Hortikultura sebagai salah satu subsektor pertanian, menempati urutan kedua setelah tanaman pangan dalam struktur pembentukan PDB sektor pertanian. Subsektor hortikultura memperlihatkan kecenderungan yang terus meningkat terhadap pembentukan PDB terutama produksi sayuran. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Responden penelitian ini adalah petani bawang merah yang berada di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala. Jumlah sampel 38 dari jumlah populasi sebesar 62. Rata-rata luas lahan yang dimiliki yaitu sebesar 0,4 Ha. Rata- rata penerimaan usahatani bawang merah sebesar Rp. 16.800.000 dari rata-rata produksi bawang merah sebesar 420 Kg dengan harga Rp. 40.000/Kg. Rata-rata total biaya yang dikeluarlan sebesar Rp.9.492.553., dengan rata-rata pendapatan usahatani bawang merah sebesar Rp.7.307.447., Sedangkan rata-rata nilai ratio usahatani bawang merah sebesar 1,76 atau lebih besar dari 1 yang berarti bahwa setiap satu rupiah yang dikeluarkan oleh petani bawang merah dapat menghasilkan pendapatan sebesar 1.76 rupiah.