Sudirman Sudirman
Magister Administrasi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Mataram, Indonesia.

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Evaluasi Kinerja Pengawas Sekolah Dasar Negeri Se Kota Mataram Pada Masa Covid-19 Asiandrayani Asiandrayani; Sudirman Sudirman; Sukardi Sukardi
JPAP (Jurnal Praktisi Administrasi Pendidikan) Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Postgraduate University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpap.v5i1.483

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevalausi kinerja pengawas sekolah dasar Se Kota Mataram pada masa pandemi covid-19. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pengawas sekolah karena pengawas sekolah mempunyai tugas pokok menilai dan pembinaan penyelenggaraan pendidikan pada sejumlah sekolah tertentu baik negeri maupun swasta yang menjadi tanggung jawabnya walaupun pada masa sulit seperti saat ini. Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi dengan metode kuantitatif. Model evaluasi yang digunakan yaitu model evaluasi CIPP meliputi evaluasi konteks (context evaluation), evaluasi masukan (input evaluation), evaluasi proses (process evaluation) dan evaluasi produk/hasil (product evaluation). Sampel berjumlah 94 guru dengan teknik random sampling dari populasi sebesar 994 guru yang tersebar pada 167 sekolah dasar di Kota Mataram. Data penelitian dianalisis dengan teknik deskriptif persentase dan statistik inferensial oneway anova. Hasil penelitian capaian kinerja pengawas pada aspek konteks 89,5%, aspek input 81,2%, aspek proses 86,4%, dan aspek produk 85,9%. Hasil analisis statitik oneway respon sampel berdasarkan aspek jender dan masa kerja di atas 0,05 yang menunjukkan faktor jender dan masa kerja tidak mempengaruhi penilaian terhadap kinerja pengawas. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kinerja pengawas se Kota Mataram menunjukan kinerja sayang sangat baik dengan persentase 85,9%.
Faktor–Faktor Yang Dipertimbangkan Dalam Pengambilan Keputusan Pada Lembaga Pendidikan Tinggi Swasta Universitas Nahdlatul Wathan Sudirman Sudirman; Sudirman Sudirman
JPAP (Jurnal Praktisi Administrasi Pendidikan) Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Postgraduate University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpap.v5i2.491

Abstract

Dunia pendidikan merupakan pendukung dari perkembangan zaman saat ini, dimana dengan adanya lembaga pendidikan, semua bidang dapat dipelajari. Ada dua jenis pendidikan yaitu formal dan informal, yang antara keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan atau menyampaikan ilmu pengetahuan untuk bekal anak – anak bangsa. Proses pendidikan perguruan tinggi akan terjadi jika terdapat interaksi dari 2 komponen utamanya yaitu dosen dan mahasiswa. Antara dosen dan mahasiswa akan terjadi korelasi dan kolaborasi dalam mencapai visi dan misi perguruan tinggi tersebut. Manusia sebagai mahluk individu dan juga mahluk sosial senantiasa dihadapkan kepada berbagai persoalan dan masalah yang dijumpai hamper disetiap sisi kehidupannya. Semua bentuk persoalan dan masalah tersebut menuntut adanya pengambilan keputusan yang tepat dari sejumlah alternatif pemecahan agar semua yang direncanakan dapat tercapai secara optimal. Begitu pula halnya posisi dan kedudukan seseorang dalam organisasi maupun lembaga pendidikan, terkait dengan tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan, sering pula dihadapkan berbagai permasalahan – pemasalahan dan keputusan – keputusan yang harus diambil secara tetap agar roda organisasi atau lembaga pendidikan beserta administrasinya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Pengambilan keputusan adalah inti dari kehidupan organisasi, termasuk organisasi penyelenggaraan pendidikan.
Peran Asesmen Kebutuhan Dan Perencanaan Pendidikan Dalam Pengembangan Lembaga Pendidikan Khusus (ABK) Dian Eka Susanti; Sudirman Sudirman; Fahruddin Fahruddin
JPAP (Jurnal Praktisi Administrasi Pendidikan) Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Postgraduate University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpap.v5i2.492

