Rina Andriani
Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Mandala Waluya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Formulasi Sediaan Lip Balm Ekstrak Etanol Kulit Buah Pisang Raja (Musa Paradisiaca Sapientum) Sebagai Antioksidan Kristiana Yuliatika; Muhammad Ilyas Yusuf; Bai Athur Ridwan; Rina Andriani
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 2 No. 3 (2023): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v2i3.81

Abstract

Lip balm merupakan produk kosmetik yang sering digunakan saat ini, terutama oleh kaum wanita. Tujuan penggunaan lip balm yaitu untuk melembabkan dan melindungi bibir dari polusi dan sinar matahari yang menyebabkan radikal bebas. Kerusakan diakibatkan pengaruh buruk sinar matahari dapat dikurangi dengan melindungi bagian bibir menggunakan lip balm mengandung antioksidan. Antioksidan adalah suatu senyawa dalam kadar atau jumlah tertentu mampu menghambat atau memperlambat kerusakan akibat proses oksidasi. Sumber antioksidan alami diperoleh dari kulit buah pisang raja dan sudah terbukti bahwa memiliki antioksidan kuat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui formulasi dan evaluasi sediaan lip balm ekstrak etanol kulit pisang raja (Musa paradisiaca Sapientum) dengan variasi konsentrasi sebagai antioksidan. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif dengan metode eksperimental laboratorium dengan konsentrasi ekstrak etanol kulit buah pisang raja 10%, 15%, dan 20% dibuat dalam sediaan lip balm. Dilakukan uji stabilitas sediaan meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji iritasi, uji kelembaban, uji kesukaan (Hedonic Test). Serta pengujian antioksidan menggunakan metode ABTS. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa evaluasi fisik sediaan lip balm berwarna kuning, memiliki aroma khas pengaroma, pH 6, daya sebar 4,9 - 6,6 cm, tidak mengiritasi dan peningkatan kelembaban 15,38%-54,83%. Hasil uji aktivitas antioksidan metode ABTS dengan nilai IC50 dari sediaan lip balm ekstrak etanol kulit buah pisang raja konsentrasi 10% yaitu 27,216 μg/mL, konsentrasi 15% yaitu 24,884 μg/mL, konsentrasi 20% yaitu 24,850 μg/mL.. Diharapkan peneliti selanjutnya membuat sediaan lain agar dapat mengembangkan penggunakan kulit buah pisang raja (Musa paradisiacal Sapientum) yang memiliki aktivitas antioksidan.
Pelatihan Pembuatan Masker Wajah Kaya Manfaat Dari Daun Kelor di Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Mus Ifaya; Dian Rahmaniar Trisnaputri; Rina Andriani; Nur Herlina Nasir; Syawal Abdurrahman
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v4i2.296

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan kegiatan Pelatihan dan pemberian edukasi pemanfaatan daun kelor sebagai kosmetik kepada masyarakat di Desa Puasana Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe selatan. Kegiatan ini  diikuti oleh masyarakat dan kader PKK di Desa Puasana dengan koordinasi dari kepala desa. Kegiatan  pengabdian ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan tentang cara memanen daun kelor yang baik sehingga memperoleh kadar metabolit yang maksimal, memberikan edukasi pembuatan pengolahan daun kelor sehingga dapat dibuat menjadi bahan baku kosmetik dan memberikan edukasi cara pembuatan kosmetik dari daun kelor serta memberikan edukasi cara pengemasan produk kosmetik yang dihasilkan. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah, demonstrasi, metode tanya jawab dan latihan dalam pembuatan masker wajah daun kelor. Pelatihan ini melibatkan mahasiswa yang didampingi oleh tim dosen pendamping dari program studi farmasi dengan peserta. Masyarakat dan  Kader PKK. Hasil dari pelatihan pembuatan masker daun kelor yang dilakukan oleh kader PKK di Desa Puasana adalah  hasil evaluasi terhadap masker daun kelor yang dibuat peserta pelatihan secara umum termasuk kategori baik dengan rata rata keberhasilan 70%, respon dari Kader PKK terhadap pelaksanaan pelatihan pembuatan masker ini sangat baik dilihat dari antusiame warga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
Optimasi dan Karakterisasi Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) Ekstrak Etanol Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) Wa Ode Ida Fitriah; Zakrawan Ananda Putra Pratama; Rina Andriani; Rismayanti Fauziah; Muhammad Isrul
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.397

