Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PRARANCANGAN PABRIK SORBITOL DARI TEPUNG TAPIOKA KAPASITAS 18.500 TON/TAHUN Ayu Salsabilla Ning Tyas; Nur Aisyah; Nurjannah; Fitrah Jaya
Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 3 (2024): Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi
Publisher : Komunitas Menulis dan Meneliti (Kolibi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/scientica.v2i3.1055

Abstract

Proses pembuatan Sorbitol dilakukan dengan proses hidrogenasi katalitik. Bahan baku tepung tapioka diumpankan kedalam reaktor liquifikasi dengan suhu operasi 950C dan tekanan 1 atm. Produk yang dihasilkan berupa slurry glukosa kemudian dimurnikan di evaporator. Pabrik Sorbitol ini dirancang dengan kapasitas 18.500 ton/tahun, menggunakan bahan baku Tepung Tapioka sebesar 2588,9 kg/jam. Pabrik direncanakan beroperasi secara kontinyu selama 330 hari dalam satuan tahun. Utiltas yang diperlukan teridiri dari air 7899,8 kg/jam, daya listrik 144 Kw/jam di supplay dari PLN dengan cadangan generator, bahan bakar 823,1 liter/jam. Pabrik direncanakan akan didirikan di daerah Kabupaten Pati, Jawa Tengah karena merupakan kawasan industri strategis dengan luas tanah yang diperlukan 11.7 m2 dan jumlah tenaga kerja yang diserap sebanyak 150 0rang. Bentuk badan usaha yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT) dan bentuk organisasinya adalah organisasi garis yang dipimpin oleh direktur utama. Modal tetap (fixed capital) yang diperlukan Rp 645 miliar dan modal kerja (working capital) sebanyak Rp 243 miliar. Biaya produksi (manufacturing cost) Rp 714 miliar dan biaya pengeluaran umum (general expenses) Rp 172 miliar. Keuntungan sebelum pajak Rp 353 miliar dan sesudah pajak Rp 265 miliar. Pabrik ini tergolong beresiko rendah dengan Return Of Investment (ROI) sebelum pajak 55 % dan sesudah pajak 41 %. Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,43 tahun dan sesudah pajak 1,78 tahun. Discounted Cash Flow (DFC) 59 %, Break Event Point (BEP) 42,02 % dan Shut Down Point (SDP) 20 %. Berdasarkan evaluasi ekonomi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pabrik pembuatan Sorbitol dari tepung tapioka ini layak untuk didirikan.
Pemanfaatan Aktivator Sari Buah Lontar (Borassus flabellifer L) untuk Produksi Pupuk Organik Padat Nurjannah; La Ifa; Thahirah Arief; Annisa Fadilla; Nurul Azifah Fauziah Ashar
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 9 No. 1 (2024): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jcpe.v9i1.653

Abstract

Siwalan atau dikenal juga dengan nama Lontar (Borassus flabellifer Linn) merupakan salah satu jenis palem yang serbaguna. Untuk meningkatkan kepraktisan pemanfaatan nira, peneliti harus fokus pada pengembangan teknologi pengolahan nira. Hal ini akan memungkinkan transformasi bahan tambahan ini menjadi produk pupuk yang bernilai ekonomis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan nilai kandungan unsur hara makro (N, P, K, C dan pH) pada pupuk organik padat dengan menggunakan aktivator sari lontar dan Effective Microorganisme 4 (EM4). Penelitian ini dimulai dengan pembuatan pupuk organik melalui proses fermentasi limbah organik pada berbagai variasi volume sari lontar dan EM4. Hasil fermentasi kemudian dikeringkan dan dihaluskan. Selanjutnya dilakukan uji kandungan unsur hara makro (N, P, K, C dan pH). Hasil uji kandungan kandungan N, P dan K terhadap pupuk organik padat yang menggunakan aktivator sari lontar dan EM4 dilihat dari nilai yang mendekati persyaratan teknis minimal pupuk organik (Peraturan Mentan, No.70/Permentan/SR.140/10/2011) adalah EM4 dengan jumlah 100 ml sebesar 3,89%. Sedangkan kandungan C dan pH dalam pupuk organik padat yang menggunakan aktivator sari lontar dan EM4 telah memenuhi persyaratan teknis minimal pupuk organik.
Pembuatan Pupuk Organik Padat Dengan Cara Aerob Nurjannah; Lukmanul Afdatullah; Dwi Nurhudaeni Abdullah; Fitra Jaya; La Ifa
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 4 No. 2 (2019): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jcpe.v4i2.849

