Bana G. Kartasasmita
Universitas Pasundan Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CORE Puji Nurfauziah; Bana G. Kartasasmita
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v1i2.49433

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah perbedaan peningkatan kemampuan koneksi matematis dan self-efficacy siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model CORE dan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pembelajaran konvensional. Desain penelitian ini adalah pretes and postes control group design. Kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model CORE dan kelas kontrol memperoleh pembelajaran konvensional. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan koneksi matematis, skala self-efficacy, dan lembar observasi. Populasi penelitian ini adalah siswa MTs. Assa’idiyyah Cipanas-Cianjur dengan sampel penelitian siswa kelas VII MTs. Assa’idiyyah Cipanas-Cianjur Propinsi Jawa Barat. Analisis data dilakukan secara kuantitatif, yaitu terhadap data pretes dan postes kemampuan koneksi matematis dan self-efficacy, sedangkan untuk mengetahui perbedaan peningkatan antara  kedua kelompok sampel menggunakan uji perbedaan rerata. Untuk mengetahui hubungan antara kemampuan koneksi matematis siswa dan self-efficacy menggunakan uji korelasi Pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model CORE lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, dengan kualifikasi peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model CORE tergolong ke dalam kualifikasi sedang. Hasil skala self-efficacy menunjukkan bahwa self-efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model CORE lebih baik daripada self-efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, dengan kualifikasi peningkatan self-efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model CORE tergolong ke dalam kualifikasi sedang. Untuk hubungan  antara kemampuan koneksi matematis dan self-efficacy  terdapat korelasi antara kemampuan koneksi matematis siswa dan self-efficacy yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model CORE. Abstract: The effect this research is subject to be study distinctive mathematical connection ability step-up and self efficacy  student that get learning by use of model CORE and student that get learning with conventional learning. This observational design is pretest and postest control is design's group.  Experiment class get learning by use of model CORE  and conventional learning gaining control class. To get observational result data utilized by instrument as essays mathematical connection ability, scale self efficacy , and observation sheet. This observational population is MTs's student. Assa’ idiyyah Cipanas Cianjur with students observational sample braze VII MTs. Assa’ idiyyah Cipanas Cianjur West Java Province. Analysis is data was done by ala quantitative, which is to pretest's data and postest is mathematical connection ability and self efficacy, meanwhile to know the difference step-up among group second sample utilizes to test distinctive average. To know relationship among mathematical connection ability student and self efficacy utilizing correlation quiz Pearson product moment. Result observationaling to point out that mathematical connection ability step-up student which get learning by use of model CORE better than student that get conventional learning, with qualification mathematical connection ability step-up student which get learning with model CORE comes under into qualification be.  Scale result self efficacy  point out that self efficacy  student that get learning by use of model CORE better than self efficacy  student that get conventional learning, with qualification step-up self efficacy student that get learning with model CORE comes under into qualification be. For relationship among mathematical connection ability and self efficacy available correlation among mathematical connection ability student and self efficacy one that get learning by using model CORE.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DISERTAI TUGAS BENTUK SUPERITEM Tedi Ruhyadi; Bana G. Kartasasmita; Elah Nurlaelah
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v1i2.49428

Abstract

Abstrak: Penelitian ini menelaah perbandingan, antara kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis siswa, pada pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai tugas bentuk superitem (SSI) dengan pembelajaran biasa (konvensional). Kuasi eksperimen, dengan desain kelompok kontrol non ekuivalen, melibatkan 80 siswa pada salah satu Sekolah Menengah Pertama di Subang. Analisis stattistik yang dilakukan menggunakan uji-t pihak kanan dan gain ternormalisasi. Hasil peneltian, menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis siswa pada kelas SSI, lebih baik dibanding kelas konvensional. Ditinjau dari hasil analisis gain ternormalisasi, peningkatan  kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis siswa kelas SSI lebih baik dibanding kelas konvensional. Abstract: This research analyze comparison between ability of students mathematical concept understanding and cennection, at study of STAD co-operative learning accompanied by superitem form duty (SSI) with ordinary study ( conventional). Quasi experiment non-equivalent control group design consisted of 80 students from high school in West Java. The data were analyzed using t-test ( ). The result showed that students mathematical concept understanding and cenection in the STAD co-operative learning accompanied by superitem form duty (SSI) were better than the conventional learning-class.
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA Neneng Tita Rosita; Bana G. Kartasasmita; Jarnawi Afgani Dahlan
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v1i2.49443

Abstract

Abstrak Penelitian ini mengkaji  pembelajaran matematika dengan pendekatan open-ended dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Desain penelitian ini adalah quasi eksperiment non-equivalent control group, yang melibatkan 70 siswa di salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Bandung. Instrumen penelitian digunakan tes kemampuan berpikir kreatif matematis dan non tes angket skala sikap serta lembar observasi siswa. Analisis statistik yang dilakukan menggunakan uji rerata dengan statistik parametrik. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Siswa bersikap positif terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Abstract This study aims to analysis mathematics use open-ended approach to increase students creative thinking in mathematics. The sample in this quasi experiment non-equivalent control group design consisted of 70 students from a middle school in Bandung.  Instrumens that use in this research were mathematical creative thinking test, attitude questionnaire and observation sheet. The data were analyzed using  compare mean test. The results showed an increase in the experiment-class better than the control-class on mathematical creative thinking. And student showed positif attitude towards open-ended approach.