Abstract

Salah satu karakteristik dalam penyelenggaraan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah berorientasi kepada kebutuhan anak. Layanan pendidikan lebih ditekankan kepada layanan individual Dalam upaya memahami kebutuhan ABK, seorang guru selalu membutuhkan data yang akurat berkenaan dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi setiap anak didiknya. Untuk dapat menggali data dan informasi tentang kebutuhan dan masalah yang dihadapi ABK, guru dapat melakukannya melalui kegiatan yang disebut dengan asesmen. Asesmen dapat dipandang sebagai upaya yang sistematis untuk mengetahui kemampuan, kesulitan, dan kebutuhan ABK pada bidang tertentu. Asesmen kebutuhan dan perencanaan sangat diperlukan dalam upaya pengembangan sekolah guna menjaga eksistensi sekolah dalam konteks persaingan dengan sekolah-sekolah lain dan upaya peningkatan mutu sekolah itu sendiri. Kebutuhan dan tuntutan akan asesmen kebutuhan dan perencanaan semakin dirasakan manakala satuan pendidikan sedang berada dalam masalah dan pengelola sekolah ingin melakukan revitalisasi sekolahnya.Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang dilaksanakan. Melalui perencanaan dapat dijelaskan tujuan yang akan dicapai, ruang lingkup pekerjaan yang akan dijalankan, orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan itu, berbagai sumber daya yang diperlukan, serta langkah-langkah dan metode kerja yang dipilih berdasarkan urgensi dan prioritasnya.
Pelaksanaan Supervisi Akademik Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Fauzi Fauzi; Sudirman Sudirman; Fahruddin Fahruddin
JPAP (Jurnal Praktisi Administrasi Pendidikan) Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Postgraduate University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpap.v6i1.495

Abstract

Keberadaan kepala sekolah dalam lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan dan memimpin lembaga pendidikan, karena kepala sekolah merupakan salah satu kunci keberhasilan lembaga pendidikan yang berkualitas. Penelitian ini mengungkap Implementasi Supervisi Akademik Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMPN 1 Praya Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi partisipatif, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan dependabilitas dan konfirmasi dilakukan oleh supervisor sebagai auditor dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pelaksanaan supervisi akademik berbasis TIK di SMPN 1 Praya Barat Daya disusun pada awal tahun ajaran baru dengan melibatkan wakil kepala sekolah di bidang kurikulum. Pelaksanaan supervisi akademik berbasis TIK meliputi kunjungan kelas, online, observasi, kunjungan antar kelas, teknik individu dilanjutkan dengan pertemuan dengan guru, lokakarya studi kelompok guru mata pelajaran sejenis (MGMP), penataran, diskusi.
Implementasi Manajemen Pendidikan Karakter di SD Negeri Teratak Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah Nurhedianto Nurhedianto; Sudirman Sudirman; Fahruddin Fahruddin
JPAP (Jurnal Praktisi Administrasi Pendidikan) Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Postgraduate University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpap.v6i1.496

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pendidikan karakter di SDN Teratak. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, data diambil menggunakan teknik triangulasi data yang bersumber dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dan temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa konsep pendidikan karakter di SDN Teratak berupa nilai moral universal yang bersumber dari nilai-nilai agama (religius). Adapun  implementasi manajemen pendidikan karakter di SDN Teratak tersebut meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. 1) Tahap perencanaan; meliputi a) Penyiapan nilai-nilai karakter yang akan di implementasikan. Penentuan nilai karakter sekolah tidak terlepas dari konsep lima nilai yang tercantum dalam gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yakni nilai religius, nilai integritas, nilai nasionalis, nilai mandiri, dan nilai gotong royong, b) Sosialisasi kebijakan. Dalam sosialisasi ini sekolah melakukan sosialisasi terhadap internal sekolah dan eksternal sekolah. c) Penyiapan pendidik dan tenaga pendidik. 2) Tahap pelaksanaan; meliputi a) Sistem perekrutan pendidik dimaksudkan untuk menjamin mutu pendidikan SDN Teratak melalui pendidiknya. b) Pengembangan kurikulum dalam hal ini meliputi silabus pembelajaran, RPP dan pemilihan bahan ajar. c) Pengembangan program melalui program ekstrakurikuler dan bina prestasi d) Melakukan kerjasama dengan orang tua wali murid dan penyediaan sarana dan prasarana.3) Tahap Evaluasi; meliputi evaluasi kelas, evaluasi program, evaluasi guru dan evaluasi sarana dan prasarana.
Pelatihan Kepemimpinan Administrator di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi NTB Ulpah Ulpah; Sudirman Sudirman; Asrin Asrin; Fahruddin Fahruddin; Mansur Hakim
JPAP (Jurnal Praktisi Administrasi Pendidikan) Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Postgraduate University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpap.v6i2.503