Abstract

Sabut kelapa merupakan salah satu limbah organik yang dapat diolah menjadi pupuk organic karena mengandung sumber hara makro yang dibutuhkan tanaman. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh komposisi terbaik dari campuran limbah organik (sabut kelapa, kulit kopi dan kotoran ayam) terhadap pupuk padat yang sesuai SNI. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap. Tahap pertama dilakukan preparasi limbah organic (sabut kelapa, kulit kopi dan kotoran ayam) yaitu dengan memperkecil ukurannya. Tahap kedua dilakukan pengujian unsur C, N, P dan K dari campuran limbah organik dengan variasi bakteri EM-4 (100, 200 dan 300 mL). Tahap ketiga dilakukan pengujian dengan variasi campuran limbah organik dengan penambahan bakteri EM-4 terbaik. Tahap keempat dilakukan pengukuran pH dan temperatur tiap hari selama sebulan pada tahap kedua dan ketiga. Dari hasil penelitian didapatkan penambahan bakteri EM-4 terbaik yaitu 100 mL. Kandungan unsur karbon masing-masing sampel A, B, C, D dan E yaitu 17,559%, 13,611%, 13,182%, 12,970% dan 15,821%. Kandungan unsur nitrogen masing-masing yaitu 5,112%, 2,601%, 2,198%, 3,459% dan 4,409%. Kandungan unsur posfor masing-masing yaitu 4,279%, 2,227%, 2,648%, 3,068% dan 3,205%. Kandungan unsur kalium masing-masing yaitu 6,798%, 3,231%, 3,410%, 3,490% dan 5,257%. Dapat disimpulkan kandungan C, N, P dan K yang telah memenuhi SNI pupuk padat yaitu terdapat pada sampel A dengan campuran limbah organik sabut kelapa, kulit kopi, kotoran ayam dan bakteri EM-4.
Pemanfaatan Lignin Dari Limbah Kulit Buah Coklat Sebagai Adsorben Logam (Cu) Dengan Penambahan CaCO3 Deritawati; Waliyadin; Rismawati Rasyid; Nurjannah
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 2 No. 2 (2017): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jcpe.v2i2.889

Abstract

Logam Cu dalam konsentrasi tertentu dapat memberikan efek toksik yang berbahaya bagi kehidupan manusia dan lingkungan di sekitarnya. Salah satu cara sederhana dan ekonomis yang dapat dilakukan untuk menyerap logam Cu dengan cara adsorpsi dengan menggunakan bahan berpori. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Waktu dan pH optimum pada proses penyerapan Cu oleh lignin. Sampel kulit Cacao didapatkan di Mamuju Sulawesi Barat, sampel diprepasi terlebih dahulu kemudian diektraksi dengan Benzen:Ethanol. Setelah itu lignin diisolasi menggunakan NaOH, kemudian diendapkan menggunakan H2SO4 sehingga didapatkan sampel lignin murni. Lignin yang telah dikeringkan dikontakkan dengan larutan Cu pada Variabel pH dan Waktu. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pH dan waktu kontak berpengaruh terhadap banyaknya konsentrasi Cu yang diadsorsi oleh lignin. Semakin banyak waktu yang dikontakkan antara larutan Cu dan lignin maka semakin banyak pula Cu yang diadsorpsi oleh lignin. Sedangkan pH basa akan menyebabkan berkurangnya daya kerja adsorben dari lignin, dan lebih baik pada pH Asam. Penelitian dapat disimpulkan bahwa pH optimum pada proses penyerapan logam Cu oleh lignin ialah pada pH larutan 6. Waktu kontak optimum pada proses penyerapan logam Cu oleh lignin ialah pada waktu 40 Menit.
Desain Dan Komisioning Tangki Portable Biogas Afif Muntashir Anwar; Zarina Bte Lajainu; Fitra Jaya; Nurjannah
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 2 No. 2 (2017): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jcpe.v2i2.893

Abstract

Saat ini masyarakat Indonesia masih menggunakan gas LPG dalam aktivitas masak-memasak. Gas LPG merupakan irrewenable energy yang lambat-laun pasti sumbernya akan habis. Hal inilah yang menjadi latar belakang dalam penelitian ini yakni untuk merancang bangun tangki penampung biogas dari bahan dasar karet, plastik dan baja sebagai tangki penampung biogas portable. Tangki biogas portable ini diharapkan dapat berfungsi sama seperti tangki penampung gas LPG yang dapat diisi ulang dan tentunya memenuhi standar yang telah ditentukan dengan melakukan komisioning terlebih dahulu. Perancangan dilakukan dengan menguji kemampuan maksimal tangki dalam menerima tekanan yang diberikan dengan memberikan tekanan yang berbeda-beda berdasarkan material dari tangki penampung. Kemudian menguji pengaruh tekanan dalam tangki terhadap waktu nyala dengan mengisi biogas dari digester ke tangki portable. Untuk tangki biogas portable dari plastik diinjeksikan tekanan dengan perbandingan 5,10 dan 15 psi, dari karet 1,2, dan 3 psi dan dari baja 30,50 dan 75 psi. Kemudian menguji pengaruh tekanan terhadap volume penyimpanan dengan mengisi tangki biogas portable dari galon dengan tekanan 5,10 dan 15 psi,dari karet tekanan 1,2, dan 3 psi serta dari baja 30,50 dan 75 psi. Rancangan tangki penampung biogas portable paling baik yaitu dari material karet dengan tekanan 1 psi didapatkan volume 3,8148 m3. Lama waktu nyala untuk tangki penampung biogas portable paling baik yaitu dari ban karet dengan tekanan 3 psi yaitu 25:02 menit.