Claim Missing Document
Check
Articles

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN TINDAK PIDANA PENCABULAN DI KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS PADA PENGADILAN NEGERI MAKASSAR TAHUN 2010-2013) ANNISA, ANA; TAHIR, HERI
Jurnal Tomalebbi Volume 1, Nomor 2, September 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.591 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Tingkat pencabulan anak  di kota Makassar sejak tahun 2010-2013, 2). Faktor yang menjadi penyebab terjadinya pencabulan anak  di kota Makassar, 3). Upaya-upaya yang dilakukan Pengadilan Negeri Makassar dalam melakukan perlindungan hukum terhadap anak dikota Makassar. Penelitian ini adalah penelitian ex post facto dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah dokumen data pencabulan anak yang terjadi dalam wilayah kota Makassar tahun 2010-2013. Metode penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling purposive, yaitu  sampel dalam penelitian ini diambil dari dokumen data pencabulan anak yang terjadi dalam wilayah kota Makassar tahun 2010-2013 yang tersedia pada Pengadilan Negeri Makassar. Penelitian ini mengambil sampel pada tahun 2010-2013 karena pada kurun waktu 4 tahun tersebut jumlah pencabulan terhadap anak berfluktuasi. Dimana informan dalam penelitian ini sebanyak 3 orang yaitu Hakim Ketua Pengadilan Negeri Makassar, Hakim Anggota Pengadilan Negeri Makassar, dan Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Tingkat pencabulan anak di Kota Makassar pada tahun 2010-2013 berfluktuasi dimana pada tahun 2010-2011 terus mengalami peningkatan, sedangkan pada tahun 2012-2013 tingkat pencabulan terhadap anak menurun dan mulai dapat diminimalisir oleh pihak Pengadilan Negeri Makassar serta mayoritas pelaku pencabulan itu sendiri berasal dari kerabat, sahabat, bahkan orang tuanya. 2). Faktor penyebab terjadinya pencabulan anak di Kota Makassar meliputi : faktor internal dan faktor eksternal. Dari kedua faktor tersebut, faktor eksternal merupakan faktor yang paling dominan dalam diri seseorang dalam melakukan pencabulan terhadap anak di kota Makassar. 3). Upaya-upaya yang dilakukan Pengadilan Negeri Makassar dalam melakukan perlindungan hukum dikota Makassar ada dua, yaitu upaya preventif dan upaya represif. Tetapi pihak Pengadilan Negeri Makassar lebih cenderung keperan preventif dengan cara melakukan penyuluhan kepada masyarakat seperti lewat seminar, diskusi, program konsultasi hukum pada media massa dan elektronik.Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Anak, Tindak Pidana, Pencabulan
PENANGANAN KASUS CYBER CRIME DI KOTA MAKASSAR (STUDI PADA KANTOR KEPOLISIAN RESORT KOTA BESAR MAKASSAR) ., RISKAWATI; TAHIR, HERI
Jurnal Tomalebbi Volume III, Nomor 2, Juni 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.367 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) untuk mengetahui proses penyidikan kasus cyber crime, 2) cara penyelesaian kasus cyber crime serta 3) kendala-kendala yang dihadapi dalam proses penyidikan kasus cyber crime yang dilakukan oleh pihak Polrestabes Makassar.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian yaitu Polrestabes Makassar dan teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentai. Sementara, dalam penelitian ini sumber data diperoleh dari data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan kasus cyber crime dalam hal ini proses  penyidikan pada umumnya sama dengan penanganan kasus konvensional yang lain. Seperti dalam hal pengumpulan barang bukti, penggeledahan dan proses penyelesaiannya. Sementara perbedaanya terdapat pada proses penangkapan pelaku kejahatan beserta koordinasi dengan pihak-pihak tertentu. terlihat bahwa penanganan tindak kejahatan cyber crime sedikit rumit dibandingkan kejahatan konvensional, sebab terlebih dahulu harus berkoordinasi dengan beberapa pihak  tertentu seperti saksi ahli untuk mendapatkan kepastian bahwa hal tersebut benar-benar merupakan tindak kejahatan pidana atau bukan,. kendala dalam proses penyidikan ini adalah kurangnya saksi ahli baik saksi ahli gambar maupun saksi ahli bahasa, serta tidak adanya unit yang secara khusus menangani kasus cyber crime. oleh  karena itu sangat dibutuhkan peran saksi ahli dalam penanganan kasus cyber crime dan pentingnya melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya cyber crime.Kata Kunci : Penanganan, Kasus Cyber Crime The purpose of this study are: 1) to know the process of investigation of cases of cyber crime, 2) way of solving cases of cyber crime as well as 3) the constraints faced in the case of cyber crime investigation process conducted by the method of this Makassar.Penelitian Polrestabes descriptive qualitative case study approach. The location is Polrestabes Makassar research and data collection techniques using interview techniques and dokumentai. Meanwhile, in this study the data sources obtained from primary and secondary data. The results showed that the handling of cyber crime cases in this respect the investigation process was generally similar to other conventional case management. As for the collection of evidence, searches and the process of completion. While the difference is found in the process of catching offenders and their coordination with certain parties. seen that the handling of cyber crime a little complicated compared to conventional crime, because it must first be coordinated with several parties such as expert witnesses to obtain assurance that it is actually a crime to criminal or not ,. obstacles in the investigation process is the lack of a good expert witness expert witness expert witness images and language, as well as the absence of a unit that deals specifically with cases of cyber crime. therefore it is very necessary role of expert witnesses in handling cases of cyber crime and the importance to disseminate to the public about the dangers of cyber crime.Keywords: Management, Cyber Crime Cases
PENERAPAN TATA TERTIB DI SMP NEGERI 2 WATANSOPPENG HIDAYATULLAH, AINUN; SAILAN, MANAN; TAHIR, HERI
Jurnal Tomalebbi Vol 5, No 2 (2018): Volume V, Nomor 2, Juni 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.486 KB)

