Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Persepsi Masyarakat Empat Lawang Terhadap Tradisi “Beniat dan Benazar” pada Makam Puyang Serunting Sakti Fitria Anggia Permata Sari; Eni Murdiati; Muhammad Randicha Hamandia
Pubmedia Social Sciences and Humanities Vol. 1 No. 4 (2024): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pssh.v1i4.209

Abstract

Penelitian ini berjudul “Persepsi Masyarakat Empat Lawang Terhadap Tradisi Beniat dan Benazar Pada Makam Puyang Serunting Sakti”. Tradisi Beniat yang dilakukan oleh masyarakat Empat Lawang sebagai wujud tanda Terima kasih dan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rezeki dan nikmat yang berlimpah. Tujuan penelitian ini yaitu Untuk mengetahui prosesi tradisi Beniat di Empat Lawang. Untuk mengetahui persepsi masyarakat muslim terhadap tradisi Beniat dan Nazar di Empat Lawang. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen kantor Desa di beberapa Desa di Kabupaten Empat Lawang kecamatan muara Pinang ( Desa Tanjung Kurung, Desa Talang Baru, Desa Niur) informan Pada tokoh adat, tokoh agama, Sarjana, dan Pelajar dan masyarakat Umum, Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumen, foto, rekaman, gambar. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: reduksi data, model data, dan penarikan atau kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa prosesi tradisi Beniat melalui beberapa tahap pertama Tahap persiapan, kedua Tahap pelaksanaan, dan ketiga tahap setelah Selesai. Adapun persepsi masyarakat Empat Lawang terhadap tradisi Beniat terdapat perbedaan dua kelompok masyarakat. Kelompok pertama berjumlah 6 orang yang menyatakan bahwa tradisi Beniat dilaksanakan karena kebiasaan turun-temurun dari leluhur serta menyatakan bahwa Benazar adalah pilihan bagi sebagian masyarakat selain tradisi Beniat. Kelompok kedua berjumlah 4 orang menyatakan bahwa tradisi Beniat adalah musyrik karena mempercayai selain Allah SWT dan mereka beranggapan bahwa lebih baik melaksanakan nazar karena sudah jelaskan di dalam Al-qur’an.