Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN PINTU LABORATORIUM KOMPUTER DENGAN FINGERPRINT BERBASIS MIKROKONTROLER (ARDUINO UNO) I Wayan Agus Edi Saputra; I Kadek Juni Arta; Ni Luh Gede Ambaradewi
Jurnal Manajemen dan Teknologi Informasi Vol. 13 No. 2 (2023): Jurnal Manajemen dan Teknologi Informasi
Publisher : Fakultas Teknik dan Informatika Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59819/jmti.v13i2.3087

Abstract

Technology at this time is developing very rapidly. The rapid development of technology in the modern industrial era, produces a variety of technologies, ranging from newly discovered technology, to technology that is a development of previous technology. The development of technology for a security system is also needed, for example a security system on the door of a computer laboratory room, which still uses conventional locks. The use of conventional keys has several disadvantages such as human error and prone to loss. To replace the use of conventional locks, you can take advantage of a door security system by using a fingerprint / fingerprint-based microcontroller. The system consists of hardware and software. The hardware consists of Arduino Uno, Fingerprint sensor, buzzer, selenoid door lock, and liquid cristal display (LCD). The software on the door security system with microcontroller-based fingerprints uses Arduino IDE software. This microcontroller-based door security system runs if the fingerprint sensor detects the finger of the user or officer. Then the selenoid door lock as a door lock will open, the buzzer as an alarm will sound and the liquid cristal display (LCD) as a monitor will display a message. The development of a computer laboratory door security system with microcontroller-based fingerprints uses the prototype method. Door security system models with tangible microcontroller-based fingerprints can replace conventional locks that are prone to loss.
PENGGUNAAN SENSOR SUHU DHT 11 BUZZER DAN LAMPU LED SEBAGAI PEMANTAU SUHU RUANGAN I Made Gede Widi Mahardika; I Kadek Juni Arta; Ayu Aprilyana Kusuma Dewi
Jurnal Manajemen dan Teknologi Informasi Vol. 14 No. 1 (2024): Jurnal Manajemen dan Teknologi Informasi
Publisher : Fakultas Teknik dan Informatika Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59819/jmti.v14i1.3673

Abstract

Sejalan dengan perkembangan teknologi harus dilakukan pemanfaatan teknologi yang baik agar menciptakan peralatan untuk mendeteksi suhu ruangan. Permodelan yang dilakukan digunakan untuk perancangan awal pembuatan sistem pendeteksi suhu menggunakan simulasi yang berbasis Arduino. Metode yang digunakan adalah metode simulasi yang merupakan skala kecil yang digunakan untuk mengetahui pengaruh sesuai dengan pengaturan atau bahasa program yang dibuat. Hasil yang didapatkan bahwa sistem permodelan ini telah menampilkan data yang dideteksi oleh sensor untuk ditampilkan ke LCD dan lampu indicator sesuai bahasa pemograman yang dibuat. Manfaat yang dihasilkan Arduino telah dijadikan suatu acuan dasar dalam penerapan perkembangan alat pendeteksi suhu ruanagan yang akan memanfaatkan pengopreasian sensor suhu. Dengan alat yang kita harapkan menjadi sesuatu hal yang berguna dalam pemanfaatannya dalam masyarakat yang membutuhkan bantuan untuk mengetahui kondisi suatu suhu ruangan
PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF BATIK MAWAR DI DESA KEDEWATAN UBUD Ni Putu Laras Purnamasari; I Kadek Juni Arta; I Made Sukanadi; I Made Arsana; Ermila Elvandiah
Sewagati Vol. 1 No. 2 (2023): Sewagati
Publisher : Fakultas Teknik dan Informatika Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59819/sewagati.v1i2.3587

Abstract

Sejak tahun 1980-an seni kerajinan batik telah berkembang di daerah Ubud, khususnya di daerah Kedewatan. Dalam perjalanannya telah mengalami pasang surut yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu usaha batik di Desa Kedewatan yang masih bertahan dan berproduksi hingga saat ini adalah usaha Mawar’s Batik Dewata Bali atau yang familiar disebut Mawar Batik. Usaha ini dimiliki oleh Ibu Ni Nyoman Sekar yang sekaligus menjadi perajin. Mawar Batik pernah berkembang pesat, dan menjadi pilar ekonomi bagi perajin dan masyarakat yang bergelut di dalamnya. Pasar batik di Bali memang tidak seramai di pulau Jawa, terlebih adanya pandemi covid-19 yang melanda selama beberapa tahun terakhir sangat berdampak pada seluruh aktifitas pekerjaan, tidak terkecuali kerajinan Batik. Keberadaannya perlu mendapat perhatian demi mendukung kepariwisataan di daerah Ubud. Berbagai persoalan intern yang perlu mendapatkan perhatian dan solusi antaralain pengadaan bahan baku (kain, canting, malam, dan bahan pewarna) yang tidak banyak tersedia di pulau Bali; keahlian Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih minim dari segi inovasi desain, produk dan teknik produksi; manajemen usaha yang yang belum tertata, serta pemasaran yang hanya mengandalkan cara konfensional (pertukaran uang dan barang) perlu ada edukasi terkait pengembangan industri kreatif dibidang digital marketing yang sedang trend saat ini seperti NFT dan Etsy. Tidak Menutup kemungkinan menjangkau terkait Intellectual Properti seperti HKI untuk merek dagangnya. Beberapa solusi yang ingin ditawarkan kepada perajin tentu terkait dengan berbagai masalah diatas, yaitu bidang produksi, manajemen, dan pemasaran usaha. Pengembangan usaha dengan memanfaatkan teknologi informasi merupakan salah satu solusi yang ditawarkan. Hal ini merupakan salah satu upaya bertahan di era global yang serba cepat dan canggih.
PELATIHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK UNTUK MENDUKUNG EKONOMI SIRKULAR DI DESA SESETAN I Putu Eka Indrawan; Ayu Aprilyana Kusuma Dewi; Gde Iwan Setiawan; I Kadek Juni Arta
Sewagati Vol. 3 No. 1 (2024): Sewagati
Publisher : Fakultas Teknik dan Informatika Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59819/sewagati.v3i1.3825

Abstract

The village of Sesetan is known to have high artistic and cultural value in Bali and has been worldwide, with communities engaged in art and culture for a long time. The art of carving, barbecue performances, and carving is very popular with tourists. However, an increased standard of living leads to increased plastic waste, which is difficult to clean, disturbing appearance, and a source of disease. Information about how to turn plastic garbage into a high-value product is crucial to society. In Sesetan Village, a team of lecturers from the University of PGRI Mahadewa Indonesia conducted a Social Bakti to socialize and encourage people to transform plastic garbage into innovative and creative products. As a result of this activity, people learn how to manage plastic garbage, how to use it to make bags and pots of crops, and to make artworks of "Barong" and eyelashes from plastic trash.