Abstract

ABSTRAK:  Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kepatuhan siswa terhadap tata tertib di SMP Negeri 2 Watansoppeng, (2) mengetahui upaya mengatasi terjadinya pelanggaran tata tertib pada siswa di SMP Negeri 2 Watansoppeng, dan (3) mengetahui perilaku siswa setelah penerapan tata tertib di SMP Negeri 2 Watansoppeng. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Watansoppeng. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dengan prosedur pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data melalui proses reduksi data, penyajian data verifikasi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) siswa SMP Negeri 2 Watansoppeng belum sepenuhnya mematuhi dan melaksanakan tata tertib sekolah tersebut. Tingkat kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah bervariasi yang disebabkan perbedaan karakter pada masing-masing siswa, (2) Upaya yang dilaksanakan dalam rangka mengatasi pelanggaran tata tertib pada siswa adalah melakukan sosialisasi tata tertib kepada siswa, dan upaya penindakan atau penarapan sanksi yang tegas terhadap siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib, di antaranya melalui peringatan tertulis, pencatatan dibuku pelanggaran, dan siswa membuat surat pernyataan tertulis untuk tidak mengulangi pelanggaran tata tertib, (3) terjadi perubahan perilaku yang signifikan kearah yang positif pada perilaku siswa yang sering melakukan pelangaran setelah penerapan tata tertib sekolah. Kata Kunci: Penerapan, Tata Tertib  ABSTRACT: This study aims to (1) find out the students' adherence to the rules in Watansoppeng Junior High School 2, (2) find out the efforts to overcome the occurrence of disciplinary violations in students at Watansoppeng Middle School 2, and (3) find out the behavior of students after the application of discipline at Watansoppeng Middle School 2. This type of research is qualitative descriptive carried out at Watansoppeng Middle School 2. Data sources used are primary and secondary data with procedures for collecting data through observation, interviews and documentation. While data analysis techniques through the process of data reduction, data verification data presentation, and conclusion drawing. The results showed that; (1) students of SMP Negeri 2 Watansoppeng have not fully complied with and implemented the school rules. The level of student adherence to varied school discipline is due to differences in character in each student, (2) Efforts carried out in order to overcome violations of discipline in students is to socialize the rules to students, and enforcement efforts or the imposition of strict sanctions against students those who committed violations of the rules, including through written warnings, bookkeeping violations, and students made a written statement not to repeat violations of the rules, (3) a significant change in behavior towards the behavior of students who often violated after applying orderly school. Keywords: Application, Code of Conduct
TINJAUAN TENTANG PUTUSAN PIDANA BERSYARAT OLEH HAKIM PADA PENGADILAN NEGERI BARRU (STUDI DI PENGADILAN NEGERI KABUPATEN BARRU) .B, UMYATUL UMRAH; TAHIR, HERI; MUIN, FIRMAN
Jurnal Tomalebbi Vol 5, No 2 (2018): Volume V, Nomor 2, Juni 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.111 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana bersyarat di Pengadilan Negeri Barru.(2) Untuk mengetahui pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat di Pengadilan Negeri Barru. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data meliputi: Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Pertimbangan hakim dalam memutuskan pidana bersyarat di Pengadilan Negeri Barru sebagai berikut : pertimbangan dari segi hukum (yuridis) seperti dakwaan jaksa penuntut umum yang berupa dakwaan atau tuduhan yang memuat rumusan tindak pidana terhadap terdakwa, keterangan terdakwa yang berupa apa yang dinyatakan oleh terdakwa sesuai dengan apa yang ia lakukan atau ia ketahui sendiri atau ia alami sendiri, keterangan saksi berupa apa yang saksi nyatakan di depan pengadilan dan dapat menjadi salah satu alat bukti dan pasal-pasal dalam unndang-undang tindak pidana. Pertimbangan dari segi