Hawalina Hawalina
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERTUMBUHAN STEK BERTINGKAT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) ASAL KULTUR JARINGAN PADA BERBAGAI MEDIA TANAM Astri Juwita Putri; Maemunah Maemunah; Zainuddin Basri; Hawalina Hawalina
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 8 No 4 (2020): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah naga atau dragon fruit merupakan salah satu tanaman jenis kaktus yang dapat dibudidayakan di Indonesia. Penyediaan bibit yang berasal dari kultur jaringan merupakan alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk penyediaan bibit secara konvensional dan sehat. Penelitian ini bertujuan memperoleh media tanam yang lebih baik untuk pertumbuhan stek bertingkat bibit buah naga merah asal kultur jaringan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2019, bertempat di Biromaru Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan satu Faktor yaitu media tanam. 1) Tanah (Kontrol), 2) Tanah + Pupuk Kandang (1:1), 3) Tanah + Serbuk gergaji (1:2), 4) Tanah + Pupuk kandang + Serbuk gergaji (1:1:2), dan 5) Tanah + Pupuk majemuk NPK (1:1). Pengelompokkan dilakukan berdasarkan berat stek tanaman. Hasil penelitian menunjukkan media tanam terhadap pertumbuhan stek buah naga merah asal kultur jaringan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan stek bertingkat buah naga merah asal kultur jaringan. Terdapat kecenderungan perlakuan media tanam tanah + pupuk kandang yang memberikan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan media tanaman lainnya.
PERTUMBUHAN STEK BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) PADA BERBAGAI MEDIA TANAM Putu Radika Dewi; Maemunah Maemunah; Hawalina Hawalina; Zainuddin Basri
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 9 No 5 (2021): Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah naga merupakan jenis tanaman kaktus yang toleran tumbuh pada kondisi kering dengan intensitas penyinaran matahari yang tinggi sehingga cocok dibudidayakan di daerah kering seperti Kota Palu. Budidaya tanaman buah naga diawali dengan penyediaan bibit, dan untuk itu dibutuhkan media tanaman yang baik guna mendapatkan pertumbuhan bibit buah naga yang baik pula. Penelitian telah dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan media tanam yang baik bagi pertumbuhan stek buah naga merah. Penelitian ini didesain sesuai Rancangan Acak Kelompok dengan empat perlakuan, yaitu tanah (P0), tanah + pupuk kandang sapi (P1), tanah + serbuk gergaji (P3), dan tanah + pupuk kandang sapi + serbuk gergaji (P3). Setiap perlakuan diulang empat kali dan tiap unit percobaan menggunakan sembilan stek sehingga total terdapat 144 stek tanaman. Variabel yang diamati mencakup jumlah, panjang dan diameter tunas; serta volume, berat basah dan berat kering akar. Hasil penelitian menunjukkan media tanah memberikan hasil yang baik bagi pertumbuhan tunas; dan media tanam campuran tanah, pupuk kandang sapi dan serbuk gergaji cenderung memberikan hasil yang lebih baik bagi pertumbuhan akar stek buah naga merah.
Pengujian Kualitas Benih Kedelai pada Pemberian Inokulasi Rhizobium Sp dengan Berbagai Tingkat Ketersediaan Air Yusran Yusran; Hawalina Hawalina; Hastuti Hastuti; N. Humaerah; Bunga Elim Somba; I. K. Utami. I
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 29 No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v29i1.1216

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengkaji pengaruh inokulasi Rhizobium Sp. pada kedelai dalam berbagai kondisi ketersediaan air terhadap kualitas benih yang dihasilkan, telah dilaksanakan di Green house Laboratorium Teknologi Benih Faperta Untad pada bulan April sampai November 2021 dengan percobaan pot menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Faktor pertama adalah pemberian inokulasi Rhizobium sp. yang terdiri atas 2 macam yaitu: Inokulum Rhizobium 10 g/kg benih, Inokulum Rhizobium 15 g/kg benih, Faktor kedua adalah tingkat ketersediaan air yang meliputi: ketersediaan air 100% (kapasitas lapangan), ketersediaan air 80%, ketersediaan air 60%, ketersediaan air 40%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian inokulasi Rhizobium sp 15 g/kg benih meningkatkan pertumbuhan dan hasil kedelai. Hal tersebut berdampak pada pertumbuhan kedelai mampu meningkatkan secara signifikan jumlah bintil akar, berat kering bintil akar, tinggi tanaman, diameter batang, kehijauan daun dan berat 100 biji. Ketersediaan air 100% juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah bintil akar, berat kering bintil akar, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang produktif, kehijauan daun, jumlah biji per tanaman, berat biji per tanaman, berat 100 biji, dan proporsi ukuran biji. Terdapat interaksi antara pemberian inokulasi Rhizobium sp dan tingkat ketersediaan air terhadap tinggi tanaman dan berat 100 biji.