Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU YANG TERINTEGRASI DENGAN PROGRAM RUANG TERPADU RAMAH ANAK DI KECAMATAN DUREN SAWIT KOTA ADMINSTRASI JAKARTA TIMUR Fauziyah Begawatsari; Sartono
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.12 No. 2, Desember 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak merupakan modal pembangunan dan awal kunci kemajuan bangsa di masa depan, karena anak adalah generasi penerus cita-cita kemerdekaan dan kelangsungan hajat hidup Bangsa dan Negara. Sepertiga dari total penduduk Indonesia adalah anak-anak. Anak-anak terbukti mampu membuat perubahan dan menyelesaikan masalah secara lebih kreatif, sederhana, dan ringkas. Sebagai wujud upaya pemenuhan hak anak, pemerintah segera mewujudkan Kota Layak Anak (KLA). RPTRA sebagai pengembangan dari kebijakan Kota Layak Anak menjadi strategi penting Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan mengintegrasikan seluruh komitmen dan potensi sumber daya para pihak baik Pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha melalui sistem perencanaan yang komprehensif, menyeluruh dan berkelanjutan dalam bentuk fasilitas fisik dan non fisik secara terpadu. Seluruh kebijakan dan langkah strategis ini dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan hak-hak anak. RPTRA dibangun dalam rangka menyediakan ruang publik ramah anak yang dilengkapi fasilitas fisik, berfungsi sebagai sarana pemberian layanan dan kegiatan terutama bagi anak dan warga, sehingga RPTRA menjadi tempat tumbuh dan kembang anak, tempat kegiatan sosial warga setempat, sekaligus menambah ruang terbuka hijau dan tempat penyerapan air tanah sesuai dengan amanat Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Perencanaan tata ruang yang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan wawasan nusantara dan ketahanan nasional
ANALISIS KESESUAIAN PEMANFAATAN RUANG DI SEKITAR STASIUN KLENDER BARU KELURAHAN PONDOK KOPI KECAMATAN DUREN SAWIT KOTA JAKARTA TIMUR Fauziyah Begawatsari; Kiki Oktafia
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.15 No.1 | Juni 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Albert Guttenberg (1959) mengatakan bahwa penggunaan lahan adalah istilah kunci dalam bahasa perencanaan kota. Umumnya, politik yurisdiksi akan melakukan perencanaan penggunaan lahan dan mengatur penggunaan lahan dalam upaya untuk menghindari konflik penggunaan lahan. Tanah rencana penggunaan diimplementasikan melalui divisi tanah dan tata cara penggunaan dan regulasi, seperti peraturan zonasi. Konsultasi manajemen perusahaan dan organisasi non-pemerintah sering akan berusaha untuk mempengaruhi peraturan ini sebelum dikodifikasikan. Dalam pelaksanaannya terdapat isu-isu terkait dengan penggunaan lahan. Isu-isu tersebut dapat berasal dari berbagai aspek. Aspek tersebut adalah aspek perilaku masyarakat dan pihak-pihak pengawas kebijakan yang berlaku. Yang dimaksud aspek perilaku masyarakat disini adalah bagaimana masyarakat menggunakan infrastruktur. Sedangkan dari aspek pihak pemerintah yaitu kurangnya pengawasan atau kurang tegasnya sanksi yang diberikan sehingga tidak menimbulkan efek jera kepada masyarakat yang melanggar aturan penggunaan infrastruktur maupun fasilitas sebuah kawasan atau lahan.