non hukum (non yuridis) berupa pertimbangan yang bersifat sosiologis dan psikologis, serta hakim menelaah terlebih dahulu mengenai adanya unsur-unsur yang memberatkan maupun yang meringankan. (2) Pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat belum terlaksana secara efektif dengan tidak adanya aturan khusus yang mengatur sanksi pengawasan pidana bersyarat baik itu pengawasan secara yuridis maupun pengawasan secara administrasinya serta pelaksanaannya kurang disiplin. Selain itu, pengawasan hanyalah berupa laporan dan pemberitahuan dari jaksa tentang adanya penjatuhan pidana bersyarat. Kata Kunci: Putusan, Pidana Bersyarat, Hakim  ABSTRACT: This study aims (1) to find out the judge's consideration in imposing conditional crimes in the Barru District Court. (2) To find out the supervision of the implementation of a conditional criminal decision at the Barru District Court. This type of research is descriptive and uses a qualitative approach. The types of data used are primary data and secondary data. Data collection techniques include: Observation, Interview and Documentation. Data analysis used is descriptive qualitative. The results of the study show (1) consideration of the judge in deciding conditional crimes in the Barru District Court as follows: legal considerations (juridical) such as the indictment of the public prosecutor in the form of an indictment or charge containing the formulation of a criminal act against the defendant, the defendant's statement in the form of what stated by the defendant in accordance with what he did or knew himself or experienced by himself, witness testimony is in the form of what the witness stated before the court and could be one of the evidence and articles in the criminal act laws. Consideration in terms of non-legal (non-juridical) in the form of sociological and psychological considerations, and the judge examines in advance the existence of aggravating and mitigating elements. (2) Supervision of the implementation of conditional criminal decisions has not been carried out effectively in the absence of specific rules governing sanctions for conditional criminal supervision, both juridical and administrative supervision and lack of discipline. In addition, the supervision is only in the form of reports and notifications from prosecutors regarding the imposition of conditional crimes. Keywords: Decision, Conditional Criminal, Judge
Pengaruh Latihan Leg Press Dan Leg Extension Terhadap Peningkatan Power Tungkai Atlet Karate Sulawesi Selatan Wahyuddin, Wahyuddin; Tahir, Heri; Suyuti, Andi
SPORTIVE: Journal Of Physical Education, Sport and Recreation Vol 2, No 2 (2019): Maret
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.267 KB) | DOI: 10.26858/sportive.v2i2.9507

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (i) bagaimana pengaruh latihan leg press terhadap peningkatan power tungkai atlet karate Sulawesi Selatan, (ii) bagaimana pengaruh latihan leg press terhadap peningkatan power tungkai atlet karate Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di KONI Sulawesi Selatan dengan jumlah sampel penelitian 24 orang. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif. Metode penelitian yang digunakan adalah  Ex Post Facto. Pengambilan sampel dilakukan secara sampling jenuh. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan bantuan Statistial Package for Social Science (SPSS). Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa, setelah melakukan latihan leg press dan leg extention, dari hasil pengukuran untuk melihat power tungkai atlet mengalami peningkatan 11,11. Hasil pretest diperoleh hasil rata-rata 39,42 dan pada postest meningkat menjadi 50,53. Uji hipotesis terhadap data hasil pengukuran power tungkai menunjukkan bahwa Ho ditolak, dengan nilai signifikan < 0,005, yaitu 0,0001 yang berarti bahwa latihan leg press dan leg extention berpengaruh positif terhadap power tungkai atlet karate.
Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Pidana Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Maros H, Rahma; Tahir, Heri; Mustari, Mustari
Phinisi Integration Review Volume 4 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v4i1.19338

