina periode Januari-Desember 2017.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan observasional dengan melihat data sekunder dari rekam medik RS Ibnu Sina. Jumlah populasi adalah 53 pasien, pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2020 di RS.Ibnu Sina. Data dianalisa secara elektronik menggunakan perangkat lunak komputer program Microsoft Excel 2016 dengan tampilan deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel. Didapatkan Penderita Tuberculosis laki-laki (67,92%) dan perempuan (32,07%). Dari segi IMT didapatkan penderita underweight (66,03%), normal (32,07%), overweight (1,88%). Dari kategori umur 1-25 tahun (20,75%), 26-50 (32,07%), dan >50 tahun (47,16%). Berdasarkan kelompok pekerjaan didapatkan karyawan swasta (13,20%), wiraswasta (9,43%), buruh (15,09%), IRT (18,86%), mahasiswa (7,54%), PNS (7,54%), pedagang (3,77%), TNI (1,88%), pensiunan (3.77%)  dan yang tidak bekerja (18.86%). Kriteria penderita Tuberculosis dari penelitian ini didapatkan dari jenis kelamin menunjukkan laki-laki lebih banyak dari perempuan, dari segi umur paling banyak pada usia >50 tahun, dari IMT paling banyak penderita Tuberculosis yang underweight, dan dari pekerjaan lebih banyak diderita oleh ibu rumah tangga dan yang tidak bekerja. Kata Kunci: Tuberculosis, Jenis Kelamin, Indeks Massa Tubuh, Umur, Pekerjaan
KARAKTERISTIK INDEKS MASSA TUBUH DAN JENIS KELAMIN PASIEN HIPERTENSI DI RS IBNU SINA MAKASSAR NOVEMBER 2018 rachmat faisal syamsu; siska nuryanti; muhammad yastrib semme
J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 7, No 2 (2021): J-KESMAS Volume 7, Nomor 2, Nopember 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jkesmas.v7i2.1903

Abstract

Hypertension, commonly referred to as high blood pressure, is a global health problem in Indonesia because of its high prevalence, although it varies in different countries. In Indonesia, hypertension is found in 83 per 1000 household members. The majority of high blood pressure increases with the presence of risk factors such as; Age, lack of exercise / physical activity, genetic factors and family history, body weight/obesity, sodium intake, alcohol consumption, smoking, stress. This study is a descriptive design using an observational approach to describe the characteristics of the risk factors for the Body Mass Index (BMI) and the gender of hypertension patients at Ibnu Sina Hospital for November 2018. The sampling technique used the total sampling technique with a complete sample size of 26 people. The results showed that the gender characteristics of hypertension sufferers showed that the number of female patients (16 people) was more than that of male patients (10 people). And the attributes of BMI in patients with hypertension found that the number of patients with normal nutritional status (13 people) was the most compared to another nutritional status.
STATUS GIZI WANITA USIA REPRODUKTIF TERHADAP PENYAKIT DIABETES MELITUS TIPE 2 Zulfitriani Murfat; Rasfayanah Rasfayanah; Rachmat Faisal Syamsu; Asrini Safitri; Nur Ashianty Hadijah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v6i1.2919

Abstract

Nutritional status is the main parameter that is widely used in monitoring the suitability of daily nutritional intake with nutritional needs. Assessment of nutritional status is one way of measuring to detect a balance disorder between nutrients and daily needs that can trigger health problems, namely diabetes mellitus. This study uses the Literature Review method by referring to national and international articles that are relevant to the research study. There are 17 articles obtained through the Pubmed database, Clinical Key, Google Scholar and Openknowledgemaps from 2017 to 2021. Based on the analysis results of this research study, it can be concluded that women are more at risk of having a tendency to suffer from diabetes mellitus because physically there is an increase in nutritional status which is influenced by hormones. during preconception, pregnancy and menopause. Lifestyle changes are an effort to reduce risk factors for diabetes mellitus