Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT BERBASIS NEUROSAINS UNTUK MENCIPTAKAN WELLBEING DI SEKOLAH DASAR Neni Yuliani; Elsa Chaeratunnisa; Suroso Mukti Leksono
BEGIBUNG: Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 1 No. 3 (2023): Vol. 1 No. 3 (2023): BEGIBUNG : Jurnal Penelitian Multidisiplin, Desember 2023
Publisher : Berugak Baca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Belajar merupakan sebuah proses dimana siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, pemahaman, atau pengalaman baru. Hasil pengamatan saat proses pembelajaran sering dijumpai siswa yang merasa jenuh dengan materi-materi yang disampaikan. Sehingga proses pembelajaran yang disampaikan kurang efektif. Berdasarkan masalah tersebut maka guru perlu memperbaiki proses pembelajaran dengan mendeteksi permasalahan yang ada di kelas. salah satu permasalahan tersebut yaitu kejenuhan saat proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam mengatasi kejenuhan belajar. Guru harus mengetahui kajian sistem saraf di otak manusia atau dikenal sebagai neurosainsetiap. Karena pada proses pembelajaran yang dilakukan pasti melibatkan kinerja otak. Dalam proses pembelajaran, otak membutuhkan stimulasi yang bervariasi untuk tetap terlibat dan mencegah kejenuhan. Model pembelajaran yang lebih mendorong keaktifan, kemandirian dan tanggung jawab dalam diri siswa sesuai dengan model pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Pada pembelajaran kooperatif tipe TGT ini terlihat siswa antusias dan aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat mengatasi kejenuhan belajar siswa. Selain itu pembelajaran kooperatif tipe TGT juga dapat menciptakan menciptakan kejeahteraan dan kebahagiaan (Wellbeing).
PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA MENUJU PENDIDIKAN BERKUALITAS Agie Nurwati; Neni Yuliani; Sholeh Hidayat
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 8 No. 3 (2023): Volume 08 No. 3 Desember 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v8i3.11298

Abstract

The curriculum is a guide used for the learning process at school. The curriculum in Indonesia continues to develop in line with the changing times and the needs of society. Curriculum changes aim to adapt to advances in science and technology, solve existing problems in the education system, and achieve learning objectives.In this study the authors used qualitative research with a literature study research method. The author uses existing texts, such as books, journal articles, research reports, and other documents as data sources. Changes in the curriculum are inevitable, curriculum development is needed so that education can meet the needs of society. In the course of history since 1945, the national basic education curriculum has undergone changes, namely: 1) Rentjana Pelajaran 1947, 2) Rentjana Pelajaran Terurai 1952, 3) 1964 Education Plan, 5) 1975 Curriculum, 6) 1984 Curriculum (CBSA), 7) 1994 Curriculum and 1999 Curriculum Supplement, 8) Competency-Based Curriculum (KBK) in 2004, 9) 2006 Education Unit Level Curriculum (KTSP), 10) 2013 Curriculum (K-13), 11) Merdeka Curriculum in 2022.