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1)upaya pemenuhan hak pendidikan anak pidana di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II  Maros ; (2) mengetahui faktor determinan dalam upaya pemenuhan hak pendidikan anak pidana di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Maros. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dimana jenis penelitian ini dilakukan dengan mengamati subjek dan objek yang akan diteliti berdasarkan fakta-fakta yang ada. Fakta yang ditemukan dideskripsikan secara mendalam. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi, dan dianalisis dengan reduksi, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Pidana sudah  terlaksana namun belum secara maksimal dengan diterapkannya  3 (Tiga) program pendidikan non formal yang dilakukan di LPKA Kelas II Maros yaitu pertama pendidikan  kepribadian yang terdiri dari pendidikan kesadaran beragama, pendidikan kemampuan intelektual, pendidikan kesadaran berbangsa, bernegara., dan pendidikan sadar hukum. kedua pendidikan kemandirian terdiri dari keterampilan untuk mendukung usaha mandiri dan keterampilan sesuai minat. ketiga pendidikan dan pelatihan kesehatan jasmani dan rohani. Untuk pemenuhan pendidikan formal belum berjalan dengan baik. Faktor Determinan dalam  pemenuhan Hak Pendididkan Anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Maros adalah sarana dan prasarana yang belum memadai, kurangnya tenaga pendidik, kurangnya suplai anggaran untuk pendidikan, petugas Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Maros yang masih kurang, blok anak pidana dan blok narapidana dewasa tergabung.
Stigma Masyarakat Terhadap Mantan Narapidana (Studi Kasus Kecamatan Ganra Kabupaten Soppeng) Rahmi, Muthiah; Tahir, Heri; Sakka, Abdul Rahman A.
Phinisi Integration Review Volume 4 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v4i2.22102

Abstract

The study aims to discover: (i) the causes of community stigma on former convicts in Ganra subdistrict in Soppeng district, (ii) the social interaction of the community with former convicts in Ganra subdistrict in Soppeng district, and (ii) public acceptance of former convicts in Ganra subdistrict in Soppeng district. This research is a type of qualitative research by using purposive sampling technique as to obtain the informants. Ten informants were used in this study according to the needs of the researcher by determining the criteria of the informants. Data collection techniques employed observation, interview, and documentation to obtain concrete data relating to the problems of the research. The data validity technique in this study employed source triangulation technique. Based on the results of the study, it shows that there are three findings: (i) the occurrence of stigma by the community on former convicts there are two, namely the attitude of former convicts who tend to be closed and the existence of social stigma in society "that a person has committed a crime once, he will do it again”, (ii) the social interactions built between the community and former convicts are still well established, but a sense of vigilance remains because they have committed criminal acts, and (iii) the former convicts who leave the detention are not easy to return to and mingle in the community even though they are free. They are still considered as socially disabled persons. However, with the acceptance from the family and society, the former convicts can be embraced to become better persons.
Pemenuhan Hak Cuti Menjelang Bebas Bagi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Makassar Rizal, A.; Tahir, Heri; Suyitno, Imam
Phinisi Integration Review Volume 4 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v4i2.21483