Abstract

Daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.) mengandung senyawa seperti alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, fenolik dan steroid. Senyawa flavonoid merupakan suatu senyawa yang dapat memberikan efek anti-inflamasi. Senyawa flavonoid memiliki kelarutan dalam air dan oral bioavailabilitas yang rendah dalam kisaran 2-20%. Salah satu satu cara untuk meningkatkan kelarutan adalah dengan membuatnya dalam bentuk sediaan Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS). Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh formula optimum dan mengetahui karakteristik SNEDDS ekstrak etanol daun kirinyuh. Optimasi SNEDDS ektrak etanol daun kirinyuh dilakukan menggunakan software D-Optimal Design Expert Ver. 7.1.5, kemudian formula optimal yang diperoleh dilakukan pengukuran karakteristik waktu emulsifikasi, % transmittan, ukuran partikel dan indeks polidispersitas (IP). Analisis data diperoleh dari analisis statistik ANOVA yang ada pada software D-Optimal Design Expert Ver. 7.1.5. SNEDDS ekstrak etanol daun kirinyuh menggunakan olive oil sebagai fase minyak, tween 80 sebagai surfaktan dan PEG 400 sebagai ko-surfaktan. Hasil optimasi formula SNEDDS ekstrak etanol daun kirinyuh yaitu olive oil 11,1%, tween 80 72,16% dan PEG 400 16,74%. Karakteristik formula optimal SNEDDS ekstrak etanol daun kirinyuh yang diperoleh yaitu waktu emulsifikasi 36±2 detik, % transmittan 97,6±0,41%, ukuran partikel 200 nm dan indeks polidispersitas (IP) 0,38. Berdasarkan karakteristik yang diperoleh pada semua pengamatan, sediaan SNEDDS daun kirinyuh memenuhi karakteristik SNEDDS yang baik dan berpotensi untuk dikembangkan menjadi sediaan obat.
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Granul Antidiabetes Menggunakan Ekstrak Daun Jati (Tectona grandiss Linn F.) Sebagai Zat Aktif Rina Andriani; Rifa'atul Mahmudah; Nuralifah Nuralifah; Sitti Raodah Nurul Jannah; Nurramadhani A. Sida; Nurul Hikmah; Nita Trinovitasari; Wiwin Putri Wulandari
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.410

Abstract

Daun jati (Tectona grandiss Linn F.) merupakan tumbuhan dari keluarga verbenacea yang dibudidayakan di Indonesia. Ekstrak daun jati yang memiliki beberapa senyawa metabolit sekunder antara lain saponin, alkaloid, asam fenolik, steroid, tanin, kuinon, dan flavonoid. Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak daun jati terbukti menurunkan kadar glukosa darah pada tikus. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sediaan granul yang mengandung ekstrak daun jati dan mengetahui sifat fisik granul yang dihasilkan. Granul dibuat menggunakan metode granulasi basah, massa granul yang dihasilkan kemudian dievaluasi dengan beberapa uji seperti: uji organoleptik, uji kecepatan alir, uji sudut diam, uji kerapatan nyata, uji kerapatan mampat, uji kompresibilitas, uji rasio hausner, uji kelembapan dan kadar air, uji ukuran dan distribusi ukuran granul, dan uji kerapuhan. Granul yang dihasilkan memiliki bau khas dan warna kecoklatan yang berasal dari ekstrak serta rasa manis dari sukralosa. Ketiga formula seluruhnya memenuhi syarat kecepatan alir, sudut diam, kerapatan nyata, kerapatan mampat, kompresibilitas, rasio hausner, kelembapan dan kadar air, ukuran dan distribusi ukuran granul, serta kerapuhan. Ekstrak daun jati dapat diformulasikan menjadi sediaan granul dengan hasil paling optimum terdapat terdapat pada formula III dengan nilai uji kecepatan alir 36,1 g/detik, sudut diam 14,74º, kerapatan nyata 0,32 g/mL, nilai kerapatan mampat 0,34 g/mL, nilai indeks kompresibilitas 5,99%, nilai rasio hausner 1,06, nilai kelembapan 3,93%, nilai kadar air 4,11%, nilai distribusi ukuran partikel 13,16 gram pada mesh nomor 40 dengan ukuran granul yaitu 400µm, dan nilai kerapuhan 0,75%.