p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal J-CEKI Joong-Ki
St. Junaeda
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : J-CEKI

Tradisi Appadekko di Kelurahan Sabintang Kabupaten Takalar St. Junaeda; Lilis Lilis; Yulyanti Djo Day; Aglin Sarassang; Ulfa Sahra Tawil; Miftahul Hijrah; Nurhalisa Nurhalisa; Nalda Wulandari
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 3 No. 4: Juni 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v3i4.3824

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih dalam tradisi Apppadekko di Kelurahan Sabintang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar. Dalam penelitian ini akan mengkaji lebih dalam mengenai prosesi dan tujuan dilkukannya tradisi Apppadekko. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif dengan menggunakan data kualitatif. Data diperoleh dengan melakukan pengamatan dan observasi terhadap tradisi Apppadekko serta melakukan wawancara dengan beberapa informan yang memahami dan mengetahui topik dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian ini tradisi Apppadekko merupakan pesta tumbuk padi dengan menggunakan alu dan assung yang merupakan warisan nenek moyang dengan tujuan tradisi ini agar terhindar dari bahaya karena konon ceritanya masih ada nenek moyang yang gentayangan ,ketika tidak melakukan tradisi ini maka nenek moyang itu marah (dimasukin atau dibuat sakit) sehingga masyarakat selalu melakukan tradisi tersebut tetapi ada beberapa yang tidak turun langsung, hanya memberikan uang saja sebagai partisipasi mereka. Kesimpulan tradisi ini, terlihat bahwa kebudayaan bukan hanya merupakan hasil karya manusia, tetapi juga merupakan perekat sosial yang memperkuat hubungan antarwarga dalam suatu komunitas. Meskipun tradisi ini terus dijaga dengan baik oleh sebagian besar masyarakat, terlihat adanya perubahan dalam pelaksanaannya seiring berjalannya waktu. Beberapa orang mungkin beralih pekerjaan atau memilih untuk memberikan kontribusi finansial sebagai pengganti keterlibatan langsung dalam tradisi tersebut. Namun, masih ada juga yang tetap setia menjalankan tradisi ini dengan penuh keyakinan dan pengabdian, menjadikannya sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan identitas mereka.