Abstract

Pemenuhan Hak Cuti Menjelang Bebas Bagi Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pelaksanaan Pemberian Hak-Hak Narapidana Berkaitan Dengan Hak Cuti Menjelang Bebas Bagi Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Makassar; (2) Frekuensi Pemenuhan Hak Cuti Menjelang Bebas Bagi Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Makassar; (3) Faktor Determinan Dalam Pemenuhan Hak Cuti Menjelang Bebas Bagi Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Makassar. Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Berdasarkan sumbernya, jenis data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui metode wawancara terhadap Staf, Kasi dan Kabid Bimkemas Lapas Klas I Makassar serta dokumentasi dan observasi. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai literatur seperti buku, undang-undang maupun sumber lain yang berkaitan. Pengolahan dan penyajian data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pemberian hak-hak narapidana berkaitan dengan hak cuti menjelang bebas bagi narapidana di lembaga Pemasyarakatan klas I Makassar sudah terlaksana namun untuk pemenuhan hak cuti menjelang bebas belum maksimal. (2) Frekuensi pemenuhan hak cuti menjelang bebas bagi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Makassar menunjukkan tingkat frekuensi yang masih sangat rendah. (3) Faktor determinan dalam pemenuhan hak cuti menjelang bebas bagi narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Makassar ada dua faktor yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukungnya yaitu a. terpenuhinya syarat subtantif dan administratif, b. kolaborasi yang baik antara petugas Lapas dan narapidanya, c. Narapidana harus mematuhi peraturan yang berlaku di dalam Lapas. Faktor penghambat a. Narapidana tidak mendapatkan remisi (sebagai bagian dari syarat subtantif), b. Tidak adanya penjamin bagi narapidana, c. Memiliki catatan buruk dalam buku register F, d. tidak adanya dukungan dari masyarakat.
Adaptasi Penyandang Disabilitas di Lingkungan Masyarakat (Studi Kasus Penyandang Disabilitas Netra Pertuni Kota Makassar) Fadhilah, Arwina; Tahir, Heri; Manda, Darman
Phinisi Integration Review Volume 4 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v4i2.22095

Abstract

The study aims to discover: (i) the socialization process experienced by visual impairments disabilities of Pertuni, (ii) the forms of adaptation visual impairments disabilities in the community, and (iii) the factors which influence the adaptation of visual impairments disabilities in the community. This study employed a qualitative descriptive approach with purposive sampling technique with 9 informants. Data collection techniques employed observation, interview, and documentation. The data analysis technique used three stages, namely data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Based on the results of the study: (i) the visual impairments disabilities in the socialization process are essential attitudes, values, norms, and behaviors that can be applied in their lives to be able to adapt and participate effectively in society, (ii) the form of adaptation of visual impairments disabilities produces conformity which is an effort to adapt to visual impairments disabilities by following the prevailing methods in society, and self-isolation as an alternative at the beginning when visual impairment disabilities are unable to accept their condition (self isolation), and (iii) the factors that influence the adaptation of visual impairments disabilities are the reinforcement factors for the needs of physiology,  sense of security, compassion, the needs for appraisal, and self-actualization. The inhibiting factor is a stigma, where the community still gives a negative stigma to the existence of visual impairments disabilities persons.
Pembinaan Narapidana Penyalahgunaan Narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II A Sungguminasa Salmiah, Salmiah; Tahir, Heri
Phinisi Integration Review Volume 4 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v4i2.22100

Abstract

The study aims to discover: (1) the guidance model of narcotics convicts at Penitentiary of Class II A in Sungguminasa; (2) the implementation of guidance model for fostering narcotics convicts in Penitentiary of Class II A in Sungguminasa; and (3) the determinant factors in guiding the narcotics convicts in Penitentiary of Class II A in Sungguminasa. The study uses qualitative research with a descriptive approach. Based on the source, the types of data used are primary and secondary data. The primary data were obtained through interview with narcotics abuse convicts and the officers of Penitentiary of Class II A in Sungguminasa as well as documentation and observation. While the secondary data were obtained from various literatures such as books, laws, and other related sources. Data process and data presentation were conducted descriptively. The results of the study reveal that: (1) there are two guidance models in Narcotics Penitentiary of Class II A in Sungguminasa, namely the personality development model and independence development model or work hard, (2) the implementation of guidance model at Narcotics Penitentiary of Class II A in Sungguminasa has been conducted such as personality development and independence development, (3) the determinant factors in fostering narcotics convicts at Narcotics Penitentiary of Class II A in Sungguminasa are (a) the supporting factors, namely convicts participation in the process of guidance implementation at Narcotics Penitentiary of Class II A and the officers’ enthusiasm in providing such guidance so all programs can be conducted and (b) the inhibiting factors, namely inadequate and unbalanced facilities and infrastructure between the number of convicts and the number of officers at Narcotics Penitentiary of Class II A in Sungguminasa.