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengelolaan Pelatihan Kepemimpinan Administrator di BPSDM Daerah Provinsi NTB. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus. Sumber data pada penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Pengumpulan data menggunakan teknik Observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data melalui pengumpulan data, kondensasi data, penampilan data dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji credibility, Transferability, Dependability, and confirmability. Hasil penelitian, pertama; Proses perencanaan Pelatihan Kepemimpinan Administrator di BPSDMD Provinsi NTB meliputi; analisis kebutuhan pelatihan, kepesertaan, tenaga pelatihan, fasilitas dan pendanaan. Kedua; Model Pelaksanaan PKA ada dua yaitu on campus dan Off campus. Kegiatan on campus merupakan proses menyampaikan materi pembelajaran oleh Widyaiswara dengan empat agenda kegiatan. Agenda ke-4: Aktualisasi Kepemimpinan merupakan Kegiatan off campus dengan dua jenis kegiatan, yaitu Studi Lapangan Kinerja Organisasi dan Aksi Perubahan Kinerja Organisasi. Ketiga; (1) Evaluasi akhir peserta. (2) Evaluasi widyaiswara (3) Kepuasan peserta terhadap aspek edukatif (4) Kepuasan peserta pelatihan terhadap aspek fasilitas kelas (5) Kepuasan peserta pada aspek hasil belajar.
Pelaksanaan Pengawasan Akademik Oleh Pengawas Sekolah Dasar Di Kabupaten Lombok Barat Masban Masban; Sudirman Sudirman; Fahruddin Fahruddin
JPAP (Jurnal Praktisi Administrasi Pendidikan) Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Postgraduate University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpap.v7i1.505

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Pengawasan Akademik oleh pengawas Sekolah Dasar di Kabupten Lombok Barat. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, data diambil menggunakan teknik triangulasi data yang bersumber dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan langkah-tangkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan venfikasi data. Untuk menguji Keabsahan data dilakukan uji kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan kompirmabilitas. Hasil dan temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa Pelaksanaan Pengawasan Akademik oleh pengawas Sekolah Dasar di Kabupten Lombok Barat dengan tiga tahap yaitu: 1) perencanaan; Meliputi penyusunan program dan penyiapan instrumen. 2) Pelaksanaan supervisi; Dalam pelaksanaan supervisi akademik agar dapat berjalan dengan baik dan lancar harus: a) menyusun jadwal pelaksanaan, b) melakukan koordinasi kesepakatan dengan guru, c) melaksanakan supervisi sesuai prosedur, prinsip-prinsip supervisi, pendekatan, teknik dan jadwal, d) menganalaisis hasil supervisi dan e) menyusun laporan. 3) Evaluasi; kegiatan yang dilakukan pengawas dalam rangka penilaian terhadap kemajuan yang dimiliki guru dan untuk menilai kinerja guru atau menilai keberhasilan guru dalam mengajar Sedangkan kendala pelaksanaan kegiatan supervisi Akademik. a) Jumlah pengawas yang tidak sebanding dengan sekolah dan guru binaannya. b) Kurangnya kesiapan guru untuk disupervisi. c) Kurangnya Intensitas supervisi kelas. d) Proses pembelajaran belum sesuai dengan RPP yang dibuat.
Pelaksanaan Supervisi Akademik Oleh Kepala Sekolah di SMP Negeri 2 Kuripan Kabupaten Lombok Barat Nahar Nahar; Joni Rokhmat; Sudirman Sudirman; Asrin Asrin; Muhammad Makki
JPAP (Jurnal Praktisi Administrasi Pendidikan) Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Postgraduate University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpap.v7i2.513

