This Author published in this journals
All Journal Missio Ecclesiae
Leyna C. Nainggolan
Institut Injil Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Yesus Sang Guru yang Gagal dalam Komunitas Masyarakat Yahudi Dari Perspektif Kitab Matius dan Implikasinya bagi Mahasiswa PAK di Institut Injil Indonesia Erikson SM; Leyna C. Nainggolan; Lasrida Siagian
Missio Ecclesiae Vol. 13 No. 1 (2024): April
Publisher : Institut Injil Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52157/me.v13i1.257

Abstract

Kitab Matius menceritakan tentang Yesus yang tampil sebagai guru (rabi) yang patut diteladani, karena ajaran-Nya yang mengagumkan dan perbuatan-Nya juga sesuai dengan ajaran-Nya. Yesus menampilkan sikap hidup yang baik dan peduli dengan masyarakat kelas bawah saat itu, sehingga orang-orang Yahudi dapat percaya pada-Nya dan murid-murid/orang-orang memanggil-Nya dengan sebutan guru/rabi. Tokoh Yesus, orang Nazareth, menjadi fenomena di kalangan masyarakat Yahudi karena membawa sesuatu yang baru dalam setiap pelayanan-Nya, misalnya menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, mengusir setan (exorcism), mengajarkan hukum Taurat dan memberitakan tentang kerajaan surga sebagai bagian kemesiasan-Nya. Banyak orang yang mengikuti-Nya, namun tercatat “banyak murid” terbukti tidak membela atau mengikuti-Nya sepenuh hati, apalagi saat Ia akan disalibkan, semua murid terdekat-Nya meninggalkan Dia (Mat. 26: 56b). Tulisan artikel jurnal ini menyatakan, Yesus merupakan seorang guru yang gagal dalam komunitas masyarakat Yahudi dibandingkan dengan pemahaman pada mahasiswa mengenai bagaimana Yesus memainkan peran-Nya sebagai guru di konteks hidup masa-Nya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pandangan masyarakat Yahudi terhadap Yesus sebagai Guru berdasarkan kitab Matius dan pemahaman mahasiswa terhadap Yesus sebagai guru yang gagal. Penelitian dalam artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan grounded theory dengan penggabungan penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research). Hasilnya dari penelitian ini bahwa, komunitas masyarakat Yahudi masih gagal memahami Yesus Sang Guru, demikian pula banyak terjadi penolakan terhadap eksistensi dan pengajaran-Nya di komunitas orang Yahudi. Kesimpulan, Yesus Sang Guru yang Gagal sudah nyata kehadiran-Nya dan karya Yesus sebagai Guru Agung jelas spektakular.