Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBANDINGAN ALGORITMA HILL CLIMBING DAN ALGORITMA ANT COLONY DALAM PENENTUAN RUTE OPTIMUM Venn Y. I. Ilwaru; Tesa Sumah; Yopi Andry Lesnussa; Zeth A. Leleury
BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Vol 11 No 2 (2017): BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan
Publisher : PATTIMURA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.706 KB) | DOI: 10.30598/barekengvol11iss2pp139-150

Abstract

Optimasi adalah pencarian nilai-nilai variabel yang dianggap optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan. Untuk memecahkan masalah optimasi tersebut, tentunya diperlukan algoritma yang handal. Algoritma Hill Climbing dan Algotrima Ant Colony adalah metode dari sekian banyak metode kecerdasan buatan untuk menyelesaikan permasalahan optimasi. Karena algoritmanya yang cukup sederhana, metode Hill Climbing telah banyak diterapkan dalam berbagai aplikasi. Disamping itu metode Hill Climbing juga mengefisienkan penggunaan memori yang besar. Algoritma Ant Colony adalah algoritma yang diadopsi dari perilaku koloni semut. Secara alamiah koloni semut mampu menemukan rute terpendek dalam perjalanan dari sarang ke tempat-tempat sumber makanan, berdasarkan jejak kaki pada lintasan yang telah dilewati. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan algoritma Hill Climbing dan Algoritma Ant Colony diperoleh rute optimum ferry di Pulau Ambon, Pulau Seram, dan Pulau-Pulau Lease yang berbeda. Pada Algoritma Hill Climbing diperoleh rute yang optimal yaitu Tulehu – Wainama – Umeputih – Wailey – Amahai - Nalahia dengan jarak tempuh 126 Km, sedangkan menggunakan Algoritma Ant Colony diperoleh rute yang optimal yaitu Tulehu – Wainama – Umeputih – Wailey – Amahai – Nalahia - Tulehu dengan jarak tempuh 197 Km
KAJIAN TENTANG PENDAPAT PELANGGAN PLN DI DESA PASSO DAN DESA RUMAH TIGA TERHADAP LISTRIK PRABAYAR DENGAN METODE ANALISIS VARIANSI Mozart W. Talakua; H. Abrahams; Yopi Andry Lesnussa
BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Vol 12 No 1 (2018): BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan
Publisher : PATTIMURA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.144 KB) | DOI: 10.30598/vol12iss1pp17-26ar360

Abstract

Listrik prabayar adalah inovasi terbaru dari layanan PLN. Pada sistem listrik prabayar, pelanggan mengeluarkan biaya awal untuk membeli energi listrik yang akan dikonsumsinya sehingga bisa mengendalikan sendiri penggunaan listrik sesuai kebutuhan dan kemampuan pelanggan. Permasalahan yang ingin dikaji adalah apakah terdapat perbedaan pendapat masyarakat terhadap listrik prabayar. Penelitian ini diarahkan untuk menganalisis pendapat pelanggan PLN yang berada di Desa Passo dan Desa Rumah Tiga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Variansi. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data primer dengan jumlah sampel yang diambil adalah 100 yang terdiri dari 50 responden di Desa Passo dan 50 responden Desa Rumah Tiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk Desa Passo probabilitas hitung yaitu >0,05 maka 𝐻0 di terima. Artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata pendapat masyarakat Desa Passo terhadap listrik prabayar terhadap faktor kebebasan, faktor kemudahan, faktor sosialisasi, faktor harga, dan faktor kenyamanan, dan untuk Desa Rumah Tiga probabilitas hitung yaitu > 0,05 maka 𝐻0 di terima. Artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata pendapat masyarakat Desa Passo terhadap listrik prabayar terhadap faktor kebebasan, faktor kemudahan, faktor sosialisasi, faktor harga, dan faktor kenyamanan.
PERAMALAN JUMLAH PELANGGAN TELEPON BERBAYAR TAHUN 2017 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARIMA(𝐩, 𝐝, 𝐪) Dorteus L. Rahakbauw; Yopi Andry Lesnussa; Rethalina Waas
BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Vol 12 No 1 (2018): BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan
Publisher : PATTIMURA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.4 KB) | DOI: 10.30598/vol12iss1pp43-52ar363

Abstract

Pertumbuhan pertelekomunikasian dapat dilihat dari perkembangan jumlah pelanggan telepon berbayar. Peningkatan kesejahteraan masyarakat seiring dengan perkembangan telekomunikasi itu, dapat ditunjukan oleh beberapa indikator yang dapat digunakan oleh para pengambil kebijakan untuk menentukan strategi pembangunan yang terkait dengan pertelekomunikasian secara nasional maupun regional. Penelitian ini menggunakan model ARIMA(𝑝, 𝑑, 𝑞) dan software Minitab 16. Metode ARIMA sendiri merupakan suatu metode peramalan terbaik untuk perhitungan jangka pendek. Model yang didapat dalam penelitian ini adalah ARIMA(1,1,1) dengan koefisien parameternya adalah 1 φ = 0.8895, 1 θ = 0.9783 dan 0β = -11.757.