Abstract

Supervisi merupakan kegiatan untuk memberikan bantuan kepada guru mengembangkan kemampuan dan keterampilannya dalam mengelola pembelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran. Fokus penelitian ini adalah pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah di SMP Negeri 2 Kuripan Kabupaten Lombok Barat. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan perencanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah di SMP Negeri 2 Kuripan Kabupaten Lombok Barat, (2) mendeskripsikan pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah di SMP Negeri 2 Kuripan Kabupaten Lombok Barat, dan (3) mendeskripsikan tindak lanjut supervisi akademik oleh kepala sekolah di SMP Negeri 2 Kuripan Kabupaten lombok Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Subyek penelitian adalah kepala sekolah dan guru-guru di SMP Negeri 2 Kuripan. Teknik supervisi yang digunakan adalah teknik individual dan teknik kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kepala sekolah memiliki perencanaan supervisi yang baik yaitu melaksanakan rapat persiapan, membentuk tim, menyusun rencana program supervisi, dan menyusun jadwal supervisi, (2) kepala sekolah melaksanakan supervisi akademik dengan langkah-langkah pra observasi, observasi, dan pasca observasi atau pertemuan balikan, (3) kepala sekolah melakukan tindak lanjut supervisi akademik memberikan penguatan dan penghargaan kepada guru-guru yang memenuhi standar, memberikan teguran, saran kepada guru-guru yang belum memenuhi standar, dan memberikan kesempatan guru-guru untuk mengikuti pendidikan dan latihan lebih lanjut.
Manajemen Pelaksanaan Program Dana Bantuan Operasional Sekolah Dwi Murni; Sudirman Sudirman; Untung Waluyo; Asrin Asrin; Fahruddin Fahruddin
JPAP (Jurnal Praktisi Administrasi Pendidikan) Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Postgraduate University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpap.v7i2.514

Abstract

Pendanaan pendidikan yang terkenal dengan program dana BOS, menuntut sekolah agar dapat membuat rencana, melaksanakan, mengevaluasi dan mempertanggungjawabkan pengendalian anggaran pendidikan secara jelas kepada pemerintah dan masyarakat. Sekolah harus membuat prioritas skala keperluan sekolah yang terpenting dan berdampak langsung kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar berdasarkan petunjuk teknis (juknis) yang ditetapkan pemerintah. Kepala sekolah berperan sebagai penanggung jawab pemanfaatan dana BOS di sekolah mempunyai tugas yang besar untuk mengelola distribusi pendanaan untuk operasional sekolah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Prosedur analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Pemeriksaan keabsahan data dengan uji kredibility, transferability, defendability dan konfirmability. Hasil penelitian menemukan bahwa Proses pelaksanaan dilakukan dengan pembelanjaan sesuai perencanaan dan membuat pembukuan keuangan. Kesimpulannya adalah manajemen dana Bantuan Operasional Sekolah dilakukan dengan mengikuti Permendikbud RI Nomor 6 tahun 2021 akan tetapi dalam manajemen perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pelaporan belum optimal karena masih menemui berbagai kendala. Rekomendasi dari penelitian ini ke depan dapat berguna bagi sekolah, peneliti dan masyarakat umum.
Pengorganisasian Anggaran Dalam Pengelolaan Dana Operasional Sekolah Pendampingan Di SMKN 2 Kuripan Lombok Barat Suwardi Suwardi; Sudirman Sudirman; Fahruddin Fahruddin; Asrin Asrin; Muhammad Makki
JPAP (Jurnal Praktisi Administrasi Pendidikan) Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Postgraduate University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpap.v7i2.515

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengorganisasian anggaran dalam pengelolaan dana operasional Sekolah di SMKN 2 Kuripan Lombok Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan deskriptif metode. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui analisis dokumen, observasi dan wawancara. Hasil penelitian menemukan bahwa pengorganisasian anggaran dalam pengelolaan dana operasional sekolah pendampingan di SMKN 2 Kuripan dilakukan dengan membentuk tim manajemen yang terdiri dari unsur guru, unsur Tata Usaha dan komite sekolah. Pembentukannya melalui mekanisme yang ada yaitu rapat. Dalam proses ini kepala sekolah menetapkan tim yang sudah ada dan sama dengan tahun sebelumnya. Disamping bendahara dana BOS ada juga bendahara barang yang bertugas mencatat barang modal dan barang jasa yang dilaporkan ke Dinas dan Operator Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) yang membantu bendahara dalam proses pembuatan laporan online maupun offline. Ada beberapa kendala Timbul kecemburuan di antara personil yang yang tidak dipilih menjadi keanggotaan tim, Kurang mahir sumber daya manusia dalam mengoperasikan komputer dan aplikasi Microsoft Office dan tidak ada honor untuk bendahara dana BOS