Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Teknologi Pengolah Kerupuk untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi UD. Sumber Rejeki Wahyu Dwi Lestari; Dhian Satria Yudha; Wiliandi Saputro
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 4 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i4.16886

Abstract

Industri rumah tangga kerupuk ikan Pamurbaya merupakan salah satu UMKM kelompok usaha kreatif yang bergerak dalam pembuatan kerupuk ikan sebagai salah satu jajanan khas Kota Surabaya. Kerupuk ikan Pamurbaya dinilai memiliki potensi besar untuk berkembang dalam skala nasional dan bahkan internasional. Akan tetapi dalam prosesnya, mitra masih memiliki beberapa permasalahan yang laik untuk didukung dan dikembangkan terutama dalam aspek produksi dan pemasaran. Urgensi pelaksanaan program ini adalah untuk menyelesaikan permasalahan dalam proses produksi seperti proses pengadukan adonan dan pemotongan ulenan yang juga masih dilakukan dengan cara manual. Kondisi ini mempengaruhi kualitas, kuantitas dan keseragaman produk kerupuk ikan. Padahal kebutuhan pasar lokal untuk kerupuk ikan Pamurbaya dinilai sangat tinggi. Tujuan utama dari pelaksanaan PKM yang diusulkan ini adalah untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami mitra dari aspek produksi. Dampak dari penyelesaian permasalahan ini, tim pengusul menargetkan naiknya kapasitas produksi mitra. Dengan adanya penyelesaian permasalahan dalam aspek produksi dan pemasaran tersebut, diharapkan UMKM kerupuk ikan Pamurbaya dapat menjadi salah satu ikon jajanan khas Surabaya yang unggul. Hilirisasi teknologi pengaduk adonan kerupuk telah berhasil meningkatkan kapasitas produksi sebanyak lima kali atau mencapai kapasitas 500%. Sedangkan peningkatan kapasistas pemotongan ulenan mencapai 250%. Hal ini didorong oleh adanya hilirisasi teknologi dan juga pelatihan yang diberikan dalam program ini. Selain peningkatan kapasitas produksi, semua responden juga telah menyatakan dengan sangat setuju bahwasanya terjadi peningkatan pada hasil adonan yang lebih merata dan cepat kalis. Begitu juga dengan hasil potongan yang lebih halus serta keseragaman potongan yang lebih baik.
Pelatihan Customer Relation Management Skill pada Usaha Bakso Masyarakat Bluru Kidul Sidoarjo Ardika Nurmawati; Erwan Adi Saputro; Andre Yusuf Trisna Putra; Wiliandi Saputro
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 7, No 2 (2024): MEI 2024
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v7i2.2256

Abstract

Usaha bakso adalah usaha yang banyak dilakukan oleh masyarakat Bluru Kidul, Sidoarjo. Usaha bakso yang ditekuni oleh masyarakat hanya berfokus pada penjualan produk bakso semata seperti pengusaha bakso pada umumnya. Perihal mendirikan usaha, keberlangsungan dari suatu usaha juga dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti faktor pembangunan hubungan dengan konsumen. Pembangunan hubungan dengan konsumen merupakan hal yang penting untuk dimiliki oleh setiap pengusaha agar bisa mendapatkan loyalitas dari konsumen serta menjaga keberlanjutan suatu usaha. Sementara itu, tidak banyak pengusaha bakso di daerah Bluru Kidul yang menerapkan pembangunan hubungan dengan konsumen dalam usaha baksonya. Dengan demikian, diperlukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Bluru Kidul yang berprofesi sebagai pengusaha bakso untuk menginisiasi proses pembangunan hubungan dengan konsumen pada usahanya. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan, didapatkan informasi bahwa dalam membangun hubungan dengan konsumen, para pengusaha bakso memiliki kendala internal burupa adanya gap usia dengan konsumen, kurangnya nilai pembeda produk bakso dan kurangnya kemampuan berkomunikasi. Kendala tersebut dapat diatasi dengan berani memulai menerapkan materi yang sudah dibagikan, melihat kearifan lokal masyarakat setempat dan berlatih public speaking dari waktu ke waktu agar bisa membangun hubungan dengan konsumen yang lebih baik lagi.