Muh Alfian Jafar
Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Characteristics Of Childhood Tuberculosis Patients At La Palaloi Maros Regional Hospital Andi We Yada Tenribali; Muh Alfian Jafar; Wahida Ratnawati; Andi Husni Esa Darussalam; Nikmawati Nikmawati
Jurnal EduHealth Vol. 15 No. 02 (2024): Jurnal eduHealt, Edition April - June , 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulmonary tuberculosis (TB) is a disease caused by Mycobacterium tuberculosis. Knowing the frequency of characteristics of childhood tuberculosis at La Palaloi Maros Regional Hospital. This research uses a cross-sectional method which is descriptive retrospective with a total sampling technique. The population covered by this study were all pediatric patients diagnosed with TB at La Palaloi Maros Regional Hospital. The results of the study showed that, of the 50 people suffering from tuberculosis, based on immunization history, the most cases occurred in children who did not have a history of BCG immunization, namely 30 people (60.00%), TB contact history occurred most often in children who had a history of contact. TB is 33 people (66.00%), gender is most common in children with male gender, namely 30 people (60.00%), age is most common in children aged >5 years, namely 27 people (54.00%), nutritional status was most common in children with normal nutritional status, namely 27 people (54.00%). The characteristics of Tuberculosis sufferers at La Palaloi Maros Regional Hospital in 2021, those who most often experience Tuberculosis are those who do not have a history of BCG immunization, have a history of contact, male gender, age > 5 years, and normal nutritional status.
Hubungan Tingkat Pengetahuan terhadap Sikap Ibu tentang Pemberian MPASI pada Bayi Usia 6-12 Bulan Gita Ananda Pratiwi; Anna Sari Dewi; Andi Alamanda Irwan; Nirwana Laddo; Nesyana Nurmadilla; Muh Alfian Jafar; Djauhariah A. Madjid; Syarifuddin Rauf
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 6 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i6.16

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi baru lahir, bayi cukup bulan (matur) maupun bayi kurang bulan (premature). Pemberian ASI ini diberikan sampai bayi berusia 6 bulan. Setelah itu, bayi harus diperkenalkan dengan makanan padat yang disebut Makanan Pendamping ASI (MPASI). MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. Hal ini dikarenakan ASI hanya mampu memenuhi duapertiga kebutuhan bayi pada usia 6-9 bulan, dan pada 9-12 bulan memenuhi setengah dari kebutuhan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap sikap ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Tamalate Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh subjek ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Tamalate Kota Makassar. Sampel diambil secara accidental sampling dengan jumlah 60 ibu. Analisis data menggunakan chi-square (a = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu terhadap sikap ibu tentang pemberian MPASI (nilai p= 0,016 < a=0,05). Dianjurkan agar pemerintah ataupun petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan lebih intens mengenai Makanan Pendamping ASI untuk lebih meningkatkan pengetahuan ibu dalam pentingnya pemberian MPASI yang baik dan benar.
Hubungan Status Gizi Dan Riwayat BBLR Terhadap Perkembangan Anak Dengan Studi KPSP Dipuskesmas Maradekaya qaniah mardiyah akil; Djauhariah Arifuddin; Mona Nulanda; Muh Alfian Jafar; Rezky Putri Indarwati Abdullah
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 4 (2023): April
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i4.198

Abstract

Perkembangan masa kanak-kanak adalah proses yang membawa anak dari bayi yang tidak berdaya menjadi orang dewasa yang mandiri. Faktor yang mempengaruhi perkembangan yaitu faktor lingkungan perinatal seperti BBLR dapat mempengaruhi perkembangan bayi dengan BBLR lebih rentan terhadap penyakit infeksi sehingga akan berdampak terhadap proses perkembangan. Faktor postnatal seperti status gizi apabila anak megalami kekurangan makanan bergizi akan menyebabkan anak lemah dan tdk aktif sehingga dapat memperlambat perkembangan di puskesmas maradekaya makassar. Metode penelitian ini menggunakan metode obervasional analitik dengan pendekatan studi cross-sectional. didapatkan hasil pengaruh status gizi menggunakan BB/TB terhadap perkembangan anak umur (1-3 tahun) yang sesuai, sebanyak status gizi baik dengan status perkembangan sesuai berjumlah 21 responden.dan pengaruh BBLR terhadap perkembangan anak yaitu, 29 responden didapatkan riwayat tidak BBLR (>2500gr) dengan status perkembangan sesuai berjumlah 22 responden didapatkan ada hubungan status gizi dan Riwayat BBLR terhadap perkembangan anak dengan studi KPSP di puskesmas maradekaya.